Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Persiapan Hamil dan Menyusui yang Perlu Bunda Ketahui

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Jumat, 22 Dec 2017 16:00 WIB

Hamil dan menyusui itu memang perlu persiapan matang ya...
Persiapan hamil dan menyusui/ Foto: thinkstock
Jakarta - Saat kita hendak hamil dan menyusui, sudahkah melakukan persiapan matang? Soalnya kadang-kadang soal hamil dan melahirkan ini kita anggap biasa, mengalir begitu saja, sehingga semuanya diharap bisa 'dipelajari' sambil jalan.

Bagi Bunda yang hamil untuk pertama kalinya, jangan pernah berpikir nantinya akan langsung bisa menyusui tanpa hambatan ya. Dari pengalaman saya, menyusui tidak semudah yang dibayangkan.

Bun, ini bukannya mau menakut-nakuti ya, tpi justru dari sini saya berharap Bunda yang sedang hamil, apalagi kalau hamil anak pertama, bisa lebih mempersiapkan prosesi menyusui si kecil.

Nah, bagi Bunda-bunda yang hendak hamil ataupun menyusui, yuk kita simak sejumlah hal yang perlu kita pahami soal hamil dan menyusui. Harapannya kita akan lebih mempersiapkan kehamilan dan proses menyusui dengan lebih matang.

1. Persiapan Kehamilan adalah 'Investasi'

"Setiap kehamilan penting untuk dipersiapkan sebelum masa hamil, karena persiapan tersebut dapat menjadi investasi ketika melahirkan, mulai dari fisik, mental, emosi, dan juga gizi," kata Dr dr Ali Sungkar, SpOG(K), Ketua Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia) dan Anggota Dewan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia DKI Jakarta.

Mempersiapkannya gimana? Cek kesehatan dulu sebelum memutuskan hamil, sehingga kalau ada masalah bisa segera diatasi terlebih dahulu. Lalu penuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan baik juga ya, Bun.

"Jika terdapat suatu kondisi ketika ibu tidak mendapatkan kebutuhan gizi yang cukup, seperti defisiensi zat besi, maka calon ibu dapat mencukupi kekurangan tersebut dengan suplemen yang dianjurkan oleh dokter," sambung dr Ali.



2. Perlu Tahu Manfaat ASI Eksklusif

Peneliti Meghan Koch dari University of California-Berkeley, menyebut ASI bisa memberikan antibodi unik yang dapat mendukung respons alami sistem imun di usus bayi. Menurut Koch, antibodi ini berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh bayi sejak mulai lahir.

Dalam jangka panjang, antibodi ini juga membantu membentuk respons kekebalan seumur hidup bagi si anak.

Pemberian ASI eksklusif juga disebut sebagai cara paling efektif untuk mengurangi dan mencegah kematian pada bayi. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan karena pada beberapa bulan pertama kehidupan, ASI dipercaya tidak terkontaminasi dan mengandung banyak gizi yang diperlukan bayi di usia tersebut.

3. Kalori yang Diperlukan Ibu Menyusui

Makanan sehat yang kaya nutrisi penting banget diasup ibu hamil dan melahirkan. Nah, memperhatikan jumlah kalori yang dikonsumsi juga penting banget nih, Bun. Kita perlu tahu, perempuan berusia 19-50 tahun dengan aktivitas sedang atau normal membutuhkan sekitar 1.800-2.200 KCal setiap harinya.

Sementara kalau kita sedang menyusui secara eksklusif, butuh banget kalori sekitar 2.700 KCal per hari. 200 KCal merupakan cadangan sejak hamil, sementara tambahan sisanya didapat dari makanan.

Produksi ASI akan mengalami masalah jika ibu menyusui secara terus menerus mengkonsumsi kurang dari 1.500 KCal per harinya.



4. Soal Menyimpan ASI

Bagi ibu bekerja, hal-hal terkait menyimpan ASI perlu banget diketahui. ASI yang disimpan pada suhu 19-25 derajat Celcius dapat bertahan selama 4-8 jam.

Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 derajat Celcius maka akan bertahan selama 1-2 hari. Sementara ASI yang disimpan di dalam lemari pembeku (freezer) lemari es satu pintu akan bertahan selama 2-3 minggu, dan bila disimpan dalam freezer lemari es dua pintu, ASI bisa bertahan selama 3-4 bulan.

Di mana ASI sebaiknya disimpan? Sebaiknya disimpan di plastik polietylen atau gelas kaca. Tapi saat ini ada juga botol di pompa ASI yang kompatibel untuk menyimpan ASI, sehingga lebih praktis dan menjaga kualitas ASI tetap bersih. Demikian disampaikan Yongky Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia, dalam keterangan tertulisnya. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda