menyusui

Kantong ASI Apakah Harus Dicuci Sebelum Dipakai? Begini Cara Pakai yang Tepat

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 08 Sep 2023 15:29 WIB

Para ibu menysui yang kerap memompa ASI tentunya sangat bersahabat dengan botol ASI dan kantong ASI. Kedua benda ini berguna sebagai penampung hasil ASI perah setiap harinya.

Nah, kira-kira kantong ASI apakah harus dicuci sebelum dipakai ya, Bunda? Cari tahu yuk cara penggunaannya yang tepat.

Apakah kantong ASI perlu dicuci?

Jika Bunda memerah untuk bayi yang sehat dan cukup bulan, Bunda tidak perlu mendisinfeksi atau mensterilkan peralatan memerah Bunda sendiri. Jika bayi sakit atau prematur atau jika Bunda mengalami infeksi apa pun pada payudara atau puting, ikuti saran dokter atau perawat kesehatan anak Bunda tentang cara membersihkan peralatan Bunda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bunda perlu membersihkan peralatan secara menyeluruh setidaknya sekali setiap 24 jam jika Bunda sering memerah. Jika Bunda hanya memerah sekali sehari atau kurang, bersihkan peralatan setelah digunakan. 

Sebelum memompa ASI sangat penting menjaga kebersihan tangan. Bunda juga perlu menjaga kebersihan alat pompa ASI baik sebelum dan setelah digunakan. Bersihkan juga seluruh bagian pompa ASI dan wadah penyimpanan yang digunakan untuk menampung dan menyimpan ASI sebelum digunakan.

Namun Bunda tidak perlu membersihkan kantong ASI perah steril atau kantong plastik baru sebelum digunakan. Jika Bunda memerah ASI sekali sehari atau lebih, Bunda harus membersihkan peralatan pemerasan secara menyeluruh setidaknya setiap 24 jam sekali.

Cara pakai kantong ASI yang tepat

Gunakan wadah yang bersih atau kantong ASI yang bersih dan dirancang khusus untuk penyimpanan ASI serta pastikan bebas BPA yang menjadi pikihan paling aman untuk Si Kecil.

Simpan ASI perah dalam porsi kecil seperti 2 hingga 4 ons per wadah. Dengan cara ini, Bunda hanya dapat mencairkan apa yang dibutuhkan bayi, sehingga mengurangi risiko terbuangnya ASI yang berharga, kata Dr Vandana Sarkar seorang Konsultan Laktasi dari Apollo Cradle and Children Hospital, Chirag Enclave, New Delhi, dikutip dari laman Indian Express.

Kemudian, segera simpan ASI perah dalam lemari es hingga 24 jam jika tidak ingin digunakan. Letakkan di bagian belakang lemari es, di tempat yang suhunya paling konsisten. Hindari mencampurkan susu dari hasil pemerahan satu ke pemerahan selanjutnya.

Jika Bunda memiliki susu dari sesi pemerasan yang berbeda, hindari mencampurkannya kecuali suhunya sama. Sebaliknya, simpan dalam wadah terpisah dan berikan sesuai urutan pemerasan. Bunda harus memberi label dengan waktu dan tanggal pemerasan susu, kata Dr Sarkar.

Tips memerah ASI

Menjadi pejuang ASI memang tidaklah mudah. Berbagai kendala kerap kali dihadapi termasuk para pejuang ASI yang setiap hari perlu memompa ASI untuk Si Kecil di tengah aktivitas mereka.

Bagi Bunda yang ingin memerah ASI, sebaiknya menjaga kebersihan menjadi sebuah keharusan ya, Bunda. Pastikan hal-hal berikut ini dilakukan:

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air hangat. Keringkan tangan dengan handuk bersih.
  2. Dorong refleks let down Bunda dapat melakukannya dengan memijat lembut bagian atas dan bawah payudara Bunda beberapa kali. Atau, Bunda bisa menempelkan waslap hangat atau kompres panas pada payudara.
  3. Letakkan piring plastik bersih atau mangkuk lebar di bawah payudara, di antara kedua kaki atau di atas meja rendah. Bunda dapat menuangkannya ke dalam piring atau mangkuk dan membiarkan kedua tangan Bunda bebas. Bunda mungkin memerlukan handuk bersih di pangkuan Bunda untuk menampung tumpahan atau untuk menyeka jari yang licin dan basah.
  4. Pompa ASI dengan tangan ataupun pilihan pompa ASI yang sesuai dengan selera dan kebutuhan.

Sebagian ibu menyusui mungkin merasakan kemudahan untuk memerah ASI, tetapi sebagian lainnya kerap kali kesulitan dengan prosesnya. Terkadang perlu beberapa saat untuk mempelajari cara memerah ASI dengan baik.

Dalam jumlah hasil ASI perah pun demikian. Setiap ibu menyusui biasanya menghasilkan ASI dalam jumlah yang bervariasi. Hal ini biasanya dikarenakan pada banyak hal termasuk tubuh Bunda, makanan bayi, dan usia bayi. Selain itu, seberapa sering Bunda memerah ASI juga berpengaruh pada produksi ASI yang dihasilkan, seperti dikutip dari laman Raising Children.

Jika Bunda tidak dapat memerah ASI dalam jumlah banyak (atau tidak sama sekali), konsultasikan dengan dokter, bidan, perawat kesehatan anak dan keluarga, atau konsultan laktasi untuk memastikan Bunda memerah ASI dengan benar.

Sedianya, ada beberapa cara dalam memerah ASI ya, Bunda. Selain dibantu dengan pompa ASI manual maupun elektrik, Bunda juga bisa menggunakan tangan saat memerah ASI. Hal ini pun tergantung pada kenyamanan masing-masing busui dalam pemilihan alat yang digunakan.

Kebanyakan orang merasa lebih mudah memerah ASI jika mereka berada di tempat yang nyaman dan sepi. Buat diri Bunda rileks dan nyaman, dan siapkan segelas air untuk diminum. Beri diri Bunda banyak waktu juga terutama saat Bunda pertama kali belajar memompa ASI.

Semoga informasi mengenai apakah kantong ASI perlu dicuci atau tidak sebelum dipakai ini membantu ya, Bunda. Selamat mengASIhi Si Kecil ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT