Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bahaya Ibu Menyusui Makan Ikan Tinggi Merkuri, Bisa Pengaruhi Kognitif Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 21 May 2020 18:34 WIB

woman hands eating fish at restaurant, having her lunch.
Bahaya Ibu Menyusui Makan Ikan Tinggi Merkuri, Bisa Pengaruhi Kognitif Anak/ Foto: iStock
Jakarta -

Seperti yang sudah kita ketahui, ikan adalah sumber asam docosahexaenoic (DHA) dan asam eikosapentaenoat (EPA). Keduanya adalah jenis asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak pada bayi. Namun sulit ditemukan pada makanan lain.

Meski ikan mengandung omega-3 yang tinggi, ada beberapa ikan dan makanan laut juga bisa mengandung merkuri tinggi. Merkuri sendiri merupakan logam yang beracun, terutama pada bayi dan anak-anak. Ini karena mereka lebih sensitif terhadap keracunan merkuri.

Ya, dilansir Verywell Family, merkuri dapat diturunkan dari orang tua yang menyusui ke bayi. Meskipun ini terjadi dalam jumlah yang lebih kecil.

Kemudian, menurut dietitian Kelli McGrane, MS, RD, paparan akut merkuri tingkat tinggi dapat secara permanen memengaruhi sistem saraf pusat bayi. Akibatnya, mereka mungkin mengalami keterlambatan atau gangguan pada kognitif, keterampilan motorik halus, perkembangan bicara dan bahasa, dan kesadaran visual-spasial.

"Karena itu, ikan yang mengandung merkuri tinggi harus dihindari saat menyusui. Contohnya termasuk tuna bigeye, king makarel, marlin, ikan orange roughy, ikan hiu, ikan todak, dan tilefish," tulisnya dikutip dari Healthline.

Untuk memastikan asupan omega-3 yang cukup sambil mengurangi risiko keracunan merkuri, ibu yang menyusui sebaiknya menghindari ikan merkuri tinggi. Sebagai gantinya mengonsumsi 225-340 gram ikan merkuri rendah per minggu.

Simak juga penjelasan dokter cara mengatasi bayi tongue tie dan lip tie:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda