Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ibu Menyusui Minum Suplemen Diet, Aman Enggak Sih?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 24 Mar 2021 16:00 WIB

Ibu menyusui
Ibu Menyusui Minum Suplemen Diet, Aman Enggak Sih?/ Foto: iStock

Mengembalikan bentuk tubuh setelah melahirkan atau menyusui memang bukan perkara mudah ya, Bunda. Tak sedikit wanita mengandalkan suplemen diet untuk menurunkan berat badannya nih.

Penggunaan suplemen diet selama menyusui enggak boleh sembarangan. Jika salah kandungan, kualitas dan kuantitas Air Susu Ibu (ASI) bisa bermasalah lho, Bunda.

Mengutip Live Strong, banyak suplemen diet mampu menurunkan berat badan dengan bertindak sebagai diuretik. Para proses ini, suplemen dapat menurunkan berat air di tubuh, merangsang sistem saraf untuk meningkatkan energi dan aktivitas, atau meningkatkan kadar serotonin sehingga tubuh merasa kenyang.

"Meskipun jenis suplemen ini dapat membantu menurunkan berat badan, tapi biasanya tidak memberikan hasil jangka panjang," kata ahli diet Jill Corleone, RDN, LD.

banner resep tahu

Menurunkan berat air di tubuh melalui efek diuretik, sebenarnya tidak baik untuk tubuh Bunda menyusui. Selama proses menyusui, tubuh membutuhkan cairan yang cukup untuk memproduksi ASI.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), informasi mengenai keamanan suplemen diet juga tidak dapat diandalkan. Selain itu, jenis suplemen tidak diatur seperti obat-obatan.

Terkadang, produsen tidak harus membuktikan keefektifan dan keamanan sebelum suplemen dijual bebas di pasaran. Untuk itu, sebaiknya Bunda konsultasi dulu ke dokter atau pakar laktasi sebelum mencoba suplemen diet ya.

Beberapa bahan suplemen untuk menurunkan berat badan diketahui berbahaya jika dikonsumsi saat menyusui. Salah satunya jika suplemen tersebut menggunakan produk herbal seperti ephedra.

Pakar laktasi Kelly Bonyata, IBCLC, mengatakan bahwa produk dengan kandungan bahan ini berbahaya bagi Bunda menyusui. Ephedra merupakan pengobatan alami yang sering digunakan untuk mengatasi asma, tetapi dapat menyebabkan berbagai masalah jantung hingga menimbulkan kematian.

"Saya menyarankan siapa pun untuk menghindari produk apa pun yang mengandung ephedra, baik yang sedang menyusui atau tidak. Ini bisa sangat berbahaya," ujar Bonyata, dilansir Kelly Mom.

Konsumsi suplemen diet juga perlu diperhatikan karena sebagian besar produk ini mengandung kombinasi bahan herbal yang berbeda. Jika bayi sensitif terhadap satu atau lebih bahan, akan sangat sulit menentukan masalahnya.

Tanpa harus mengonsumsi makanan, ibu menyusui sebenarnya bisa menurunkan berat badan. Jika Bunda tetap ingin menurunkan badan, bisa menjalani pola hidup sehat. Seperti apa?

Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga cara mengatasi mastitis selama menyusui, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


DIET MELANGSINGKAN TUBUH IBU MENYUSUI

Ibu menyusui

Ibu Menyusui Minum Suplemen Diet, Aman Enggak Sih?/ Foto: iStock

Ahli gizi Winda Ekayanti, M.Nut&Diet, APD, dari University of Sydney, Australia,, mengatakan bahwa ibu menyusui boleh melakukan diet untuk melangsingkan tubuhnya. Namun, diet yang dimaksud adalah diet sehat, enggak boleh sembarangan, atau dengan obat-obatan dan membatasi makanan.

"Diet sehat tidak menggunakan produk-produk tertentu, entah obat-obatan atau herbal yang tujuannya untuk melangsingkan tubuh," kata Winda kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Berikut tips diet melangsingkan tubuh ibu menyusui menurut Winda:

1. Perhatikan asupan makanan

Diet untuk melangsingkan tubuh ibu menyusui yakni bisa dilakukan dengan membatasi jumlah asupan makanan. Meskipun ibu menyusui masih membutuhkan energi lebih untuk produksi air susu ibu (ASI) tapi bukan berarti harus makan berlebihan.

Bunda sebaiknya memilih jenis makanan yang sehat untuk melangsingkan tubuh. Konsepnya bukan diet ketat, tapi mengontrol dan melihat jenis makanan yang baik untuk Bunda dan ASI-nya.

"Porsi makan harus lengkap, ada sumber karbohidrat kompleks, sayur, buah-buahan, dan protein. Misalnya, makanan sumber protein yang bagus, seperti ikan, daging, ayam, dan kacang-kacangan. Selain itu, banyak sayur hijau mengandung vitamin dan asam folat," kata Winda.

Untuk camilan, pilihlah yang mengandung serat tinggi, seperti buah-buahan atau sayuran rebus. Bunda bisa makan wortel, labu, dan ubi rebus sebagai menu camilan.

Hindari konsumsi alkohol, kafein, makanan yang diproses seperti makanan kaleng dan instan (mi instan). Makanan yang instan biasanya banyak mengandung lemak, garam. Secara kalori tinggi, tapi isi nutrisinya tidak ada.

2. Jadwal makan

Jadwal makan Bunda juga harus teratur, yakni tiga kali makan besar (pagi, siang, malam) dan maksimal tiga kali makan camilan. Kalori satu kali makan besar sekitar 350 sampai 500 kalori. Sementara, satu kali makan camilan sekitar 150 kalori.

Bagi Bunda yang ingin melangsingkan tubuh, jadwal makan tanpa camilan sudah termasuk mengontrol asupan makan. Artinya, dengan tiga kali makan besar tanpa camilan, berat badan ibu bisa turun dengan sendirinya.

3. Olahraga dan istirahat cukup

Bunda bisa menyempatkan diri berolahraga minimal 30 menit sehari ya. Sebaiknya pilih olahraga dengan intensitas sedang atau moderate.

Selain olahraga, jangan lupa istirahat cukup. Kualitas tidur dan istirahat seseorang bisa memengaruhi proses penurunan berat badannya.

4. Konsumsi air putih

Asupan rata air putih ibu menyusui, yaitu 2,1 sampai 2,5 liter sehari. Namun, konsumsi ini bisa menyesuaikan keadaan, misalnya ibu boleh minum air putih lebih banyak saat cuaca panas.

Konsumsi air putih bisa mencegah dehidrasi, Bunda. Selain itu, air putih berfungsi sebagai pelarut zat-zat nutrisi dan gizi untuk bisa dialirkan ke seluruh tubuh.

5. Konsultasi ke ahli gizi

Jangan mencoba program diet sembarangan saat menyusui. Diet yang salah bisa membahayakan bayi yang disusui, seperti meningkatkan risiko malnutrisi, bayi mudah sakit, atau bayi tidak mendapatkan nutrisi cukup dari ASI-nya.

"Disarankan untuk konsultasi dengan profesional sebelum menjalankan program diet," kata Winda.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda