Jakarta -
Si kecil sudahÂ
menyusu lama, tapi kok masih nangis ya? Melihat kondisi demikian, Bunda pasti kebingungan hingga menyangka si kecil masih kelaparan.
Menyusu lama memang tidak bisa dijadikan patokan kalau si kecil sudah kenyang, Bun. Kadang ada bayi yang senang 'ngempeng' ke ibunya tanpa menghisap
ASI. Atau, memang aliran ASI yang enggak terlalu deras sehingga tidak mencukupi asupan harian mereka.
Nah, kalau sudah seperti ini akhirnya banyak ibu memutuskan untuk menambahkan susu formula (sufor) demi nutrisi si kecil. Tapi, sebenarnya boleh enggak sih mencampur ASI dan sufor?
Keputusan tersebut kerap memilukan bagi para Bunda yang ingin full menyusui, tetapi ASI-nya tidak cukup untuk memenuhi nutris si kecil. Alhasil, keputusan memberikan sufor sebagai tambahan asupan pun diambil.
Kebanyakan dari para Bunda merasa bahwa mereka tidak dapat memproduksi ASI yang cukup untuk si kecil. Padahal, secara umum diketahui bahwa semakin banyak menyusui maka semakin banyak pula ASI yang dihasilkan, seperti dikutip dari laman
Parents.Tetapi, jika Bunda memulai proses menyusui dari awal dengan relatif sulit entah karena alasan bayi harus dirawat di rumah sakit lebih lama dari biasanya, atau alasan lainnya, maka mengumpulkan persediaan susu yang memadai memang menjadi tantangan besar.
Bahkan, ketika semuanya berjalan dengan baik, tak sedikit para Bunda yang tidak bisa menghasilkan ASI cukup untuk bayinya. Salah satunya terkait dengan usia ibu yang bersangkutan.
"Semakin tua seseorang saat memiliki bayi, maka semakin besar kemungkinan dia memiliki masalah pasokan pada ASI-nya,"kata Fred Rosenfeld, konsultan laktasi di New York.
 Cara mencegah bayi bingung puting/ Foto: iStock |
Untuk itu, Rosenfeld menyarankan agar para ibu selalu merasa nyaman dengan kondisi apa pun, baik pada dirinya dan juga bayinya demi menjaga kelancaran menyusui.
Sheela Geraghty, MD, medical director dari Cincinnati Children Center for Breastfeeding Medicine menyarankan, Bunda memompa payudara untuk meningkatkan suplai ASI. Kalau memang perlu menambahkan sufor, sebaiknya dilakukan untuk waktu yang singkat.
Geraghty juga menyarankan, agar menyiapkan beberapa botol kecil saat memberikan susu formula dalam botol. Sebab, begitu bayi mengisap botol, isi yang tersisa di dalamnya harus dibuang. Jadi, sangat bijak memberikannya dalam ukuran botol dan dot dengan lubang kecil karena aliran yang lambat paling mirip dengan puting saat menyusui.
Melansir
Todays Parent, cara menggabungkan pemberian ASI dan susu botol dapat dilakukan dengan trik berikut ya, Bun:
1. Sufor dulu baru ASIJika Bunda ingin memberikan sufor, disarankan untuk memberikannya terlebih dulu dan selesaikan dengan menyusui langsung di payudara Bunda.
Tampaknya memang cara ini berlawanan dengan intuisi, tetapi bayi biasanya akan merasa puas ketika menyusui di payudara karena secara alamiah mereka lebih menikmati direct
breast feeding.Mendahulukan proses menyusui baru memberikan sufor akan membuat si kecil lebih suka susu botol karena mereka mengaitkannya dengan perasaan penuh bahagia.
2. Rutin pumpingPertimbangkan memompa secara teratur dimana dapat meningkatkan pasokan ASI secara signifikan.
3. Cegah si kecil alami bingung putingPastikan posisi menyusui dilakukan dengan benar. Sebab, bayi mengisap dengan cara berbeda pada botol dan di payudara. Beberapa dari mereka tidak dapat melekatkan posisi dengan baik pada payudara jika mereka minum susu botol (disebut bingung puting). Jadi, pastikan posisi menyusui dilakukan dengan benar sebelum susu botol diberikan untuk meminimalisir risiko tersebut
4. Ikut kelas laktasiBicarakan dengan konsultan laktasi untuk mendapatkan pilihan terbaik terkait keputusan Bunda tersebut.
Tetap semangat
mengASIhi, Bun.
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)