Valdosta, Georgia -
Ada sebagian orang tua yang belum dikaruniai momongan dan memilih untuk mengadopsi anak. Dengan harapan, nantinya mereka bisa memiliki keturunan sendiri. Kayak pasangan suami istri ini nih, Bun. Mereka mengadopsi enam anak dan setelah 10 tahun penantian panjang, akhirnya mereka dikaruniai
anak.
"Suami saya, Sean dan saya telah melakukan petualangan yang unik sejak awal hubungan kami. Kami berkenalan lewat chat lalu sempat long distance marriage karena saya tinggal di Georgia dan Sean di Kanada. Tak lama, kami menikah," ujar Christy Baxter, dikutip dari Love What Matters.
Namun, setelah menikah kisah mereka tak semulus yang dibayangkan. Ya, Christy nggak bisa hamil selama hampir satu tahun dan akhirnya mereka memutuskan untuk mencari dokter kesuburan. Christy menjalani tes demi tes hanya untuk mengetahui bahwa ia bisa hamil atau nggak.
"Ternyata setelah tes, saya didiagnosis memiliki Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Setelah mencari tahu informasi tentang diagnosis yang mengerikan ini, banyak hal mulai masuk akal. Saya sekarang mengerti mengapa saya berjuang dengan berat badan, mengapa rambut saya rontok, dan mengapa tubuh saya menolak untuk berovulasi setiap bulan," ujarnya.
Mereka mencoba beberapa perawatan homeopati dan over-the-counter. Christy juga mengaku lupa dengan jumlah suplemen dan vitamin yang ia telan saking banyaknya. Dan tak satu pun dari metode yang ia coba berhasil sampai Christy mulai merasa sangat tertekan.
"Akhirnya, Sean dan saya memutuskan untuk beristirahat sehingga saya bisa fokus untuk menyelesaikan sekolah. Di sela-sela menyelesaikan kuliah, saya menonton sebuah reality show tentang anak adopsi. Seketika saya berpikiran untuk mengadopsi anak yang berada di reality show tersebut," kata Christy.
Christy dan Sean begitu yakin akan membawa pulang Joshua, anak yang akan mereka
adopsi. Bahkan mereka udah nyiapin kamar tidur. Sayangnya Christy nggak bisa mengadopsi Joshua. Perasaan Christy pun hancur. Dia menangis di kamar tidur untuk Joshua dan berpikir kenapa dia nggak bisa punya anak, sekalipun anak adopsi.
Setahun kemudian, Christy dan Sean mengadopsi seorang anak laki-laki berusia 4 tahun bernama Hunter dan anak perempuan berumur 5 tahun bernama Alexia. Pertama kali bertemu dua bocah itu Christy dan Sean seakan jatuh cinya. Nggak lama, Christy dan Sean
mengadopsi empat saudara kandung yaitu Yakub (7), Cassadie (4) , Michael (3), dan Anna (2). Keluarganya tumbuh dari dua orang menjadi delapan orang dalam rentang waktu dua tahun.
"Hati kami penuh dengan cinta dan kami jadi sibuk. Saya memang nggak terlalu depresi lagi tapi saya bilang ke Sean tetap ingin mencoba perawatan kesuburan. Dia pun setuju. Tapi hasilnya masih nihil sampai ultah pernikahan kami yang ke-9 saya belum hamil. Hingga suatu hari keajaiban itu datang. Saya hamil. Namun, karena saya punya PCOS kehamilan saya berisiko tinggi," papar Christy.
Tiga bulan lamanya Christy perlu bedrest karena ia mengalami preeklampsia dan dikhawatirkan bisa keguguran. Berbagai tes Christy jalani demi kondisi buah hati. Di usia kehamilan 35 minggu, Christy melahirkan putri pertamanya yang diberi nama Kinsley. Tapi lagi-lagi, perjalanannya belum mulus, Christy dan Sean harus menerima kenyataan kalau Kinsley didiagnosis Posteromedial Bowing of the Tibia.
Ada kelainan pada tulang betisnya. Namun, akhirnya setelah beberapa terapi Kinsley sembuh. Kini, Kinsley tumbuh menjadi gadis cilik yang cantik. Christy dan Sean merasa sangat lengkap. Wah, menyaksikan cerita mereka rasanya benar-benar bikin terharu banget ya. Memiliki anak itu memang misteri dari Yang Maha Kuasa, untuk itu jangan lupa bersyukur ya, Bun.
Terkait dengan apa yang dialami Christy, PCOS adalah salah satu gangguan infertilitas pada perempuan. Gangguan ini berhubungan dengan penyakit genetik atau hormonal dalam tubuh seperti resistensi insulin. Menurut dr Ni Made Desy Suratih, SpOG dari RSUP Persahabatan, diagnosis PCOS dapat dilakukan jika seseorang memiliki 2 dari 3 kriteria Rotterdam. Kriteria tersebut yaitu si perempuan memiliki siklus haid yang panjang (oligo) atau tidak haid, kadar progesteron tinggi, dan ovarium polikistik.
"Mayoritas yang mengalami PCOS adalah perempuan obesitas yang memiliki kemungkinan tiga kali lipat mengalami gangguan infertilitas," tutur dr Made dikutip dari detikHealth. Walaupun begitu, dr Made mengingatkan PCOS dapat dibantu diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat seperti pengaturan pola makan dan rutin olahraga.
(rdn)