Portland, Oregon -
Lihat foto ini deh Bun, ini nggak sekadar foto ibu yang memerah air susu ibu (ASI) semata. Soalnya ada pesan yang penting dan mendalam dari foto ini.
Adalah bunda bernama Jaque Hines yang menjadi model. Seorang bunda yang selama ini sangat akrab sama yang namanya breast pump alias alat
pemompa ASI.
"Ini buat ibu yang selalu memimpikan bisa selalu menyusui langsung tapi nyatanya tidak bisa," begitu kata Jaque di Facebook-nya.
Ada empat foto yang menunjukkan Jaque sedang memerah ASI. Foto pertama menunjukkan Jaque memompa ASI sambil duduk di bawah pohon. Dia mengenakan baju putih dengan dua botol pemerah ASI elektrik yang menempel di kedua payudaranya.
Foto lainnya menunjukkan sang suami sedang memberikan botol berisi ASI perah, sedangkan Jaque masih sibuk memerah ASI. Ada juga foto dirinya sedang bermain dengan anaknya, dan tampak botol-botol breast pump dengan ASI di dalamnya.
Baca juga:
Penyanyi Pink Rajin Memerah ASI Nih, Yuk Kita Juga"Saya sangat tersentuh karena pemotretan ini telah menyentuh dan menjangkau begitu banyak perempuan sejauh ini," ujar Charity William kepada HaiBunda.
Jaque tahu benar rasanya menjadi mama perah, di mana rasanya hampir tiap waktu harus terhubung dengan alat perah demi menyediakan stok ASI untuk si kecil. Bahwa alarm-nya bukan sekadar untuk membangunkan dirinya di pagi hari, tapi juga membangunkannya untuk
memerah ASI.
Jaque mempersembahkan foto tersebut untuk para ibu yang memiliki blister di putingnya, lalu bingung apakah ASI perah yang mengandung tetesan darah boleh diberikan pada bayinya atau tidak. Juga buat ibu yang mandi dengan air panas sambil berharap air panas dan pemijatan bisa meredakan nyeri di payudara akibat penggumpalan ASI.
"Ini buat ibu-ibu yang ASI-nya nggak banyak lalu makan oatmeal, mengasup fenugreek, juga makan segala hal dengan campuran biji bunga matahari untuk meningkatkan jumlah ASI-nya," sambung Jaque.
Jaque juga mempersembahkan postingannya untuk ibu-ibu menyusui yang sedang berjuang melawan nyeri mastitis. Para ibu yang setia dengan breast pump-nya saat sedang dalam perjalanan menggunakan mobil.
Bahwa kadang tidak mudah memang selalu memompa ASI di mana-mana. Karena suara breast pump sering kali membuat orang menengok atau melihat dengan penasaran. Terkadang saking lelahnya, memompa ASI di rumah sampai ketiduran.
 Pesan di balik foto ibu yang memerah ASI (Foto: Facebook Jaque Hines/ Charity William) |
Terkadang dalam mempompa ASI terjadi berbagai drama, misalnya ASI yang tumpah atau perjuangan menyelamatkan ASI perah biar nggak rusak sehingga tetap bisa diminum si kecil. Kadang saat memompa ASI kita kerap membandingkan hasilnya dengan teman di sebelah, lalu mungkin merasa minder saat hasil ASI perah tidak sebanyak teman di sebelah.
Jaque lalu mengajak para bunda untuk lebih bahagia. Banyak atau sedikit hasil ASI perah kita, tapi kita sudah berusaha melakukan yang terbaik. Kita sudah berjuang untuk memberi makanan terbaik buat si kecil. Dan si kecil di rumah sangat senang dengan oleh-oleh ASI perah yang kita bawa pulang.
Baca juga:
ASI Perah Cuma Sedikit, Cukup Nggak Ya?"Ketahuilah bahwa Anda itu cantik, Bun. Ketahuilan bahwa memerah ASI itu adalah hal yang indah, ketahuilah bahwa Anda sudah melakukan yang terbaik, ketahuilah bahwa Anda nggak sendiri. Ketahuilah bahwa apapun yang terjadi, bayi Anda sangay mencintai Anda," tulis Jaque lagi.
Jaque pun mengajak para bunda untuk merayakan kemenangan sebagai seorang ibu. Merayakan keberadaan diri kita dan bayi kita. Lalu mensyukuri bahwa apapun cara yang dipilih ibu untuk memberi asupan untuk bayinya semuanya indah.
"Apapun cara yang dipilih, kita semua adalah supermom," imbuh Jaque.
Foto-foto tersebut diambil oleh Charity William. Sejak diposting oleh Jaque pada 4 September lalu, foto-foto tersebut telah dibagikan lebih dari 3.800 kali dan mendapat reaksi dari hampir 6 ribu orang. Hampir 1.000 komentar juga disampaikan pengguna Facebook di kolom komentar.
"Perlu banget postingan ini. Sudah pumping selama 4 bulan dan masih semangat, meskipun ini nggak gampang," komentar salah seorang ibu.
"Hal ini mengingatkan kembali saat itu. Saya memompa secara eksklusif selama hampir lima tahun untuk dua anak saya. Banyak yang bilang melakukan hal ini dalam waktu lama itu nggak mungkin. Tapi saya menyukai tantangan ini. Sangat stres saat itu, tapi saya sama sekali nggak menyesalinya," sambung ibu yang lain.
(Nurvita Indarini/rdn)