
menyusui
Tips Nyaman Menyusui Saat Bunda Alami Trauma Persalinan
HaiBunda
Minggu, 05 Apr 2020 13:54 WIB

Jakarta -
Persalinan menjadi momen yang luar biasa bagi seorang Bunda. Rasa sakit dan proses persalinan yang tidak mudah, kadang membuat mereka jadi trauma.
Meskipun mengalami rasa trauma, sayangnya para Bunda tidak punya pilihan lain. Begitu si kecil lahir, Bunda harus bisa langsung mengurus mereka termasuk menyusui.
Ini tentu menjadi proses yang luar biasa karena menyusui bukanlah proses mudah. Dengan segala tantangannya, tentu tak sedikit Bunda yang dibuat stres saat harus menyusui di awal kelahiran bayinya.
"Setelah melahirkan, produksi estrogen tubuh turun secara tiba-tiba, dimana menyebabkan banyak wanita mengalami depresi sementara dan terkadang sangat mendalam. Biasanya, diintensifkan oleh rasa sakit, kehilangan darah, dan kurang tidur," ujar Dr Christian Albring, president of the Munich-based Professional Association of Gynaecologists, dikutip dari The Star.
Sementara itu, pemulihan pasca persalinan pun harus dihadapi. Dalam kondisi ini, Bunda jangan menghindari untuk menyusui si kecil ya.
Perlu Bunda ketahui bahwa menyusui ternyata bisa membantu meredakan trauma persalinan. Berinteraksi secara lembut dengan si kecil akan membantu Bunda membantu menghilangkan trauma persalinan secara perlahan-lahan.
Dikatakan Teri Shilling, MS, LCCE, CD (DONA), IBCLC, direktur Passion for Birth, untuk menciptakan pengalaman menyusui yang memuaskan usai trauma persalinan, Bunda sebaiknya mencari support system dan menetapkan tujuan jangka pendek.
"Diskusikan pilihan-pilihan seperti memompa ASI atau mengganti waktu skin to skin untuk menyusui dengan menambah pemberian makanan dini dengan ASI donor," katanya, dikutip dari Pattch.
Temukan support system dari orang terdekat yang bisa mendukung proses menyusui. Usahakan cari orang yang bisa memandu Bunda secara verbal serta membangun kepercayaan diri untuk terus menyusui.
Pastikan juga bahwa orang tersebut merupakan sosok yang dapat mendengarkan pengalaman persalinan Bunda, dan mengetahui gejala-gejala stres traumatis yang mungkin Bunda alami suatu waktu. Serta, orang tersebut pun tahu kemana Bunda harus berkonsultasi untuk menghadapi perasaan dan reaksi tersebut sehingga proses menyusui tidak terhambat.
Semoga membantu, Bunda.
Usai melahirkan, Marissa Nasution pun sempat mengalami masalah ketika menyusui. Simak ceritanya dalam video berikut:
(rap/rap)
Meskipun mengalami rasa trauma, sayangnya para Bunda tidak punya pilihan lain. Begitu si kecil lahir, Bunda harus bisa langsung mengurus mereka termasuk menyusui.
Ini tentu menjadi proses yang luar biasa karena menyusui bukanlah proses mudah. Dengan segala tantangannya, tentu tak sedikit Bunda yang dibuat stres saat harus menyusui di awal kelahiran bayinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah melahirkan, produksi estrogen tubuh turun secara tiba-tiba, dimana menyebabkan banyak wanita mengalami depresi sementara dan terkadang sangat mendalam. Biasanya, diintensifkan oleh rasa sakit, kehilangan darah, dan kurang tidur," ujar Dr Christian Albring, president of the Munich-based Professional Association of Gynaecologists, dikutip dari The Star.
Sementara itu, pemulihan pasca persalinan pun harus dihadapi. Dalam kondisi ini, Bunda jangan menghindari untuk menyusui si kecil ya.
Perlu Bunda ketahui bahwa menyusui ternyata bisa membantu meredakan trauma persalinan. Berinteraksi secara lembut dengan si kecil akan membantu Bunda membantu menghilangkan trauma persalinan secara perlahan-lahan.
![]() |
Dikatakan Teri Shilling, MS, LCCE, CD (DONA), IBCLC, direktur Passion for Birth, untuk menciptakan pengalaman menyusui yang memuaskan usai trauma persalinan, Bunda sebaiknya mencari support system dan menetapkan tujuan jangka pendek.
"Diskusikan pilihan-pilihan seperti memompa ASI atau mengganti waktu skin to skin untuk menyusui dengan menambah pemberian makanan dini dengan ASI donor," katanya, dikutip dari Pattch.
Temukan support system dari orang terdekat yang bisa mendukung proses menyusui. Usahakan cari orang yang bisa memandu Bunda secara verbal serta membangun kepercayaan diri untuk terus menyusui.
Pastikan juga bahwa orang tersebut merupakan sosok yang dapat mendengarkan pengalaman persalinan Bunda, dan mengetahui gejala-gejala stres traumatis yang mungkin Bunda alami suatu waktu. Serta, orang tersebut pun tahu kemana Bunda harus berkonsultasi untuk menghadapi perasaan dan reaksi tersebut sehingga proses menyusui tidak terhambat.
Semoga membantu, Bunda.
Usai melahirkan, Marissa Nasution pun sempat mengalami masalah ketika menyusui. Simak ceritanya dalam video berikut:
(rap/rap)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
6 Manfaat Menyusui, Salah Satunya Cegah Depresi Usai Melahirkan Bun

Menyusui
9 Fakta Mengejutkan Ibu Menyusui, Apa Saja?

Menyusui
Tantangan yang Dihadapi Ibu Menyusui di Berbagai Negara

Menyusui
Menyusui Bisa Menghemat Rp 37 Juta dalam 6 Bulan Lho

Menyusui
Ibu Menyusui Makan Pedas Bisa Picu Bayi Diare?


7 Foto