Jakarta -
Ketika menggendong anak kita yang baru lahir, sering nggak sih ditanya melahirkannya bagaimana? '
Melahirkan secara normal atau caesar'?
Kadang pertanyaan itu dilontarkan karena memang murni ingin tahu atau karena ingin mencari topik pembicaraan. Tapi yang nyebelin itu kalau pertanyaan dilontarkan karena ingin membandingkan cara melahirkan kita dengan dirinya. Yang lebih nyebelin lagi, kalau kita
melahirkan secara caesar lalu disebut ibu yang nggak sempurna atau bukan ibu sejati. Hiks, sedih....
Kadang pendapat soal melahirkan normal dan caesar itu bisa jadi hal yang sensitif buat para bunda. Iya, soalnya melahirkan kan bukan perkara gampang. Bunda yang melahirkan melalui vaginal birth pasti tahu benar sakitnya kontraksi, apalagi jika terjadi kontraksi berkepanjangan.
Tapi bukan berarti yang melahirkan melalui prosedur caesar juga jadi lebih mudah. Bunda-bunda ini harus melalui prosedur yang cukup panjang untuk bisa melihat buah hatinya. Lagipula Bun, perlu kita catat bahwa persalinan caesar adalah cara yang bisa diambil jika persalinan pervaginam malah dirasa membahayakan.
Nggak heran ketika ada bunda berinisial IW yang memposting status bahwa ibu yang melahirkan secara caesar itu nggak hebat langsung menuai protes netizen. Seorang bunda bernama Puspita Sari mengomentari postingan ini dengan menceritakan pengalamannya melahirkan secara caesar. Katanya sebelum masuk ruang operasi, ibu yang hendak melahirkan dibius terlebih dahulu. Caranya si ibu duduk melengkung karena tulang belakangnya yang harus disuntik bius.
Bagi yang fobia jarum, tentu hal ini sangat mengerikan. Nggak cuma itu, tangan masih harus disuntik untuk infus. Beberapa saat kemudian kulit perut disayat dengan hati-hati untuk mengeluarkan si bayi.
"Usai bius hilang untuk menahan rasa sakit itu hingga 4 hari buat ngomong ga bisa keras, buat jalan hanya bisa geser telapak kaki. Sakitnya hingga ujung kaki sampe ubun-ubun rasanya," terang Puspita di laman Facebook-nya.
Bunda perlu tahu nih, kondisi-kondisi yang bisa membuat seorang ibu hamil harus melahirkan secara caesar. dr Boy Abidin SpOG dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, menuturkan ada tiga komponen yang menjadi perhatian seorang dokter kandungan saat membantu persalinan seseorang yaitu jalan lahir, kekuatan dan sang ibu sebagai perantara kelahiran.
"Kalau jalan lahir tidak bagus atau tidak cukup besar untuk lewatnya bayi maka tidak bisa dengan persalinan normal," tutur dr Boy dikutip dari detikHealth.
Selain itu jika ukuran bayi terlalu besar di jalan lahir, maka tidak memungkinkan dilakukan persalinan normal. Diperhatikan pula letak bayi yang melintang atau sungsang, kemudian ada tidaknya pecah ketubah, atau gawat janin. Intinya ada berbagai kondisi ibu dan janin yang harus selalu dipantau dan dievaluasi dokter untuk memutuskan prosedur terbaik untuk melahirkan.
Kadang sesuatu yang terjadi tidak seperti yang kita inginkan. Namun apapun itu, kita sebagai seorang ibu, tentu sudah berusaha sebaik mungkin untuk melahirkan anak kita ke dunia ini.
(Nurvita Indarini/rdn)