Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bunda Minum Air Es Saat Menyusui Bikin Bayi Pilek, Mitos atau Fakta?

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 01 Jul 2020 13:00 WIB

Closeup image of woman holding a glass of cold water to drink
Bunda Minum Air Es Saat Menyusui Bikin Bayi Pilek, Mitos atau Fakta?/Foto: iStock
Jakarta -

Terdapat banyak mitos yang muncul di tengah masyarakat, terutama bagi Bunda saat hamil hingga menyusui. Salah satunya soal larangan minum air es atau dingin saat menyusui.

Menurut sebagian orang minum air es dapat mengubah air susu ibu (ASI) menjadi dingin, hingga mengakibatkan bayi yang menyusu menjadi pilek. Apakah hal itu mitos atau fakta?

Menurut dr. Raghuram Mallaiah selaku direktur neonatologi di Fortis Le Femme, hal tersebut tidak benar lho, Bunda.

"Jika seorang ibu minum minuman dingin selama menyusui, itu tidak membahayakan bayi atau membuat bayi menjadi pilek," katanya, dikutip dari The Health Site.

Dia menjelaskan bahwa infeksi akibat virus tidak dapat menularkan melalui ASI ke bayi. Ibu menyusui dapat menularkan infeksi atau virus kepada bayi melalui tetesan cairan tubuh, seperti keringat, air liur, atau ingus.

"Dan virus atau penyakit dapat ditularkan ke bayi bahkan sebelum gejalanya dirasakan oleh ibu," tambahnya.

Young mother breastfeeding her baby boy in the bedroom. Belgrade, SerbiaIlustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock

Selain itu Bunda, satu fakta lainnya yang perlu diketahui bahwa tidak ada alasan bagi seorang ibu untuk tidak menyusui bayinya, walaupun dalam keadaan pilek maupun batuk sekalipun. Pasalnya, meski Bunda pilek atau batuk tidak akan mengubah komposisi ASI.

"Mungkin, satu-satunya alasan ibu tidak dapat menyusui bayinya ialah saat dia harus menjalani operasi atau urgensi medis lainnya," ujar dr. Raghuram.

Nah, jadi tidak ada hubungan antara Bunda menyusui mengonsumsi air es dengan perubahan komposisi ASI. Satu-satunya hal yang harus diingat adalah mengonsumsi banyak cairan selama menyusui karena akan membantu meningkatkan pasokan ASI.

Terlepas dari hal itu, diet kaya protein dibutuhkan ibu selama menyusui. Meski begitu, tidak perlu makan terlalu banyak protein selama menyusui, cukup 400 kalori untuk memenuhi kebutuhan Bunda selama menyusui.

Simak juga cara cegah kehamilan bagi ibu menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda