Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Perlukah Ibu Menyusui Mengonsumsi Suplemen DHA?

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 09 Dec 2020 09:50 WIB

Young parents with baby girl having breakfast in bed
Perlukah Ibu Menyusui Mengonsumsi Suplemen DHA?/Foto: Getty Images/iStockphoto/boggy22
Jakarta -

DHA atau asam docosahexaenoic merupakan asam lemak omega-3 yang menjadi nutrisi penting untuk bayi hingga orang dewasa, Bunda. DHA diperlukan untuk menjaga kesehatan sistem tubuh, termasuk otak dan sistem saraf.

Selain itu, DHA juga berkontribusi pada kesehatan mental, penglihatan, dan jantung yang sehat lho, Bunda. Akan tetapi, tubuh manusia tidak dapat memproduksi DHA, sehingga Bunda perlu mendapatkan nutrisi penting ini lewat makanan yang dikonsumsi.

Manfaat DHA bagi bayi

DHA secara alami dapat ditemukan dalam air susu ibu (ASI) yang mengonsumsi ikan, telur, dan daging merah.

"Bagaimanapun, bayi memperoleh asam lemak seperti DHA lebih lambat daripada orang dewasa dan karenannya perlu mendapatkan melalui makanan, yaitu dari ASI," kata ahli laktasi Kelly Bonyata, dikutip dari Kelly Mom.

Selain itu, memenuhi kebutuhan DHA pada bayi sejak dini juga menjadi hal yang penting. Ini karena otak bayi tumbuh sangat cepat di tahun pertama kehidupannya dan memainkan peran penting dalam perkembangan mata bayi.

"Salah satu alasan bayi yang disusui dapat memiliki perkembangan kognitif dan visual yang lebih baik adalah karena ASI mengandung DHA dan omega-3. Sedangkan sebagian besar susu formula yang tersedia tidak," kata Michael Greger, dokter spesialis nutrisi klinis, dikutip dari Nutritions Facts.

Nah, dengan besarnya manfaat DHA pada bayi, banyak perusahaan susu formula menambahkan DHA dalam produknya. Akan tetapi tidak diketahui dengan jelas apakah DHA yang ditambahkan tersebut memiliki manfaat yang seimbang dengan DHA yang diproduksi secara alami dari ASI.

Makanan mengandung DHA

Untuk memastikan agar bayi mendapatkan DHA dengan cukup, maka ibu menyusui juga harus mencukupi kebutuhan DHA dari makanan yang dikonsumsinya, Bunda.

"Tingkat DHA dalam ASI sangat bervariasi tergantung pada apa yang ibu makan," tutur Greger.

Sebagaimana yang HaiBunda kutip dari Very Well Family, berikut ini beberapa makanan yang mengandung DHA:

  • Ikan berlemak seperti salomon , mackerel, herring, sarden, dan tuna. Sebaiknya ibu menyusui menghindari ikan dengan kandungan tinggi merkuri, seperti ikan todak.
  • Daging
  • Telur
  • Keju dari susu murni
  • Sayuran hijau

Apabila ibu menyusui merupakan seseorang vegetarian atau vegan yang ketat, maka kebutuhan DHA dapat diperoleh dari makanan sebagai berikut:

  • Biji rami bubuk dan minyak biji rami
  • Minyak canola
  • Edamame atau kedelai
  • Kenari dan kacang Brazil
  • Bibit gandum
  • Biji labu, biji chia, dan biji bunga matahari
  • Alga dan rumput laut

Meski tetap dapat diperoleh, DHA dari makanan non-hewani ini mungkin dianggap tidak mencukupi, Bunda.

"Vegetarian, terutama vegan, cenderung memiliki tingkat DHA yang lebih rendah dalam ASI," tutur Bonyata.

Oleh karena itu, ibu menyusui yang vegan perlu untuk konsultasi dengan dokter terkait mengonsumsi vitamin prenatal yang mengandung DHA ata mengonsumsi sulpmenen DHA harian.

Haruskah mengonsumsi suplemen DHA saat menyusui?

Idealnya, ibu menyusui harus mendapatkan sekitar 1.500 miligram (mg) DHA per minggu dari makanan yang dikonsumsinya, Bunda karena dia mentsranmisikan cadangan DHA ke bayinya lewat ASI. Food and Drug Administration (FDA) pun merekomendasikan wanita hamil, menyusui, atau yang berencana hamil untuk mengonsumsi 8-12 ons ikan rendah merkuri setiap minggunya.

Namun bagi beberapa ibu dengan kondisi tertentu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan DHA hariannya lewat makanan hingga memengaruhi pertumbuhan bayinya, perlu mendapatkan suplemen DHA.

Beberapa kondisi tersebut, seperti ibu yang memiliki bayi prematur yang mungkin kekurangan DHA karena melewatkan trimester ketiga dalam rahim ketika asam lemak menumpuk di jaringan atau sistem pencernaannya belum sempurna, dan masalah kesehatan yang meningkatkan risiko malnutrisi. Selain itu, pola makan ibu menyusui yang mungkin menyebabkannya kekurangan DHA.

Ini berdasarkan penelitian yang dilakukan ilmuwan di Kanada, yang ingin mengetahui apakah memberikan suplemen DHA kepada ibu menyusui akan meningkatkan kadar DHA pada bayi prematur yang disusuinya. Asisten profesor di Departemen Pediatri di Laval University di Quebec, Kanada dan penulis utama studi tersebut, Isabelle Marc, MD, PhD mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa suplemen awal dengan DHA yang diberikan kepada ibu menyusui dengan diet rendah DHA berhasil meningkatkan kadar DHA pada bayi yang sangat prematur.

"Studi kami menunjukkan bahwa memberi suplemen kepada ibu adalah cara yang layak dan efektif untuk memberikan DHA kepada bayi prematur dengan berat lahir rendah," katanya, dikutip dari Science Daily.

Adapun suplemen DHA, di antaranya kapsul minyak alga atau salmon. Namun tinjauan ilmiah 2014 menemukan bahwa minyak alga berfungsi sebagai sumber alternatif DHA yang efektif. Minyak alga juga merupakan pilihan yang aman dalam melindungi lingkungan dan tidak mengandung logam berat atau racun, Bunda.

Biasanya vitamin prenatal yang diberi oleh dokter juga mengandung DHA, Bunda. Namun jika tidak, cobalah untuk mengonsultasikannya dengan mengonsumsi suplemen DHA 200 hingga 400 miligram sehari.

Bunda, simak juga cara aman cegah kehamilan bagi ibu menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda