KEHAMILAN
Hyperspermia: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Dampaknya bagi Kesuburan
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Senin, 01 Dec 2025 23:10 WIBHyperspermia menjadi mimpi buruk terutama bagi para pria karena dapat menghambat kesuburan. Kenali lebih lanjut hyperspermia mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, dan dampaknya bagi kesuburan, yuk Bunda.
Hyperspermia merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang memproduksi air mani dalam jumlah besar, yaitu cairan yang mengandung sperma. Meskipun tidak selalu jarang terjadi pada pria, tetapi hal ini tentu saja mengganggu kesuburan terutama bagi mereka yang sedang melakukan program kehamilan.
Mengenal apa itu hyperspermia
Kondisi hyperspermia merupakan situasi yang relatif jarang terjadi dibandingkan dengan masalah lain yang memengaruhi sperma. Kondisi ini memang tidak dapat menyebabkan perubahan fisik atau masalah kesehatan apa pun.
Namun, kondisi tersebut dapat mengurangi kesuburan. Siapa pun yang khawatir tentang produksi sperma, mereka pun perlu memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Hyperspermia sering kali memang tidak memerlukan pengobatan. Biasanya, kondisi tersebut terjadi ketika seseorang memproduksi air mani dalam jumlah lebih banyak dari biasanya. Dokter umumnya mendefinisikan volume ini lebih dari 5,5 mililiter (ml) per ejakulasi, meskipun beberapa dokter menetapkan batasnya sedikit lebih tinggi, yaitu 6 ml per ejakulasi seperti dikutip dari laman Medical News Today.
Perlu diketahui bahwa air mani pada dasarnya merupakan campuran sperma dari testis dan cairan lain dari vesikula seminalis dan prostat. Faktanya memang, penis mengeluarkan air mani saat orgasme, dan cairan ini membantu membawa dan memberi bahan bakar bagi sperma dalam perjalanannya untuk membuahi sel telur.
Meskipun istilah hyperspermia menunjukkan peningkatan jumlah sperma itu sendiri, hal ini tidak selalu terjadi. Peningkatan volume air mani mungkin disebabkan oleh tubuh yang memproduksi lebih banyak cairan lain yang membentuk air mani.
Tanda dan gejala hyperspermia
Tanda utama dari hyperspermia ialah adanya produksi air mani yang lebih banyak dari biasanya. Seseorang yang mengalami hyperspermia maka seumur hidup mungkin tidak akan menyadari bahwa volume air mani mereka besar.
Sementara yang lainnya mungkin menyadari bahwa terjadi adanya peningkatan volume air mani mereka yang bisa menjadi tanda untuk segera menemui dokter guna mendapatkan diagnosis. Namun, banyak orang dengan kondisi ini tidak mengalami gejala lain dan mungkin tidak pernah tahu bahwa mereka mengalaminya.
Penyebab hyperspermia
Secara umum, penyebab dari hyperspermia memang tidak diketahui. Dokter juga tidak mengetahui secara persis apa penyebab dari kondisi tersebut. Beberapa peneliti berteori bahwa hal ini terkait dengan infeksi pada prostat yang menyebabkan peradangan seperti dikutip dari laman Healthline.
Meski demikian, ada beberapa faktor yang diketahui mungkin berkontribusi di dalamnya. Berikut ini kemungkinan penyebabnya ya, Bunda:
1. Pantang seks dalam jangka waktu lama
Air mani dapat menumpuk setelah lama tidak ejakulasi, yang menyebabkan peningkatan volume sementara.
2. Pil kesuburan pria
Obat-obatan tertentu, seperti klomifen, dirancang untuk meningkatkan hormon reproduksi dan meningkatkan produksi sperma, yang juga dapat menyebabkan volume air mani yang lebih tinggi dalam beberapa kasus.
3. Ketidakseimbangan hormon
Kadar testosteron, follicle-stimulating hormone (FSH), atau luteinizing hormone (LH) yang tidak normal dapat memengaruhi produksi air mani.
4. Infeksi genitourinari
Infeksi dan peradangan pada kelenjar reproduksi pria dapat mengubah jumlah dan konsistensi air mani.
5. Obat-obatan atau suplemen tertentu
Beberapa obat dan suplemen herbal dapat memengaruhi volume air mani, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan.
Mengingat hyperspermia belum diteliti dengan baik, para peneliti masih berupaya memahami penyebabnya, seperti dikutip dari laman Very Well Health.
|
|
Diagnosis hyperspermia
Diagnosis hyperspermia biasanya melibatkan analisis air mani yang mengukur beberapa hal di antaranya sebagai berikut:
1. Konsistensi cairan, keasaman, dan kadar gula
2. Kemudahan air mani mengalir (viskositas)
3. Motilitas sperma
4. Jumlah dan bentuk sperma
5. Volume air mani
6. Tanda-tanda infeksi atau masalah lain
Selain itu,a da juga pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan kadar hormon dan prostat, yang dapat dilakukan jika dokter mencurigai adanya kondisi yang mendasari.
Cara mencegah hyperspermia
Meskipun kondisi ini cukup serius dan penderitanya sulit mengontrol jumlah ejakulasi, kebiasaan gaya hidup tertentu dapat membantu mencegah infertilitas. Kebiasaan-kebiasaan tersebut meliputi beberapa hal berikut:
1. Konsumsilah makanan seimbang yang kaya akan biji-bijian utuh, sayur dan buah segar, serta lemak sehat
2. Menjaga berat badan yang sehat setiap waktu karena kelebihan berat badan dapat mempersulit kehamilan
3. Tingkatkan asupan makanan atau konsumsi suplemen vitamin D, seng, vitamin C, dan likopen, serta nutrisi lainnya
4. Obati infeksi atau infeksi menular seksual (IMS) segera
5. Hindari merokok atau penggunaan nikotin
6. Batasi konsumsi alkohol seperti dikutip dari laman Health.
Dampak hyperspermia bagi kesuburan
Dalam beberapa kasus, hyperspermia dapat menyebabkan kesuburan rendah pada seseorang. Beberapa orang dengan volume air mani tinggi mungkin memiliki sperma yang lebih sedikit daripada biasanya dalam ejakulasi mereka karena cairan lain dalam air mani mengencerkan kadarnya. Pengenceran ini tentunya dapat berdampak negatif pada kesuburan.
Namun, jumlah sperma yang rendah tidak selalu memengaruhi dan membuat seseorang menjadi tidak subur. Bahkan, seseorang dengan hyperspermia masih mungkin untuk bisa hamil. Dan, mereka yang terindikasi hyperspermia yang memiliki kadar sperma normal hingga tinggi dalam ejakulasi mereka biasanya tidak memiliki masalah dengan kesuburan.
Dalam banyak kasus, orang dengan hyperspermia tidak memerlukan pengobatan untuk kondisi tersebut. Namun, jika hyperspermia terjadi bersamaan dengan jumlah sperma yang rendah, hal itu dapat berdampak negatif pada kesuburan.
Jika seseorang dengan hyperspermia sedang mencoba untuk hamil, dokter mungkin merekomendasikan satu atau beberapa metode untuk membantu meningkatkan kesuburan termasuk dengan obat-obatan seperti penghambat reseptor estrogen yang dapat membantu meningkatkan jumlah sperma.
Selain itu, obat-obatan seperti klomifen sitrat (Clomid) merangsang produksi hormon di otak, yang dapat meningkatkan produksi sperma. Namun, ini merupakan penggunaan obat yang tidak sesuai label, karena belum ada studi yang andal yang menunjukkan efektivitasnya.
Assisted reproductive therapy (ART) juga bisa dilakukan dengan mengacu pada perawatan lain yang dapat digunakan dokter untuk meningkatkan peluang keberhasilan pembuahan pada seseorang. Ini termasuk di antaranya proses seperti in vitro fertilization (IVF) atau injeksi intrasitoplasma.
Bagi siapa pun yang memiliki kekhawatiran tentang produksi sperma atau kesuburan tentunya dapat menemui dokter sesegera mungkin untuk menjalani tes. Dokter nantinya akan melakukan pemeriksaan fisik pada sistem reproduksi sebelum menggunakan tes khusus untuk memastikan diagnosisnya.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Jangan Abaikan, Ini Penyebab Sakit Pinggang Setelah Berhubungan Intim
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Pilihan Suplemen untuk Ayah Konsumsi saat Jalani Program Hamil
Ssst..! Kamar yang Berisik Ternyata Bisa Turunkan Kesuburan Pria Lho
Begini Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak, Kenali Ciri-cirinya Bun
Bagaimana Proses Pembentukan Sperma? Ini Bun Cara Jaga Kualitas & Kuantitasnya
TERPOPULER
Momen Seru Ariel Tatum Rayakan Ultah & Ungkap Rasanya Masuki Usia Jelang Kepala 3
9 Kalimat Boomer yang Diam-diam Bikin Generasi Z dan Milenial Menjauh Menurut Psikologi
Cerita Remaja 16 Tahun Hidup Tanpa Kedua Ginjal, Idap Penyakit Langka Ini
7 Nama Bayi Sulung Perempuan Bermakna Keberuntungan
Momen Dante Putra Chelsea Olivia & Glenn Alinskie Ikut Turnamen Golf di Usia 5 Tahun
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Merek Balsam untuk Anak Batuk Pilek
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Modena Microwave Oven Convection MV 5536 CBBK, Lengkap dengan Cara Menggunakan & Harganya
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu Anak 6 Tahun untuk Kecerdasan Otak dan Pertumbuhannya
KinanREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi 5 Tumbler untuk Busui agar Selalu Terhidrasi, BPA Free & Harga di Bawah Rp300 Ribu
Indah RamadhaniREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Lip Balm untuk Melembapkan Bibir Kering
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Momen Seru Ariel Tatum Rayakan Ultah & Ungkap Rasanya Masuki Usia Jelang Kepala 3
Cerita Remaja 16 Tahun Hidup Tanpa Kedua Ginjal, Idap Penyakit Langka Ini
Hyperspermia: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Dampaknya bagi Kesuburan
9 Kalimat Boomer yang Diam-diam Bikin Generasi Z dan Milenial Menjauh Menurut Psikologi
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Arumi Bachsin Sebut Karier Emil Dardak Bisa Sukses karena Tak Urus Anak
-
Beautynesia
6 Minuman yang Sebaiknya Dihindari di Pagi Hari, Catat untuk Besok!
-
Female Daily
Ini 5 Inspirasi Wujudkan Awal Tahun yang Lebih Rapi dan Nyaman ala IKEA!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Potret Anak Paul Walker Eksis Jadi Artis, 12 Tahun Setelah Ayahnya Meninggal
-
Mommies Daily
7 Negara yang Melarang Media Sosial untuk Anak-Anak, Ada Malaysia hingga Australia