Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Tak Boleh Sembarangan, Ini Cara Tepat Memilih dan Menggunakan Kantong ASI

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 31 Mar 2021 11:38 WIB

breast milk in plastic bags on refrigerator shelf, frozen mother milk  for infant, breastfeeding
Ilustrasi kantong ASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ratchat

Air susu ibu (ASI) merupakan asupan utama yang paling dianjurkan untuk bayi. Jika Bunda harus memerah dan menyimpan ASI karena tak bisa menyusui langsung, amankah menggunakan kantong ASI?

Ya, selain botol kaca, kantong ASI menjadi salah satu wadah penyimpanan ASI perah yang banyak dipilih bunda menyusui. Namun demikian, tahap memilih dan menggunakannya harus tepat.

Ini supaya ASI yang disimpan bisa tetap terjaga kualitasnya. Bunda pun bisa lebih tenang dan memastikan ASI untuk si Kecil tetap aman.

Apa saja yang perlu diperhatikan saat memilih, menyimpan dan menggunakan kantong ASI?

1. Perhatikan ketebalan plastik

Saat memilih kantong ASI, jangan lupa perhatikan kualitasnya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan yakni ketebalan kantong ASI. Memilih kantong ASI yang tebal dapat meminimalkan risiko kebocoran atau ASI merembes.

Selain itu, perhatikan juga penggunaan tempat penyimpanan kantong ASI. Misalnya jika Bunda bekerja dan perlu memerah ASI di kantor, pastikan untuk menggunakan cooler bag yang aman.

Hindari sebisa mungkin risiko kantong ASI terkena benda tajam, serta risiko cooler bag terbentur dengan kencang agar ASI tetap aman ya, Bunda.

2. Jangan sembarangan meletakkan kantong ASI

Saat hendak menyimpan kantong ASI di dalam cooler bag atau freezer, pastikan untuk meletakkannya dalam posisi berbaring.

Posisi ini membuat lebih banyak ruang tersedia untuk menyimpan kantong ASI. Sebaliknya, jika kantong ASI dibekukan dalam posisi berdiri, bentuknya akan menjadi lebih tebal dan membuat ruang jadi lebih sempit.

Meletakkan kantong dalam posisi berbaring juga membuat ASI mudah dicairkan lebih merata.

3. Hindari mengisi kantong ASI terlalu penuh

Tiap kantong ASI memiliki garis indikator batas penuh masing-masing. Usahakan untuk mematuhi garis tersebut ya, Bunda. 

Apabila kantong ASI diisi terlalu penuh, efeknya berisiko dapat menyebabkan kebocoran. Tentu Bunda tak mau ASI terbuang sia-sia karena kantong bocor, kan?

4. Berikan label berisi tanggal pengisian

Setelah diisi dan dirapatkan, jangan lupa menulis tanggal pengisian di kantong ASI. Ini dapat membantu Bunda memastikan ASI yang dicairkan sesuai dengan waktu penyimpanan paling awal.

5. Ketahui periode penyimpanan ASI

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ASI maksimal disimpan 5 hari di lemari es. Sementara itu, di freezer dalam lemari es satu pintu, ASI maksimal disimpan maksimal 2 pekan. 

Apabila Bunda menggunakan freezer dengan lemari es 2 pintu, ASI bisa disimpan 3 sampai 6 bulan.

Jangan lupa, kantong ASI hanya bisa digunakan sekali saja dan tidak untuk berulang kali. Meskipun mungkin tampak masih bersih, kantong ASI yang sudah pernah digunakan tentu tidak steril. 

Saat menyimpan ASI di lemari es, tempatkan di wadah khusus supaya lebih rapi dan tidak tercampur dengan makanan lain di lemari es. Selalu letakkan ASI yang baru diperah di bagian paling belakang dan rak paling atas. Kenapa?

Sebab ini merupakan area yang paling dingin dan stabil suhunya. Dikutip dari Today's Parent, penting menjaga kestabilan suhu agar kualitas ASI terjaga. Hindari menempatkan kantong ASI di bagian pintu, karena setiap kali pintu lemari es dibuka maka suhunya pun akan berubah-ubah. 

Cek kantong ASI yang dibekukan secara berkala

Meskipun ASI sudah disimpan dengan aman dan dalam jangka waktu sesuai anjuran IDAI, jangan lupa untuk tetap memeriksa secara berkala ya, Bunda. Terutama saat ingin dihangatkan untuk bayi.  

Perhatikan tampilan kantong ASI yang disimpan. Saat suhunya dingin, ASI secara alami memang akan tampak terpisah dan seperti memiliki beberapa lapisan. Lapisan yang di atas merupakan lapisan lemak dan ini wajar, kok.

Setelah dihangatkan, pisahan ini akan tercampur kembali. Tetapi jika tampilan ASI masih tetap tampak terpisah dan tidak tercampur rata, ini bisa menjadi salah satu tanda kualitas ASI sudah menurun.

Perhatikan juga aromanya. Jika sudah ada aroma tidak sedap dari kantong ASI, kemungkinan besar isinya sudah tidak layak untuk dikonsumsi bayi.

Demikian informasi tentang cara memilih, menyimpan dan menggunakan kantong ASI yang bisa Bunda terapkan demi menjaga kesehatan Si Kecil. Pastikan untuk konsisten memeriksa kondisi kantong ASI sebelum memakainya, ya.

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda