Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Amankah Bunda Hamil Lagi Saat Masih Menyusui?

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 12 Aug 2020 18:06 WIB

ilustrasi menyusui
Amankah Bunda Hamil Lagi Saat Masih Menyusui?/Foto: iStock
Jakarta -

Hamil lagi saat dalam fase menyusui, membuat sebagian Bunda khawatir. Apakah nutrisi dalam tubuh Bunda mencukupi kebutuhan ASI sekaligus kebutuhan janin di kandungan? Kira-kira aman enggak ya, Bunda, buat keduanya?

Dikutip dari American Pregnancy, ternyata banyak wanita yang merasakan khawatir tersebut. Mereka takut hamil saat menyusui dapat menyebabkan kontraksi uterus ringan. Namun, perlu untuk diketahui, bahwa pada kehamilan yang sehat, kontraksi ini tidak menjadi perhatian khusus yang menyebabkan kelahiran prematur kok, Bunda.

Ini karena oksitosin, yakni hormon yang dilepaskan selama menyusui sangat sedikit, sehingga kontraksi yang timbul pun tidak memiliki dampak yang berbahaya.

Sejumlah kecil hormon kehamilan bisa masuk ke dalam ASI, Bunda. Namun, hormon-hormon ini aman dan tidak menimbulkan risiko bagi anak yang diberikan ASI.

Meskipun menyusui selama kehamilan umumnya dianggap aman, ada beberapa kasus di mana menyapih lebih dini mungkin akan disarankan bagi Bunda dengan kondisi berikut:

1. Jika memiliki kehamilan berisiko tinggi atau berisiko mengalami persalinan prematur.
2. Jika mengandung anak kembar.
3. Jika pernah disarankan untuk menghindari seks saat hamil.
4. Jika mengalami pendarahan atau nyeri rahim.

Apabila Bunda mengalami gejala-gejala ini, segeralah berkonsultasi dan membicarakan dengan dokter. Dengan begitu, Bunda dapat menentukan apakah menyapih akan menjadi pilihan terbaik untuk anak, janin, dan diri sendiri.

Kesiapan anak untuk disapih

Aspek penting lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah kesiapan anak untuk disapih Bunda. Hal ini pun dapat ditentukan oleh beberapa faktor seperti kepribadian, usia, pola perawatan, serta respon psikologis dan fisik anak terhadap kehamilan baru.

Menyapih anak akan disarankan karena pasokan air susu ibu (ASI), biasanya akan ikut berkurang selama bulan keempat dan kelima kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan adanya perubahan dan membuat ASI tidak enak lagi bagi si kecil.

Dengan alasan ini, anak mungkin akan siap untuk disapih lebih awal dari yang diperkirakan. Di sisi lain, si Kecil mungkin bisa saja masih ingin tetap menyusu dan belum siap untuk disapih.

Nah saat anak berhasil disapih, Bunda harus tetap memantau kesehatan dan perkembangan si Kecil. Ini sangat penting karena nutrisi anak berusia kurang dari enam bulan biasanya bergantung pada ASI.

Jika diizinkan oleh dokter anak, Bunda bisa memberikan makanan tambahan atau pendamping (MPASI) untuk memastikan bayi mendapat gizi yang baik.

Potensi tantangan

Meskipun menyusui selama kehamilan memiliki manfaatnya, hal itu juga dapat menimbulkan beberapa tantangan, Bunda. Misalnya, beberapa tantangan fisik yang dirasakan seperti mual karena keluarnya ASI serta puting yang sakit.

Hampir 75 persen ibu hamil saat menyusui akan mengalami nyeri pada puting, Bunda. Hal ini pun didukung oleh dokter kandungan ginekolog dan dokter keluarga Melissa A. Kurke, RN, IBCLC.

"Kenyamanan Anda mungkin juga menjadi perhatian. Selama kehamilan, nyeri pada puting dan payudara sering terjadi. Ketidaknyamanannya mungkin meningkat saat menyusui," katanya dikutip dari Mayo Clinic.

Selain itu, banyak wanita yang juga khawatir bahwa menyusui saat hamil dapat menyebabkan kelelahan ekstra. Maka dari itu, tentunya dapat dimaklumi bahwa beberapa ibu hamil akan memiliki keraguan untuk menyusui karena khawatir membutuhkan lebih banyak tenaga dan menambah rasa lelah.

Young mother breastfeeding at home, bonding with baby child toddlerIbu menyusui/ Foto: iStock

Nah, jika Bunda tetap memilih untuk menyusui selama kehamilan, berikut ada beberapa tips aman yang bisa Bunda coba kutip dari Medela:

1. Duduk atau berbaring saat menyusui

Bukan rahasia bahwa menyusui dan memompa membutuhkan ASI menjadi sesuatu yang sulit didapat saat bayi dan kehamilan sedang berkembang secara berkala. Oleh sebab itu, pastikan untuk duduk atau berbaring di tempat yang membuat nyaman saat menyusui ya, Bunda.

2. Pantau suplai ASI

Persediaan ASI akan mulai menurun sekitar bulan ke-4 atau ke-5 setelah kelahiran bayi, sehingga sangat penting untuk mulai menggabungkan nutrisi lainnya dengan berkonsultasi pada dokter. Jika anak merasa puas setelah menyusui dan memenuhi standar pertumbuhan dan berat badannya, biasanya tidak ada alasan untuk merasa khawatir.

3. Pertimbangkan diet

Sekarang, Bunda telah mengetahui semua tentang pentingnya makan yang baik bagi kesehatan bayi dan tubuh Bunda, baik selama kehamilan yang sedang berkembang, setelah lahir, dan saat menyusui. Namun, mengonsumsi kalori tambahan juga penting lho, Bunda.

Kehamilan dan menyusui membutuhkan banyak energi, jadi penting untuk memastikan agar Bunda mengonsumsi cukup kalori agar dapat menjaga kesehatan secara keseluruhan. Aturan umumnya, Bunda membutuhkan 500 kalori ekstra jika anak yang menyusu juga mengonsumsi makanan lain. Atau 650 kalori ekstra yang dibutuhkan jika anak yang disusui berusia di bawah 6 bulan.

4. Perawatan atau mengobati payudara dan puting yang sakit

Bunda mungkin sudah tahu bahwa puting sakit menjadi hal yang sering dialami oleh ibu menyusui. Namun jika Bunda meluangkan waktu untuk perawatan diri, itu akan sangat baik dan penting untuk kesehatan mental dan fisik lho.

Semoga informasi di atas membantu ya, Bunda.

Bunda simak juga cara aman cegah kehamilan bagi ibu menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda