Jakarta -
Layaknya wanita pada umumnya, Sila (bukan nama sebenarnya) bahagia bukan main saat tahu dirinya hamil. Namun, kondisi berubah ketika usia kehamilannya menginjak 5 bulan, Sila didiagnosis
kanker payudara stadium 3.
Kata Sila, saat itu karena
kehamilannya sudah masuk trimester kedua, janin nggak disarankan untuk digugurkan, Bun. Apalagi mengingat janin udah bernyawa dan organ vital terbentuk sempurna. Saat itulah dokter menganjurkan Sila menjalani kemoterapi. Pilihan lainnya kemoterapi ditunda dengan risiko yang nggak bisa dipastikan. Dengan kata lain nggak bisa dipastikan kondisi ibu dan bayinya apakah bisa bertahan hingga waktu melahirkan nanti sampai usia 9 bulan.
"Akhirnya suami dan keluarga memantapkan memilih berikhtiar karena mempertimbangkan anak saya yang lain masih kecil-kecil dan masih memerlukan saya sebagai ibunya," tutur Sila waktu berbincang dengan HaiBunda.
 Ilustrasi kanker payudara/ Foto:thinkstock |
Sila lantas menjalani kemoterapi dalam kondisi hamil dengan dosis obat kemo yang relatif aman untuk kehamilan. Meskipun, Sila sendiri juga harus siap menerima risiko sekecil apapun yang bisa terjadi pada bayi di kandungannya.
Lantas, apa sih gejala
kanker payudara yang dialami Sila? Kata dia, saat itu dirinya sedang mandi dan menggosok badan. Nah, terasa benjolan kecil seperti kelereng. Sila langsung curiga dan bicara ke sang suami. Besoknya, Sila cek ke dokter umum. Saat itu, dokter bilang benjolan tersebut cuma kelenjar air susu karena hormon kehamilan.
"Tapi lama-kelamaan terasa membesar dan nyeri benjolannya. Lalu saya periksa lagi ke dokter spesialis bedah onkologi, disarankan melakukan biopsi dan USG. Waktu itu benjolannya sudah agak besar. Hasil biopsi pertama dibilang hanya mastitis atau radang payudara," tutur Sila.
 Ilustrasi kanker payudara/ Foto:thinkstock |
Dokter pun memberinya antibiotik. Selama dua minggu Sila mengonsumsi antibiotik tapi nggak ada perubahan, Bun. Justru benjolan di payudaranya makin bengkak dan sakit. Sila mencoba mencari second opinion dan melakukan biopsi ulang. Saat itulah dia didiagnosis kanker payudara stadium 3.
Sila memilih untuk menjalani pengobatan. Ya, meskipun dalam kondisi hamil dan pastinya itu nggak mudah. Namun, demi anak-anak dan keluarga Sila memilih menjalani terapi.
Bicara soal wanita didiagnosis
kanker payudara saat hamil, kasusnya jarang terjadi. Perlu diingat, bukan kehamilannya yang menyebabkan kanker payudara. Nah, biasanya dokter kandungan akan bekerja sama dalam tim dengan dokter onkologi, Bun.
Penatalaksaan kanker payudara saat hamil tergantung jenis, ukuran, stadium kanker, serta usia kandungan ibu. Umumnya, prosedur operasi aman dilakukan ibu hamil. Kemoterapi bisa jadi pilihan pengobatan, Bun. Nah, untuk pengobatan yang bersifat hormonal biasanya diberikan setelah si kecil lahir, demikian dilansir National Breast Cancer Foundation.
(rdn/nwy)