menyusui
Tips Sukses Berikan ASI Eksklusif bagi Ibu Bekerja
Jumat, 01 Mar 2019 17:32 WIB
Cuti melahirkan usai dan harus kembali bekerja, Bun? Jangan galau dulu ya karena si kecil tetap bisa menerima ASI Eksklusif. Caranya, tentu melalui dengan pemberian ASI perah.
Selama bekerja, Bunda tetap bisa menyisihkan waktu untuk memompa ASI pada jam menyusui si kecil seperti biasanya. Agar terjadwal dengan teratur, sebaiknya pompa setiap 2 - 3 jam sekali layaknya menyusui bayi di rumah.
Memang bukan hal mudah, untuk konsisten memompa ASI seperti menyusui langsung di rumah. Banyak pekerjaan kantor yang harus diselesaikan, membuat waktu memompa tidak leluasa. Belum lagi, tingkat stres akibat beban pekerjaan yang biasanya akan mempengaruhi kuantitas ASI.
Meski demikian, Bunda harus tetap berpikir positif agar dapat memberikan ASI eksklusif pada si kecil. Seperti dikatakan Lindsey Shipley, RN, IBCLC dan Owner Lactation Link, salah satu faktor terbesar agar sukses menyusui ialah kepercayaan diri.
"Percaya diri bahwa mereka baik-baik saja, percaya diri bahwa bayi akan tercukupi ASI-nya, serta yakin apa apa yang harus dilakukan ketika masalah muncul,"kata Shipley, dikutip dari laman Motherly.
![]() |
Melansir Working Mother, salah satu tips untuk working mom agar tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada si kecil adalah persiapan yang baik. Persiapan dapat dimulai satu bulan sebelum kembali bekerja. Hal itu bisa mencakup pengaturan penitipan anak saat Bunda bekerja, menyiapkan persediaan ASI, memastikan si kecil terbiasa dengan botol Pastikan juga untuk melakukan uji coba semua rutinitas tersebut berjalan baik ketika Bunda sedang bekerja nanti.
Bunda juga perlu mempersiapkan strategi menyusui dengan baik, saat kembali masuk kerja. Cobalah untuk menyusui si kecil sebelum Bunda berangkat bekerja dan segera menyusui sesampainya di rumah, untuk menjaga persediaan ASI tetap terjaga.
Jangan lupa juga, Bun, untuk latihan memompa ASI sejak di rumah, agar memiliki jadwal tetap saat di kantor. Lakukan selama 2 - 3 jam sekali untuk menjaga persediaan ASI dalam kadar yang aman.
Semoga membantu ya, Bun!