
menyusui
Ketahui Bunda, 5 Obat Keputihan Alami untuk Ibu Menyusui
HaiBunda
Kamis, 25 Mar 2021 11:41 WIB

Keputihan merupakan kondisi yang sering dialami oleh setiap wanita, Bunda. Tidak hanya saat hamil, ketika menyusui, Bunda juga akan mengalami kondisi tersebut.
Keputihan pada ibu menyusui biasanya terjadi setelah melahirkan. Kondisi ini sering disebut lochia. Mengutip Healthline, ini adalah jenis keputihan yang mungkin dialami beberapa minggu setelah melahirkan dan dapat terjadi saat menyusui.
Dalam fase tersebut, pengeluaran cairan keputihan dapat meningkat. Ini biasanya ditandai dengan pendarahan merah tua yang berubah menjadi merah muda atau coklat berair, sebelum menjadi warna kuning.
Lochia biasanya berhenti empat hingga enam minggu setelah melahirkan. Tak sedikit wanita yang melaporkan adanya peningkatan keluarnya cairan dengan berbagai tekstur dan juga bau yang berbeda setelah melahirkan dan selama menyusui.
Dilansir dari laman Berkeley Wellness, perubahan hormonal dapat menyebabkan sekresi vagina, sehingga menimbulkan bau yang berbeda. Secara khusus, pengurangan estrogen menyebabkan jaringan vagina menjadi lebih tipis dan tidak terlalu asam, menghasilkan vagina yang lebih berbau.
Keputihan saat menyusui
Secara umum, keputihan merupakan kondisi normal dan penting untuk penyembuhannya, Bunda. Kondisi ini merupakan masalah semua wanita, sebab hal tersebut dapat saja muncul ketika kita masih gadis, hamil atau bahkan ketika menjadi ibu menyusui.
Mengutip Very Well Family, penting untuk mengawasi keputihan atau lochia dan memastikannya tetap dalam kisaran normal. Namun, jika Bunda mengalami pendarahan yang membasahi pembalut setiap jam selama dua jam, sebaiknya segera konsultasikan hal ini pada dokter jika:
- Mengeluarkan gumpalan darah yang lebih besar dari plum atau melewati beberapa gumpalan dalam satu hari.
- Merasa kelelahan.
- Mengalami demam atau kedinginan.
- Keputihan memiliki bau yang tidak sedap.
- Pendarahan meningkat bukannya menurun, atau menjadi lebih ringan tetapi kemudian tiba-tiba menjadi berat lagi.
- Mengalami nyeri perut atau panggul, nyeri tekan, atau kram.
![]() |
Ini mungkin tanda infeksi atau perdarahan, yang bisa berbahaya dan harus segera ditangani. Bunda juga harus menghubungi dokter atau penyedia kesehatan jika keputihan tetap berat selama lebih dari dua minggu pasca persalinan.
Keputihan mungkin tidak dapat hilang lebih cepat, tetapi ini dapat diatasi dengan beberapa hal untuk membuat hidup lebih mudah sambil menunggu, antara lain sebagai berikut:
- Kenakan pembalut, bukan tampon, untuk menghindari infeksi. Bunda mungkin memerlukan pembalut tebal dan akan lebih mudah untuk terus mengenakan celana dalam jala dari rumah sakit untuk menjaga semuanya tetap di tempatnya.
- Kenakan pakaian dalam yang nyaman dan pakaian yang longgar.
- Minum obat pereda nyeri jika direkomendasikan dokter
- Banyak-banyak istirahat
Obat keputihan alami
Selain diatasi dengan cara tersebut, terdapat pula cara lain untuk mengatasi keputihan, Bunda. Ini bisa dilakukan dengan obat namun dengan cara herbal. Mengutip laman Times of India, beberapa bahan berikut dipercaya sebagai obat keputihan alami antara lain:
1. Fenugreek
Mengkonsumsi biji fenugreek yang direbus dalam air dapat mengatasi masalah keputihan. Bunda bisa merebus biji fenugreek dalam 500 ml air hingga airnya berkurang menjadi setengahnya. Kemudian minum air ini saat sudah dingin.
2. Biji ketumbar
Rendam beberapa biji ketumbar dalam air semalaman, saring, dan minum di pagi hari saat perut kosong. Ini merupakan salah satu pengobatan rumah termudah dan teraman untuk mengobati keputihan.
3.Pati beras
Bunda bisa minum air pati beras secara teratur untuk mengatasi masalah keputihan. Pati dari beras sangat bagus jika Bunda terus-menerus menderita masalah keputihan.
4. Daun jambu biji
Jika mengalami keputihan disertai gatal, Bunda bisa merebus beberapa daun jambu biji dalam air dan meminumnya setelah dingin. Dianjurkan minum dua kali sehari.
5. Okra
Okra atau Bendi merupakan obat lain yang baik untuk mengobati masalah keputihan. Bunda bisa merebusnya dalam air lalu diblender dalam mixer. Beberapa wanita juga merendam okra dengan yogurt dan kemudian mengonsumsinya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil

Menyusui
Sering Dilupakan, Inilah 5 Manfaat Buah Sawo untuk Ibu Menyusui

Menyusui
Amankah Minum CTM untuk Ibu Menyusui? Ini Penjelasannya Bun

Menyusui
3 Obat Keputihan Ibu Menyusui, Salah Satunya Daun Jambu Biji

Menyusui
Cerita Ibu Masih Menyusui Anaknya yang Berumur 7 Tahun


5 Foto
Menyusui
Lesty Kejora hingga Dinda Hauw, 5 Artis ini Jalani Ramadan sebagai Ibu Menyusui
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda