Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

5 Persiapan Menyusui saat Hamil yang Perlu Bunda Ketahui

haf   |   HaiBunda

Kamis, 08 Apr 2021 12:51 WIB

Mother breastfeeding baby, Maltese dog lying on bed near them on sunny morning
Foto: iStock
Jakarta -

Tidak sedikit ibu yang mengkhawatirkan menyusui ketika hamil, Bunda. Sebab ini dipercaya dapat menyebabkan kontraksi rahim yang berakhir dengan keguguran.

Meski ini tidak sepenuhnya salah, menyusui saat hamil memang dapat menyebabkan kontraksi rahim. Dilansir laman Mayo Clinic, kontraksi ini tidak akan menjadi pemicu selama kehamilan tersebut sehat.

Menurut The American Academy of Family Physicians (AAFP), menyusui selama kehamilan adalah hal yang biasa, dan keputusan untuk melakukannya harus diserahkan kepada ibu dalam kehamilan yang sehat.

Sehingga, dokter atau penyedia layanan kesehatan mungkin melarang pemberian ASI saat hamil jika sebelumnya terdapat riwayat keguguran atau kelahiran prematur, Bunda.

Senada dengan itu, berdasarkan studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Human Lactation, menyusui saat hamil tidak menimbulkan efek buruk bagi ibu, bayi, ataupun janin yang sedang berkembang.

Banner Mantan Artis FTV Jadi Pengasuh

Hal ini dibolehkan, asalkan bayi lahir cukup bulan, dan ibu tidak mengalami komplikasi apapun selama kehamilan terakhir, maka ibu bisa menyusui tanpa peningkatan risiko keguguran.

Selain itu, jumlah hormon yang dikeluarkan selama menyusui jauh lebih sedikit, Bunda. Menurut Amy Spangler, seorang penulis buku Breastfeeding: A Parent's Guide, aktivitas menyusui dapat merangsang rahim untuk berkontraksi.

"Sebagian besar wanita mengalami kontraksi uterus saat menyusui, tetapi biasanya ringan," kata Amy dikutip dari laman The Bump.

Dengan demikian, risiko untuk terjadinya keguguran dan persalinan prematur tidaklah terlalu besar bahkan tidak terjadi jika dalam kehamilan yang sehat, Bunda.

Persiapan menyusui saat hamil

Secara umum menyusui saat hamil adalah boleh dan tidak masalah, alias aman untuk dilakukan. Namun, tentunya perlu ada beberapa persiapan agar Bunda lebih siap meski situasinya mungkin akan sulit.

Mother breastfeeding baby, Maltese dog lying on bed near them on sunny morningIlustrasi menyusui saat hamil/ Foto: iStock

Jika Bunda sedang menyusui saat hamil, bersiaplah untuk perubahan yang mungkin terjadi. Mengutip Healthline, secara sederhana, hamil dapat melelahkan dan membuat ibu tidak nyaman.

Menyusui selama hamil dapat meningkatkan tantangan fisik dan emosional. Bunda mungkin akan mengalami tantangan seperti:

  • Puting terasa sakit
  • Mual
  • Kelelahan
  • Suplai susu menurun
  • Perubahan pada ASI, baik warna, konsistensi, dan rasa yang dapat berubah
  • Kontraksi saat menyusui

Untuk meminimalisir risiko yang telah disebutkan, Bunda perlu melakukan beberapa persiapan ketika menyusui saat hamil. Adapun persiapan seperti yang dikutip dari laman Medela, antara lain yaitu:

1. Konsultasi pada dokter

Umumnya menyusui saat hamil itu aman. Meskipun sejumlah kecil hormon kehamilan dapat hadir dalam ASI, ini tidak berbahaya bagi bayi yang menyusui ASI, Bunda.

Selain itu, oksitosin yang dilepaskan dalam jumlah kecil selama sesi menyusui, jadi tidak cukup untuk menginduksi persalinan prematur. Kontraksi yang disebabkan oleh hormon ini sangat kecil dan jarang meningkatkan kemungkinan terjadinya keguguran.

Namun, ada keadaan tertentu ketika dokter atau penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan untuk menyapih si kecil seperti:

  • Jika kehamilan dianggap berisiko tinggi atau berisiko mengalami keguguran
  • Jika mengandung anak kembar
  • Jika pernah mengalami nyeri rahim atau pendarahan
  • Jika pernah disarankan untuk menghindari seks saat hamil

2. Duduk atau berbaring saat menyusui

Bukan rahasia lagi bahwa menyusui tentu membutuhkan energi, Bunda. Sesuatu yang dapat sulit didapat dengan kedua bayi dan kehamilan yang sedang berkembang.

Pastikan untuk duduk atau berbaring di tempat yang nyaman saat menyusui untuk memberi waktu ekstra untuk istirahat saat bayi sedang disusui. Saat kehamilan terus berlanjut, penting untuk berkreasi dengan posisi yang nyaman demi Bunda dan si kecil juga.

3. Pantau pasokan ASI

Persediaan susu biasanya akan mulai menurun sekitar bulan 4 atau 5 setelah lahir, sehingga sangat penting untuk mulai menggabungkan nutrisi lainnya ke dalam diet bayi, Bunda.

Jika mereka merasa puas setelah menyusui dan memenuhi penanda pertumbuhan dan berat badan mereka, biasanya tidak ada alasan untuk khawatir. Nutrisi lain yang diterima bayi akan menutupi penurunan sementara atau permanen dalam asupan ASI mereka.

4. Pertimbangkan asupan diet

Kehamilan dan menyusui keduanya membutuhkan banyak energi, jadi penting untuk memastikan Bunda mengonsumsi cukup kalori untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.

Secara umum, dibutuhkan asupan 500 kalori ekstra jika anak yang menyusui juga mengonsumsi makanan lain atau 650 kalori ekstra yang dibutuhkan jika dia berusia di bawah 6 bulan.

Ini merupakan tambahan dari 350 kalori ekstra yang dibutuhkan jika Bunda berada pada trimester kedua kehamilan atau 450 kalori ekstra yang dibutuhkan jika berada pada trimester ketiga kehamilan.

5. Perawatan payudara dan puting

Bunda mungkin sudah mengetahui bahwa puting yang sakit bisa menjadi lebih sering terjadi pada ibu menyusui.

Gejala ini bisa sangat terlihat jika ketika menyusui. Nyeri payudara adalah gejala umum kehamilan. Jadi dianjurkan untuk meluangkan waktu untuk perawatan karena ini penting untuk kesehatan, baik secara fisik maupun mental.

Memastikan tersedianya produk seperti lanolin dan juga bantalan hidrogel dapat memberikan manfaat yang dibutuhkan, jadi pastikan Bunda untuk menyimpannya ya.

Setelah masa nifas, banyak Bunda yang tidak langsung menstruasi lho. Simak penjelasannya di video berikut Bun:

[Gambas:Video Haibunda]



(haf/haf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda