Jakarta -
Mungkin beberapa dari Bunda pernah mendengar informasi tentang manfaat menyusui yang bisa menunda kehamilan alias jadi
KB alami. Ini benar adanya, tapi ada syarat yang perlu dipenuhi nih.
Memang, Bun, menyusui dapat menunda ovarium kembali berovulasi setelah melahirkan. Metode ini akan berhasil hanya kalau dilakukan dengan benar dan konsisten. Dilansir
Medical News Today, menyusui sering menghambat terjadinya ovulasi setelah melahirkan. Tapi, hal ini tidak selalu terjadi pada semua wanita.
Biasanya, wanita yang menyusui secara eksklusif selama 6 bulan cenderung tidak mengalami ovulasi selama 6 bulan dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui. Beberapa wanita justru menjadikan menyusui sebagai pengendali kehamilan. Dokter menyebutnya dengan Lactational Amenorrhea Method (LAM). Amenorrhea berarti tidak menstruasi.
Menurut Centers for Disease Control (CDC), ada hal yang harus diperhatikan ketika Bunda ingin menjadikan menyusui sebagai KB alami yang efektif yaitu:
1. Menyusui Secara EksklusifMenyusui sebagai
KB alami hanya berlaku bagi ibu yang menyusui secara eksklusif. Artinya, bayi tidak diberikan makanan apa pun. Pemberian makanan lain dapat menjarangkan waktu bayi menyusu.
Soalnya, agar metode menyusui sebagai KB alami ini berhasil, jeda waktu menyusui lebih dari 4 jam dalam 24 jam hanya boleh terjadi sekali.
2. Bayi Usia di Bawah 6 BulanMenyusui sebagai KB alami bisa diterapkan kalau usia bayi masih di bawah 6 bulan. Ini karena di atas 6 bulan bayi sudah dapat makanan tambahan selain ASI. Kaitannya dengan menyusui secara ekslusif, Bun. Syarat kedua terkait dengan syarat pertama ya, Bun, yakni nggak boleh ada jeda waktu menyusui lebih dari 4 jam dalam 24 jam lebih dari sekali.
 Ilustrasi menyusui jadi KB alami/ Foto: thinkstock |
3. Ibu Belum HaidKembalinya masa menstruasi wanita menandakan bahwa tubuh sedang mempersiapkan untuk berovulasi lagi. Jadi, ketika ibu sudah haid maka masa subur sudah bisa terjadi dan kemungkinan hamil pasti bisa terjadi.
Menyusui sebagai metode KB alami memang masih sulit diterapkan secara efektif. Terlebih lagi untuk Bunda yang sibuk bekerja. Bepergian selama seharian penuh dan jauh dari anak dapat menimbulkan jarak dalam menyusui dan membuatnya efetivitas menyusui sebagai KB alami berkurang.
Setelah beberapa minggu melahirkan, mungkin metode ini masih efektif. Tapi, yang perlu Bunda ingat adalah LAM hanya efektif hingga 6 bulan setelah melahirkan. Selebihnya, Bunda dan Ayah harus mencari
alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan atas rekomendasi tenaga kesehatan.
Nah, menurut konselor laktasi dari RS Sari Asih Ciputat dr Hikmah Kurniasari MKM, CIMI, bagi ibu hamil nggak disarnkan memakai alat kontrasepsi yang bersifat hormonal seperti pil KB, suntik atau susuk. Biasanya alat kontrasepsi ini bisa mengganggu produksi ASI.
"Sehingga KB yang biasa disarankan untuk ibu yang sedang menyusui adalah IUD (Intrauterine Device). Kondom boleh aja, tapi kan kita juga mesti lihat efektivitasnya ya. Ada lagi KB kalender tapi risiko kegagalannya tinggi. Mesti dipastikan juga si ibu tanggal haidnya teratur kan," kata dr Hikmah
(rdn/rdn)