Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

10 Tips Mencegah dan Mengatasi Nyeri Puting Payudara Saat Menyusui

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 11 Oct 2020 13:21 WIB

Mother holding baby in her arms and kiss in a white bedroom.Love of family concept
10 Tips Mencegah dan Mengatasi Nyeri Puting Payudara Saat Menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/arto_canon
Jakarta -

Nyeri puting adalah masalah umum ibu menyusui. Namun, nyeri saat menyusui merupakan pertanda adanya masalah dan tidak boleh diabaikan.

Nyeri puting biasanya terjadi sekitar satu menit saat bayi pertama kali menempel pada payudara. Nyeri yang parah atau terus menerus muncul kembali merupakan pertanda adanya masalah dan harus diatasi. Masalah lain mungkin termasuk puting pecah-pecah, berdarah, atau memar.

Nah, bagaimana cara mencegah dan mengatasi nyeri puting payudara? Berikut caranya:Kadang-kadang puting yang sakit berkembang ketika bayi mulai menyusu (mengisap) lebih keras karena dia tidak mendapatkan ASI dengan cepat. Dilansir Healthlink BC, ini sering kali disebabkan oleh posisi yang tidak tepat, masalah dengan perlekatan, refleks let-down yang buruk, puting susu terbalik.

1. Biarkan bayi melakukan perlekatan sendiri

Manusia, seperti bayi baru lahir dari mamalia lain, memiliki kemampuan menyusui bawaan dan mampu menemukan payudara dan melekat dengan baik hanya dengan bantuan minimal dari ibunya. Jika ibu berada dalam posisi yang nyaman, setengah berbaring dan meletakkan bayi tengkurap di tubuhnya.

Dengan kepala bayi di dekat payudara, bayi akan mengarahkan dirinya sendiri dengan menganggukkan kepalanya, dan bergerak ke arah payudara untuk menempel. Ini bisa memakan waktu, tetapi biasanya menghasilkan perlekatan yang efektif dan bebas rasa sakit.

2. Gunakan posisi menyusui yang baik jika Bunda perlu membantu bayi

Beberapa bayi mungkin mengalami kesulitan dalam melekatkan diri. Jika Bunda menyusui sambil duduk, pastikan bayi berada di dekat Bunda, dari perut ke perut, dan tangan atau lengan pendukung diletakkan di belakang bahunya, bukan kepalanya.

Kenapa bukan di kepala tapi di bahu? Sehingga dia dapat menundukkan kepalanya ke belakang dan membawa dagu ke payudara dulu. Puting susu juga harus mengarah ke hidungnya, sehingga saat mulut bayi terbuka lebar dan mengarahkan kepalanya ke belakang, puting akan berada di tempat yang tepat untuk meluncur ke dalam mulutnya, mengarah ke atap (langit-langit) mulutnya.


3. Sesuaikan tanpa melepas payudara dari mulut bayi

Jika bayi sudah menempel, dan puting sakit, Bunda tahu ada sesuatu yang salah. Terkadang Bunda disarankan untuk memasukkan satu jari ke dalam mulut bayi, melepaskannya, dan memulai kembali. Padahal, masalah dengan pendekatan ini adalah hal itu sangat membuat frustrasi bagi bayi.

Beberapa bayi bisa menjadi sangat frustrasi sehingga mereka menolak untuk menyusui, atau mulai menekan puting. Ini juga menempatkan Bunda pada risiko nyeri puting berulang kali jika bayi menempel dengan tidak benar berulang kali.

Sebaliknya, coba sesuaikan dulu posisi bayi saat ia menyusu. Coba tekan sedikit lebih pada bahu bayi untuk mendekatkan dia dan biarkan kepalanya sedikit lebih miring ke belakang, atau geser posisinya sedikit tergantung posisi puting Bunda.

4. Perhatikan tanda bayi lapar

Jika ada sesuatu yang membuat puting Bunda kesakitan, Bunda perlu membuat bayi melakukan perlekatan dengan baik. Untuk itu, kenali tanda bayi lapar.

Bayi yang sangat lapar tidak akan memiliki banyak kesabaran, dan mungkin mencoba meraih puting, menyebabkan lebih banyak rasa sakit. Menyusui bayi segera setelah ia tampak lapar akan membuatnya lebih mudah untuk berusaha mendapatkan pelekatan yang baik setiap saat.

5. Tidak semua nyeri puting disebabkan oleh perlekatan yang salah

Ingat bahwa tidak semua nyeri puting disebabkan oleh perlekatan yang salah. Beberapa kemungkinan penyebab lainnya adalah sariawan, infeksi jamur pada kulit puting susu, yang juga bisa berada di dalam mulut bayi.

Lalu, infeksi bakteri pada puting susu atau di saluran susu. Kemudian bisa juga disebabkan oleh Sindroma Raynaud, yaitu suatu kondisi di mana puting berubah menjadi putih setelah menyusui dan sakit saat darah mengalir kembali. Jika Bunda mencurigai salah satu penyebabnya, tanyakan kepada dokter atau konsultan laktasi untuk rekomendasi pengobatan.

Ilustrasi ibu menyusuiIlustrasi ibu menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova

6. Periksa apakah bayi mengalami tongue tie

Bayi dengan tongue tie tidak dapat mengangkat atau menggerakkan lidahnya ke depan secara normal. Ini berarti dia tidak dapat menggunakannya untuk membantu mengeluarkan ASI dari payudara. Sebaliknya bayi akan mendorong puting dengan lidahnya, menekan ke langit-langit saat dia menghisap dan seringkali menyebabkan banyak rasa sakit pada puting.

Perhatikan apakah bayi menjulurkan lidah melewati bibir bawah dan apakah ia mengangkat lidahnya ke langit-langit mulut saat menangis. Jika dia tampaknya tidak dapat melakukan gerakan ini, konsultasikan dengan dokter. Seorang profesional medis dapat memotong selaput yang membatasi gerakan lidah.

7. Gunakan pelindung puting atau nipple shield

Pelindung puting atau nipple shield sering direkomendasikan untuk melindungi puting yang lecet selama menyusui, tetapi terkadang dapat menyebabkan lebih banyak masalah daripada penyelesaiannya. Pelindung puting terlihat seperti dot botol yang terbuat dari silikon yang sangat tipis dan ditempatkan di atas puting susu ibu sebelum bayi menempel.

Namun, seringkali bayi tidak melekat dengan baik pada pelindung, puting terus sakit dan bentuk serta rasa yang berbeda dapat menyebabkan bayi kesulitan menyusu. Namun, jika ada hal lain yang tidak berhasil, mungkin ada baiknya Bunda mencoba dengan bantuan konsultan laktasi.

8. Kompres dingin sebelum menyusui

Kompres es tepat sebelum Bunda menyusui bayi untuk membuat puting mati rasa sementara saat Bunda menggendong bayi. Pilihan lainnya, Bunda bisa peras sedikit ASI lalu oleskan ke puting untuk mengatasi nyeri. Nah, puting ASI umumnya sembuh dengan sangat cepat setelah penyebab teratasi.

9. Lapisi bra

Jika puting sakit, Bunda mungkin menemukan bahwa apa pun yang menyentuhnya membuatnya semakin sakit. Bunda bisa melapisi bra dengan meletakkan nipple shield tadi. Sebisa mungkin, arahkan puting ke udara agar tetap kering dan sembuh.

10. Cari bantuan

Banyak orang berpikir bahwa menyusui itu normal terasa menyakitkan, setidaknya di awal. Padahal, menyusui yang normal itu tidak terasa menyakitkan, Bunda. Jika Bunda belum bisa menyelesaikan masalah, cari konsultan laktasi yang dapat melihat situasi khusus dan memberi Bunda beberapa saran.

Seringkali ibu dengan puting yang sakit akan memiliki lebih dari satu masalah. Misalnya, Bunda mungkin memulai dengan perlekatan bayi yang buruk, kemudian bisa berkembang jadi infeksi bakteri, dan juga memiliki sindrom Raynaud, yang dipicu oleh trauma pada puting.

Semoga informasi tentang tips mencegah dan mengatasi nyeri puting payudara bisa membantu ya, Bunda.

Simak juga cara cegah mastitis bagi ibu menyusui, dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda