Jakarta -
Beberapa ibu menyusui menemukan benjolan di payudara. Tak perlu panik, benjolan pada payudara adalah hal yang umum dialami oleh ibu menyusui.
Ada beberapa penyebab munculnya benjolan pada payudara ibu menyusui, Bun. Sebagian penyebabnya tidak berbahaya, sebagian lagi membutuhkan perhatian khusus.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 5 penyebab benjolan pada payudara ibu menyusui.
1. ASI tersumbatSumbatan susu menghambat ASI mengalir dengan bebas di payudara. Ini dapat menyebabkan nyeri di salah satu area payudara dan menimbulkan benjolan atau pembengkakan.
Dilansir
Healthline, ini faktor yang bisa menimbulkan benjolan akibat penyumbatan ASI.
- Bayi tidak menyusu dengan baik.
- Pakaian di sekitar payudara terlalu ketat.
- Tidak menyusui dalam waktu yang lama.
Saluran air susu tersumbat kalau ASI tidak sepenuhnya dikosongkan dari payudara. Lalu bagaimana gejala benjolan akibat ASI tersumbat?
"Ibu mungkin pertama kali memperhatikan area payudara yang terasa kencang, bergelombang, atau bahkan dengan tekstur yang menggerenjal," kata Rebecca Kramer, RN, seorang konsultan perawat dan laktasi di Gundersen Health System di La Crosse dikutip dari
The Bump.
2. MastitisDikutip dari
Breastfeeding Support, jika sumbatan pada payudara tidak segera hilang, Bunda mungkin mengalami mastitis payudara. Mastitis adalah peradangan atau pembengkakan jaringan payudara. Ini disebabkan oleh infeksi, saluran
ASI yang tersumbat, atau alergi.
Gejala mastitis payudara yaitu.
- Pembengkakan payudara.
- Payudara sensitif.
- Sensasi nyeri atau terbakar ketika menyusui.
- Demam 38,3 derajat celcius atau lebih tinggi.
Mastitis terbilang umum ketika menyusui. Meski begitu, mastitis bisa berbahaya kalau tidak ditangani oleh dokter.
3. Abses payudaraAbses biasanya berupa benjolan yang nyeri dan bengkak pada payudara, serta tubuh bersuhu tinggi. Abses merupakan benjolan berisi nanah yang sakit jika disentuh.
Kulit di sekitar abses berwarna merah dan panas saat disentuh. Abses membutuhkan perhatian medis dengan segera, Bun.
Dokter akan melakukan USG untuk mendiagnosis abses. Bunda mungkin perlu menjalankan operasi untuk mengeringkan abses.
Ilustrasi menyusui/ Foto: iStock |
4. KistaKista berbentuk benjolan atau oval yang berisi kumpulan cairan. Dikutip dari
Very Well Family, kista umumnya tidak menimbulkan masalah. Tapi, beberapa kista harus dihilangkan.
Salah satu jenis kista pada payudara adalah galaktokel. Galaktokel tidak keras dan perih ketika disentuh.
ASI dapat keluar dari galaktokel jika dipijat. Galaktokel bisa hilang dengan sendirinya ketika berhenti menyusui. Untuk menganalisis jinak atau tidaknya kista, dokter akan melakukan ultrasonografi.
5. Kanker payudaraSebagian kecil wanita mengalami benjolan pada payudara yang disebabkan oleh kanker. Benjolan kanker payudara bertekstur keras dan tidak nyeri ketika disentuh.
Kanker payudara saat menyusui merupakan hal yang jarang terjadi. Hanya sekitar 3 persen ibu menyusui yang mengidap kanker payudara.
Bunda perlu menemui dokter ketika merasakan gejala ini:
- Nyeri payudara yang tidak kunjung hilang dengan sendirinya.
- Keluar cairan dari puting (selain ASI).
- Iritasi kulit.
Kalau Bunda menemukan gejala benjolan payudara yang mencurigakan, segera hubungi dokter ya, Bun.
Bunda, simak tips memperbanyak ASI ketika menstruasi berikut ini yuk.
(sih/rap)