Jakarta -
Anak lagi asyik bermain, tiba-tiba
jatuh dan menangis. Duh, Bunda sama Ayah pun panik dibuatnya. Ya, siapa sih yang nggak khawatir ketika si kecil terluka. Tapi, coba tarik napas, Bun. Lalu, kita lakukan ini ketika anak jatuh dan cedera ya.
Kata dr Caessar Pronocitro MSc, SpA, kita perlu melihat seberapa parah luka yang dialami anak. Kalau anak mengalami luka luar, langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah mencuci luka tersebut. Kalau ada, pakai antiseptik ya, Bun. Tapi kalau nggak ada, pakai air pun kata dr Caessar nggak masalah.
Dengan mencuci luka, setidaknya kita bisa bersihkan kotoran, debu, atau kerikil yang menempel di luka tesebut. Nah, setelah ada antispetik, luka bisa dibersihkan ulang kemudian diberi obat untuk luka. Soal perban, apakah luka harus selalu diperban, Dok?
Baca juga:
Ini Risikonya Kalau Anak Dipangku Saat Main Perosotan"Tergantung jenis lukanya. Kalau lukanya cuma di permukaan, nggak mengeluarkan darah, lebih baik nggak dalam keadaan lembap. Bisa dibiarkan terbuka, yang penting bersih dan kering," kata dr Caessar waktu ngobrol sama HaiBunda.
Nah, kalau anak mengalami luka luar dan perdarahannya bisa berhenti sendiri, berarti si kecil nggak perlu dicek ke dokter. Lantas, kapan anak perlu kita bawa ke dokter setelah dia cedera karena
jatuh?
"Pertama kalau ada demam atau perdarahan yang lama, nggak berhenti sendiri. Atau jelas-jelas ada kelainan berat kayak patah tulang atau anak sulit menggerakkan anggota geraknya, itu tanda cederanya serius, baiknya bawa ke UGD," tutur dr Caessar.
Kalau sehari pertama setelah anak cedera ada keluhan demam, ada baiknya juga cek ke dokter, Bun. Soalnya, demam yang dialami anak setelah mengalami cedera atau
jatuh bisa jadi tanda terjadi reaksi peradangan atau inflamasi kemudian risiko infeksi.
Baca juga:
Sering Jatuh Saat Belajar Jalan, Bahaya Nggak Buat Otak Anak? (rdn)