Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

5 Cara Atasi Kecemasan Terkait Proses Menyusui

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 15 Oct 2018 18:33 WIB

Bunda pernah mengalami perasaan cemas tentang menyusui? Jika iya coba lakukan 5 hal ini untuk mengatasinya.
Ilustrasi ibu cemas saat menyusui/ Foto: shutterstock
Jakarta -

Bun, pernah nggak bunda merasakan kecemasan terkait proses menyusui? Misalnya, kira-kira bisa menyusui nggak dan bagaimana nanti aktivitas menyusui kita ketika sudah waktunya kembali bekerja atau nggak ada asisten rumah tangga?

Kecemasan kayak gitu pastinya bisa bikin stres ya, Bun. Alhasil, produksi ASI terhambat. Hal ini pernah dialamiibu bernama Danielle Campoamor. Dia bilang rasa cemasnya jelang menyusui amat menakutkan, Bun.

"Awalnya saya pikir kecemasan saat menyusui normal. Keluarga bahkan mengira ini karena faktor hormonal dan nanti akan hilang. Tapi lama-lama saya bingung, memendam kecemasan ini sendiri dan punya banyak pertanyaan," tutur Daniella kepada Romper.

Bicara tentang cemas saat menyusui seperti yang dialami Daniella bahkan beberapa ibu, ini memang ada kok Bun. Cemas tentang menyusui dikenal dengan Dysphoric Milk Ejection Reflect (D-MER).

Ilustrasi menyusuiIlustrasi menyusui/ Foto: thinkstock


"D-MER adalah kesalahan dalam refleksi keluarnya ASI dan dapat menyebabkan emosi negatif selama 30 detik hingga dua menit ketika ibu akan menyusui dan ini berdampak bagi produksi ASI ibu," kata Alicia Macrina Heise, konsultan laktasi di Naples, New York kepada The Bump.

Agar Bunda nggak cemas terhadap aktivitas menyusui, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Cemas ini bukan salah Bunda

Rasa cemas dan tertekan sebagai ibu baru yang menyusui sering muncul tanpa henti. Bahkan, nggak sedikit wanita yang merasa sukses nggaknya seorang ibu dilihat dari menyusui atau nggaknya si ibu. Saat menemukan kendala saat menyusui, segera minta bantuan pada orang terdekat atau profesional. Ingat bahwa kondisi ini bukan salah Bunda kok.

2. Membicarakannya itu membantu lho

Sebagai ibu baru kita kerap menyembunyikan bagian yang tak menyenangkan sebagai orang tua, termasuk soal menyusui. Padahal, saat itu Bunda membutuhkan orang lain untuk diajak diskusi terbuka tentang perasaan kita. Ini juga jadi pengingat diri ini nggak sendirian lho.

"Ketika akhirnya saya membahas semua stres dan kecemasan saya ketika saya menyusui, saya menyadari saya tidak sendirian," kata Danielle.

Ilustrasi menyusuiIlustrasi menyusui/ Foto: thinkstock

3. Ada orang yang bisa membantu

Jangan pendam rasa kebingungan dan kecemasan kita, Bun. Bicarakan kecemasan yang dirasa pada orang yang bisa diandalkan atau profesional seperti konselor laktasi dan dokter. Tapi, kalau bunda mengalami D-MER, dibutuhkan perawatan medis untuk memperbaikinya.

4. Ingat, Bunda nggak berhutang penjelasan pada siapapun

Saya pribadi juga tak suka dengan reaksi menghakimi teman yang sukses menyusui saat tahu saya punya kendala ketika menyusui. Hal ini juga yang dialami Danielle. Untuk menyikapinya, Danielle menyadarkan dirinya dia nggak berutang penjelasan kepada siapa pun.

"Kita semua dalam perjalanan sebagai orang tua, dan hanya karena saya tidak terlihat seperti orang lain bukan berarti itu tidak benar," kata Danielle.

5. Semua ibu akan melakukan yang terbaik untuk anak

Bun, cemas setiap kali menyusui bukan tanda bunda ibu yang buruk. Perlu ditekankan dalam hati ini bahwa bagaimanapun seorang ibu akan melakukan yang terbaik untuk anaknya. Dengan merasa cemas dengan komentar orang lain, kita justru bisa menghambat produksi ASI.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda