Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Tips Sukses Menyusui dengan Puting Besar, Datar, dan Terbalik

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 21 Oct 2020 08:48 WIB

Smiling mother breastfeeding her baby daughter while being at home.
Tips Sukses Menyusui dengan Puting Besar, Datar dan Terbalik/Foto: iStock
Jakarta -

Puting ibu menyusui memiliki bentuk yang bervariasi, Bunda. Semua ukuran dan bentuk puting ini normal, dan ibu bisa sukses menyusui.

Kendati sebagian besar ibu tidak mengalami masalah apa pun, namun wanita dengan puting datar, terbalik, atau sangat besar mungkin merasa lebih sulit untuk membuat bayinya menyusu atau melakukan pelekatan dengan benar. Padahal pelekatan yang tepat sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan air susu ibu (ASI) yang cukup untuk tumbuh dan tetap sehat.

"Pelekatan yang buruk bisa menyebabkan berat badan bayi turun, dehidrasi, dan penyakit kuning. Selain itu, juga bisa menyebabkan puting sakit, dan menurunnya suplai ASI ibu menyusui," kata perawat bersertifikat Donna Murray, dikutip dari Very Well Family.

Tips menyusui dengan tiga bentuk puting

Karena bentuk dan ukuran puting berbeda, bagi beberapa ibu yang memiliki bentuk puting rata, terbalik, dan berukuran besar yang kesulitan dalam menyusui, ada beberapa tips yang bisa dicoba. Berikut ini tipsnya dikutip dari beberapa sumber.

1. Menyusui dengan puting besar

Jika puting payudara ibu besar, maka enggak perlu terlalu khawatir tidak bisa menyusui karena kebanyakan bayi masih tetap bisa menyusu dengan baik. Saat melakukan pelekatan pada payudara, biasanya bayi akan memasukkan seluruh puting dan sebagian areola di sekitarnya ke dalam mulut mereka.

Bagi sebagian besar bayi yang lahir cukup bulan, puting besar mungkin tak begitu mengganggu, Bunda. Namun, jika memiliki bayi prematur atau yang mulutnya kecil, menyusui dengan ukuran puting yang lebih besar tentu akan membuatnya kesulitan.

Ketika puting susu memenuhi mulut bayi, mereka akan lebih sulit melakukan pelekatan pada areola di sekitarnya. Jika hanya melekat pada puting saja, dia mungkin tidak bisa menarik cukup ASI dari payudara. Ini juga bisa menyebabkan puting sakit dan nyeri saat menyusui.

Berikut tips menyusui bagi ibu dengan puting besar:

  • Gunakan pelindung puting

Jika Bunda memiliki bayi prematur atau bayi yang kesulitan menyusui, Bunda bisa berbicara dengan dokter tentang mencoba pelindung puting.

  • Bicara dengan konsultan laktasi

Jika Bunda khawatir puting akan terlalu besar untuk bayi, bicarakan dengan konsultan laktasi. Mereka akan memberikan panduan tentang posisi menyusui yang lebih cocok untuk pemilik puting besar.

  • Coba posisi pegangan sepak bola (genggaman kopling)

Ini adalah posisi yang baik untuk ibu dengan puting besar, yakni dengan mengapit bayi pada sisi tubuh di bawah lengan. Posisi ini dapat memberi Bunda sudut pandang yang lebih baik tentang puting dan mulut bayi saat melakukan pelekatan.

2. Menyusui dengan puting datar

Puting biasanya merupakan area yang menonjol di tengah areola. Terkadang, mereka datar di areola dan hanya akan naik saat mendapat stimulasi.

Kebanyakan ibu menyusui dengan puting datar bisa berhasil menyusui seperti biasa kok, Bunda. Saat bayi melakukan pelekatan, dia tidak hanya melekat pada puting, dia juga mengambil bagian dari areola di sekitarnya.

"Bayi Anda tidak membutuhkan puting Anda menonjol keluar untuk menyusu," ujar Murray.

Kendati demikian, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan saat ibu dengan puting datar mengalami kesulitan:

  • Ubah posisi menyusui

Pegang payudara dengan menggunakan teknik V-hold atau C-hold untuk membantu bayi melakukan pelekatan.

  • Gunakan breast shells atau cangkang payudara

Tanyakan kepada konsultan laktasi tentang menggunakan pelindung payudara atau breast shell di antara waktu menyusui untuk membantu puting Bunda lebih menonjol.

  • Perah ASI dengan tangan

Jika mengalami payudara bengkak, cobalah untuk mengeluarkan sedikit ASI dari payudara sebelum menyusui dengan menggunakan tangan. Cara ini berguna untuk melembutkan payudara dan memudahkan bayi untuk menyusu.

  • Coba teknik baru

Teknik memijat dengan tekanan balik yang lembut dapat membantu menarik keluar puting, terutama jika terjadi pembengkakan. Puting datar bisa menjadi masalah selama payudara membengkak karena akan membuat bayi menjadi sulit menyusu.

3. Menyusui dengan puting terbalik

Kondisi ini ditandai dan terlihat dengan bentuk seluruh puting yang masuk ke dalam. Meski begitu, menyusui masih dapat dilakukan selama bayi dapat melakukan pelekatan pada payudara dengan benar.

"Jangan panik jika Anda memiliki puting yang datar atau terbalik, seringkali ini sangat memungkinkan untuk menyusui," kata Sioned Hilton, konsultan laktasi dan perawat neonatal, dikutip dari Medela.

Apabila mengalami gangguan saat menyusui dengan puting terbalik, berikut beberapa cara yang dapat Bunda coba:

  • Tanyakan kepada dokter tentang penggunaan pelindung puting

Pelindung puting dapat membantu bayi saat pelekatan. Namun, sebaiknya hanya menggunakan pelindung puting di bawah pengawasan dokter atau spesialis menyusui karena dapat menyebabkan masalah lain jika tidak digunakan dengan benar.

Pelindung pada puting payudara ini merupakan silikon tipis dan fleksibel, Bunda. Alat ini berbentuk seperti puting payudara, dengan bagian tengah dan ujungnya juga terdapat lubang untuk dilewati ASI. Pelindung puting membuat bayi dapat mengisap lebih kencang, dan mendorongnya menyusu. Secara umum pelindung puting harus dianggap sebagai solusi jangka pendek.

Jika mengalami masalah atau ada rasa nyeri yang terjadi, konsultasikan dengan konsultan laktasi atau dokter, Bunda. Seiring waktu, saat isapan bayi semakin kuat, maka puting pun menjadi lebih terbiasa untuk menyusui, sehingga ibu menyusui mungkin bisa menyusui tanpa pelindung puting lagi.

  • Ubah posisi

Cobalah posisi pegangan sepak bola atau posisi menyusu alami untuk membantu bayi melakukan pelekatan.

  • Dukung payudara

Gunakan teknik C-hold atau V-hold untuk mengompres areola dan memudahkan bayi menyusu.

  • Gunakan pompa ASI

Pompa ASI bisa Bunda gunakan untuk mengeluarkan puting tepat sebelum menyusui si kecil.

Pelekatan yang baik diperlukan agar proses menyusui berhasil. Jika bayi tidak bisa menyusu dengan baik, mereka tidak mendapat cukup ASI untuk tumbuh sehat. Pelekatan yang buruk bisa menyebabkan masalah menyusui, seperti puting sakit, pembengkakan, saluran ASI tersumbat, mastitis, dan suplai ASI rendah.

Merawat puting payudara

Bunda dengan puting datar atau terbalik mungkin harus lebih berhati-hati karena bayi mungkin mengisapnya lebih kuat, yang pada awalnya bisa membuat sakit. Jika puting tertarik kembali setelah menyusui, kelembapan bisa membuatnya sakit dan meningkatkan risiko infeksi, termasuk lecet. Karena itu, tepuk-tepuk hingga kering atau keringkan setelah ibu menyusui sebelum puting kembali tenggelam.

Puting yang datar dan terbalik bisa lebih sulit ditangani jika payudara ibu membengkak. Bahkan, ketika puting yang biasanya tegak bisa menjadi datar untuk sementara.

Namun jangan khawatir ya Bunda, karena tetap menyusui dan memompa ASI berulang kali dapat mengubah bentuk puting. Menyusui juga akan menjadi lebih mudah saat bayi makin besar. Dan Bunda mungkin tak akan memiliki masalah serupa jika memiliki bayi lagi.

Berikut tips perawatan puting selama menyusui:

  • Cuci payudara hanya dengan menggunakan air saat mandi atau berendam, tanpa disabuni. Benjolan kecil (kelenjar Montgomery) di areola menghasilkan minyak yang melembapkan dan melindungi puting.

"Sabun dapat mengikis minyak alami ini, sehingga menyebabkan kekeringan dan iritasi," ucap Hilton.

  • Keringkan puting secara alami atau usap dengan lembut menggunakan handuk.
  • Tidak perlu membersihkan payudara atau puting sebelum menyusui. Itu karena bakteri di permukaan payudara justru dapat membantu mengembangkan mikrobioma usus bayi Bunda.
  • ASI segar bisa menyembuhkan puting yang sakit atau lecet. Jadi cobalah memijatnya dengan beberapa tetes ASI sebelum dan sesudah menyusui.
  • Ganti bantalan menyusui sesering mungkin jika sudah lembap untuk mengurangi risiko bakteri dan jamur.
  • Hindari menambah jarak antara menyusui untuk mengistirahatkan puting. Bayi perlu diberi makan sesuai keinginannya agar tetap sehat dan tumbuh dengan baik.

Adapun produk perawatan puting yang bisa Bunda menyusui coba, di antaranya krim puting untuk membuat puting tidak kering, bantalan hidrogel untuk meredakan nyeri saat menyusui, pelindung puting untuk menghindari puting bergesekan dengan pakaian dalam. Selain itu, bra menyusui dari bahan katun atau yang cepat kering dan menyerap kelembapan berlebih.

Nah, jika bayi sudah terbiasa menyusui, seharusnya puting tak lagi sakit. Perlu diingat Bunda bahwa penyebab nomor satu puting sakit karena pelekatan yang buruk. Namun jika nyeri puting terus berlanjut atau Bunda melihat gejala tak biasa, segera temui konsultan laktasi atau spesialis menyusui untuk mendapat perawatan yang tepat.

Bunda, simak juga yuk 9 cara mencegah mastitis pada ibu menyusui seperti yang dialami Citra Kirana dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda