Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Penyebab Pelekatan Menyusui Salah dan 5 Tips Mengatasinya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 08 Jan 2020 13:15 WIB

Pelekatan menyusui pada bayi menjadi hal terpenting dalam praktik menyusui. Selain untuk menjaga produksi ASI, dapat memengaruhi kesehatan di kecil, Bunda.
Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock
Jakarta - Menyusui bayi punya teknik khusus dan enggak boleh sembarangan, Bunda. Jika salah, ASI tidak keluar dan ibu merasa tidak nyaman saat menyusui.

Konselor laktasi dr.Hikmah Kurniasari, MKM., CIMI, mengatakan jika dalam menyusui, ada hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu memposisikan dan melekatkan bayi. Kedua hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi ASI dan memperkuat refleks isap bayi.


"Menyusui bukan pada puting, tapi sebagian besar pada area yang kehitaman atau areola," kata Hikmah.

Nah, untuk memasukkan mulut bayi saat menyusu, ibu bisa membentuk tangan seperti huruf C, lalu menopang seluruh payudara, dan mengarahkan ke bayi. Ketika si kecil membuka mulut dengan lebar, saat itu kita memasukkan payudara ke mulutnya.

"Untuk memastikan bayi perlekatannya sudah benar, areola yang kehitaman bagian atas banyak terlihat, mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah terlipat keluar, dan dagu menempel pada payudara," ujar Hikmah.

Ilustrasi ibu menyusuiIlustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock

Tentu hal ini enggak mudah ya, Bunda. Beberapa ibu masih mengalami masalah soal pelekatan menyusui.

Menurut konsultan laktasi Jane Weiser, Ed.D, RN, IBCLC, RLC, penyebabnya bisa karena banyak faktor. Di antaranya faktor ibu, bayi, keduanya, atau posisi.

"Pada umumnya, menyusui akan menyakitkan bagi ibu yang bayinya salah pelekatan saat menyusui. Pemberian ASI yang lama karena hal ini bisa mengurangi persediaan ASI dan bayi tidak bertambah berat badannya," ujar Weiser, dilansir Romper.

Ketika menyusui menjadi masalah, banyak ibu memutuskan untuk menyerah. Studi dalam jurnal Pediatrics melaporkan jika puting yang sakit, kesulitan menyusui, dan persediaan ASI menjadi alasan utama ibu berhenti menyusui sebelum empat minggu. Ibu yang berhenti menyusui antara 4 sampai 8 bulan juga melaporkan kalau kurangnya kepercayaan pada kemampuan untuk memberikan ASI yang cukup.


Untuk mengatasi masalah ini, berikut 5 tips nya menurut beberapa ahli, Bunda:

1. Berikan ASI sebelum bayi panik.

2. Cari posisi yang nyaman.

3. Gunakan teknik 'sandwich' atau bentuk tangan seperti huruf C untuk menyorongkan payudara ke mulut bayi..

4. Lihat mulut bayi saat menyusui.

5. Bicara pada ahlinya atau profesional.

Simak penjelasan lengkap soal posisi saat menyusui di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda