Jakarta -
Beberapa hari lalu, teman Bubun ada yang curhat kalau lagi 'kebobolan'. Jadi, dia mengaku
hamil lagi saat sedang menyusui anak pertamanya, Bun.
Hal seperti ini memang sering dialami para Bunda di luar sana ya. Dalam kondisi seperti ini, Bunda harus memperhatikan kebutuhan si kecil. Sebab, kemungkinan ASI akan mengalami perubahan rasa. Perubahan hormon kehamilan juga akan memengaruhi
produksi ASI.
Kadar progesteron yang berangsur-angsur naik selama kehamilan, akan menyebabkan alveoli susu-rongga kecil di kelenjar susu tempat susu diproduksi dan disimpan-menjadi bocor dan tidak mampu menyimpan susu dengan baik.
Pada Bunda yang tidak hamil, produksi ASI akan bergantung pada pengosongan yang memadai di payudara. Tetapi, penurunan produksi ASI selama kehamilan dapat terjadi, Bun, meskipun frekuensi menyusui anak terus meningkat, seperti dikutip dari laman
Romper.
Perubahan ASI saat hamil/ Foto: iStock |
Selain volume ASI, rasa pada ASI itu sendiri juga berubah lho selama kehamilan. Melansir
Breastfeeding Basics, saat kehamilan terjadi, ASI juga akan berubah rasanya. Ini disebabkan karena ASI berubah menjadi kolostrum selama trimester kedua.
"Kolostrum sendiri rasanya tidak semanis susu matang, sehingga anak Bunda kemungkinan tidak terlalu menyukai rasanya,"ujar Anne Smith IBCLC, seorang konselor laktasi.
Karena kuantitas dan rasa ASI berubah selama kehamilan, banyak bayi secara bertahap kehilangan minatnya dalam menyusui dan menyapih diri saat perubahan ini terjadi. Tetapi, tidak sedikit pula bayi yang tidak memedulikan rasa ASI tersebut saat mereka menyusu.
Nah, terkait hal tersebut, keputusan untuk tetap lanjut menyusui atau tidak tentunya terpulang kembali pada Bunda ya. Terpenting, mau lanjut
menyusui atau menyapihnya, pastikan tetap memberikan cinta untuk buah hati.
Bunda, simak juga yuk fakta mengenai hamil dan
menyusui untuk mencegah kanker dalam video di bawah ini!
(rap/rap)