Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Amankan Bunda Tetap Menyusui Saat Hamil?

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 25 Nov 2020 15:35 WIB

Mother breastfeeding baby son in bedroom, they enjoy in this moment together
Amankan Bunda Tetap Menyusui Saat Hamil?/Foto: iStock
Jakarta -

Beberapa ibu mungkin tak mengira dirinya akan hamil lagi saat masih menyusui bayi. Ketika hal ini terjadi, mereka mungkin bertanya-tanya apakah aman untuk tetap menyusui selama kehamilan.

Sebagian ibu mungkin saja masih meyakini bahwa menyusui saat hamil tidak disarankan. Itu karena menganggap bahwa menyusui ketika hamil bisa memberi efek buruk ibu, bayi, dan janin yang dikandung.

Amankah menyusui saat hamil?

Umumnya, menyusui saat hamil itu aman, Bunda. Penelitian tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Human Lactation menunjukkan bahwa menyusui saat hamil tidak menimbulkan efek buruk bagi ibu, bayi, atau janin yang sedang berkembang. Asalkan bayi lahir cukup bulan, dan ibu tidak mengalami komplikasi apa pun selama kehamilan terakhir, maka ibu hamil bisa menyusui tanpa peningkatan risiko keguguran.

"Secara umum, aman untuk terus menyusui saat hamil selama Anda berhati-hati dengan makanan yang sehat, dan minum banyak cairan. Namun menyusui bisa memicu kontraksi uterus ringan," kata perawat bersertifikat Melissa A, Kurke, dikutip dari Mayo Clinic.

Kontraksi tersebut terjadi karena hormon oksitosin, Bunda. Wanita yang menyusui memicu pelepasan oksitosin, yakni hormon kuat yang merangsang pelepasan ASI dari puting ibu, dan membantu pembentukan ikatan antara ibu, dan bayinya.

Meski begitu, kontraksi tersebut, kata Kurke, tidak perlu dikhawatirkan selama kehamilan yang terjadi tanpa komplikasi. Namun dokter mungkin akan melarang menyusui saat wanita hamil mengalami beberapa kondisi, seperti:

  • Jika kehamilan dianggap berisiko tinggi atau ibu berisiko mengalami keguguran.
  • Jika ibu mengandung anak kembar.
  • Jika ibu hamil pernah mengalami nyeri rahim, perdarahan atau riwayat keguguran.
  • Jika ibu hamil pernah disarankan untuk menghindari seks saat hamil.

Hal lain yang mungkin dikhawatirkan selain keguguran atau bayi prematur, adalah janin yang dikandung tidak akan mendapatkan nutrisi yang cukup jika sang ibu masih terus menyusui saat hamil. Soal ini, ibu hamil yang cukup mengonsumsi makanan sehat tak perlu khawatir janin kurang nutrisinya, ya.

Tips menyusui saat hamil

Dalam banyak kasus, ibu hamil memilih tetap menyusui bayinya. Namun tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti dikutip dari Today's Parent, dan Medela berikut ini:

1. Periksakan diri ke dokter

Periksa diri ke dokter atau bidan lebih dahulu, meski menyusui selama kehamilan umumnya tidak menjadi masalah. Dalam beberapa situasi, seperti memiliki riwayat kelahiran prematur akibat pembukaan serviks terlalu diri atau tanda persalinan prematur selama kehamilan, atau perdarahan tidak biasa, dokter mungkin akan menyarankan untuk menyapih.

Kontraksi rahim yang menyebabkan menyusui mungkin menjadi masalah dalam kasus ini. Jika demikian, sering kali ibu hamil disarankan untuk tidak melakukan hubungan intim.

2. Siapkan camilan

Bagi sebagian ibu, morning sickness mungkin akan bertambah parah saat menyusui. Jika itu terjadi, cobalah simpan camilan ringan. Nah, ketika balita ingin menyusui, makanlah beberapa camilan untuk meredakan mual.

3. Pastikan makan dengan baik

Bayi yang menyusui memerlukan nutrisi yang baik, begitu juga janin dalam kandungan juga butuh nutrisi yang sama. Karena itu, pastikan ibu mengonsumsi makanan sehat, dan cukup kalori untuk menjaga kesehatan ibu secara keseluruhan.

Aturan umumnya adalah 500 kalori ekstra jika anak yang menyusui juga mengonsumsi makanan lain atau 650 kalori ekstra yang dibutuhkan jika berusia di bawah 6 bulan. Sementara jika hamil trimester kedua perlu tambahan 350 kalori, dan 450 kalori tambahan di trimester ketiga kehamilan.

4. Menyusu dalam waktu singkat

Puting ibu hamil mungkin akan sakit karena perubahan hormonal. Cara paling mudah mengatasinya adalah menjaga waktu menyusu yang singkat atau sebentar.

5. Beri makanan tambahan

Hamil akan membuat suplai bayi menurun. Untuk memenuhi kebutuhan makan, dan minumnya bayi yang sudah berusia 6 bulan bisa diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Sementara yang lebih besar, bisa ditambah porsinya untuk mengimbangi berkurangnya asupan ASI.

6. Bereksperimen menyusui dengan posisi baru

Saat perut membesar, Bunda mungkin perlu bereksperimen dengan posisi baru. Misalnya, berbaring dengan posisi miring atau duduk atau posisi yang nyaman untuk Bunda, dan si kecil.

7. Merawat payudara dan puting

Puting sakit adalah masalah yang kerap dirasa ibu menyusui, namun akan lebih sakit ketika ibu menyusui sekaligus hamil. Ini karena nyeri payudara adalah gejala umum kehamilan. Karena itu, luangkan waktu untuk melakukan perawatan diri untuk kesehatan mental, dan fisik.

Jika ibu mempertimbangkan untuk menyusui saat hamil, bersiaplah untuk perubahan yang mungkin dilakukan anak saat menyusui. Ya, meski ASI tetap bergizi selama kehamilan, namun kandungan ASI akan berubah, dan mungkin mengubah rasanya. Itu terjadi karena hormon kehamilan akan menyebabkan rasa, dan konsistensi payudara berubah.

"Beberapa bayi pada kenyataannya mungkin akan menyapih secara spontan," kata Christine Sanders, dokter kandungan dan ginekolog di Hutchinson Clinic di Kansas, dikutip dari Mom.

Selain itu, produksi ASI cenderung menurun seiring perkembangan kehamilan. Sejumlah faktor ini mungkin bisa membuat bayi menyapih dengan sendirinya, bahkan sebelum bayi Bunda lahir.

Oia, perlu diketahui menyusui biasanya bertindak sebagai kontrasepsi alami sekitar enam bulan pertama kehidupan bayi. Setelah itu, bayi akan lebih jarang menyusu, dan kemungkinan besar ovulasi akan kembali. Jika ibu ingin menghindari kehamilan saat masih menyusui, saran Sanders, pastikan untuk menggunakan alat kontrasepsi alternatif.

Banner Andy LauFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Bunda, simak juga cara cegah kehamilan bagi ibu menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda