HaiBunda

MENYUSUI

Sambil Menyusui, Kita Bisa Stimulasi Perkembangan si Kecil Lho

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Senin, 16 Oct 2017 14:47 WIB
Ilustrasi menyusui/ Foto: Eny K
Jakarta - Kadang kita mungkin bosan ya hanya diam saja saat menyusui si kecil. Alhasil kita pun menyusui sambil membalas whatsapp atau mungkin belanja online. Hmm, tapi jangan sampai ini jadi kebiasaan ya, Bun.

Iya, soalnya menyusui itu bukan sekadar memberi makan atau mengenyangkan si kecil saja. Ketika menyusui, kita bisa menstimulasinya dan bahkan mendeteksi dini jika ada kelainan dalam tumbuh kembangnya, lho.

"Saat kita menyusui bayi, saat awal bisa melihat dalam jarak 40-50 cm. Saat itu kita bisa memastikan kontak mata ibu dan bayi berjalan dengan baik atau tidak. Kondisi yang bisa dideteksi secara dini kalau sulit kontak mata adalah autisme," tutur dr Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, dalam talk show di Festival Bunda Happy bersama Vivo, Minggu (16/10/2017).


Baca juga: Penyebab Anak Terlambat Bicara

Dari kegiatan menyusui itu, kita juga bisa memperhatikan apakah si kecil melihat dengan baik wajah ibunya, lalu memberikan respons. Kalau penglihatan si kecil baik, maka di usia 2-3 bulan akan memberikan respons senyum.

"Di usia tiga bulan sudah fokus melihatnya. Diberikan mainan sudah bisa," sambung dr Wi, demikian dia biasa disapa.

Setelah beberapa saat menyusu, biasanya si kecil antara sadar dan nggak sadar. Nah, di saat itu, kata dr Wi, kita bisa memberi stimulasi. Soalnya informasi akan mengendap jika bayi dalam keadaan akan terlelap.

"Misal kita baca doa, kita nyanyikan lagu," lanjut dr Wi.

Interaksi lain yang bisa kita berikan adalah dengan mengajak si kecil mengobrol. Dari situ, kita bisa tahu nih si kecil sudah punya kemampuan bicara sampai tahap apa. Kalau usianya 1-6 minggu, bayi akan memasuki tahapan cooing. Ini sering disebut juga sebagai fase reflexive atau vocalization. Suara-suara yang dikeluarkan anak masih bersifat refleks, kadang berupa tangisan.

Baca juga: Begini Lho Bun Perkembangan Anak Usia 0-1 Tahun

Selanjutnya di usia 6-7 minggu, bayi memasuki tahapan babling. Pada tahapan ini, anak mulai membuat suara-suara yang berbeda dalam tiap suasana. Tetapi suara-suara tersebut masih bersifat refleks. Secara tidak langsung, bayi sedang melatih kematangan gerak artikulasinya.

Kemudian di usia 6-9 bulan, anak memasuki tahapan laling. Nah, di masa ini, fungsi pendengaran semakin matang. Anak mulai bersuara, mendengar suaranya, merasa senang dan ia selalu mengulangi ucapannya. Anak akan menginjak fase di mana anak mulai meniru bunyi-bunyi yang didengar dari lingkungannya.

Lalu di usia 12–18 bulan, anak memasuki fase true speech. Di tahap ini, ucapan anak mulai berarti, ya meskipun belum lengkap dan kadang belum tepat. Tetapi ucapan mereka untuk suatu makna sudah konsisten.

"Kalau kita lihat ada keterlambatan sekali, maka bisa konsultasi," saran dr Wi. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

Mom's Life Amira Salsabila

Terpopuler: Potret Rumah Artis Indonesia yang Dilengkapi Ruang Nge-Gym

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Outfit Kim Yoo Jung, Artis Cantik Korea Bintang Drakor Dear X

Mom's Life Amira Salsabila

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mom's Life Nadhifa Fitrina

KPR Lunas, Andhara Early Gunting Semua Kartu Kredit agar Tak Lagi Berutang dan Hindari Riba

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

5 Potret Kompak Sigit Wardana 'Base Jam' dan Sang Putri yang Sudah Gadis

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

5 Potret Outfit Kim Yoo Jung, Artis Cantik Korea Bintang Drakor Dear X

Terpopuler: Potret Rumah Artis Indonesia yang Dilengkapi Ruang Nge-Gym

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK