Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bunda Perlu Tahu, Begini Metode Penyimpanan ASI yang Tepat

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 10 Mar 2021 14:40 WIB

breast milk in plastic bags on refrigerator shelf, frozen mother milk  for infant, breastfeeding
Ilustrasi penyimpanan ASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ratchat

Cara paling mudah memberikan air susu ibu (ASI) pada bayi yakni menyusui langsung. Namun pada kondisi tertentu, hal ini mungkin terasa sulit. Misalnya jika Bunda harus tetap pergi bekerja sehari penuh atau sedang dalam perawatan tertentu.

Apabila demikian, Bunda mungkin perlu menyimpan ASI dan memberikannya pada bayi tidak secara langsung. Metode penyimpanan ASI yang tepat pun perlu Bunda ketahui agar kualitasnya tetap terjaga.

Dikutip dari What to Expect, pedoman penyimpanan ASI dan pemberian untuk bayi bergantung pada beberapa faktor: jenis ASI, lokasi penyimpanan, dan suhu. Selain itu, perlu diperhatikan juga kualitas wadah ASI perah yang digunakan.

Bunda bisa menggunakan botol kaca steril dengan tutup rapat, bisa juga menggunakan kantong ASI perah khusus. Kantong ASI seperti ini hanya bisa digunakan sekali pakai dan rentan bocor. Jangan lupa untuk berhati-hati saat menyimpannya, ya.

Dilansir situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), beberapa hal yang perlu dipahami saat hendak memerah dan menyimpan ASI yakni:

  • Pastikan bunda mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI maupun menyimpannya
  • Wadah penyimpanan harus dipastikan bersih dan steril
  • Simpanlah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
  • Pastikan bahwa pada wadah ASI telah diberi label berisi nama anak dan tanggal ASI diperah (untuk menghindari kesalahan informasi)
  • Jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI yang masih baru pada wadah penyimpanan
  • Jangan mengocok ASI karena dapat merusak komponen penting dalam susu

Berapa lama ASI bisa bertahan di lemari es?

Beda suhu dan lokasi penyimpanan, beda pula lamanya waktu ASI perah bisa bertahan. Pada umumnya, perbedaan ini dibedakan menjadi suhu ruang, suhu lemari es dan suhu freezer alias lemari pembeku.

Di dalam lemari es (dengan suhu rata-rata 4 derajat Celsius), ASI yang baru diperah bisa bertahan maksimal 5 hari. Namun ASI yang dicairkan hanya dapat disimpan di lemari es maksimal 24 jam saja. Ingat, jangan pernah membekukan kembali ASI setelah dicairkan ya, Bunda.

Berapa lama ASI bertahan di dalam freezer?

Bunda dapat menyimpan ASI di lemari es dengan freezer yang memiliki pintu terpisah (dengan suhu sekitar- 18 derajat Celcius) selama 3-6 bulan. Namun jika Bunda memiliki deep freezer (dengan suhu -20 derajat Celcius), ASI dapat disimpan hingga 6-12 bulan.

Tapi ingat ya, penyimpanan ASI yang terlalu lama juga sebaiknya tidak dilakukan. Ini dapat mengurangi jumlah nutrisi di dalamnya, termasuk vitamin C. Selain itu, ketahui juga bahwa agar suhu tetap konstan maka simpanlah ASI di bagian belakang dan terjauh dari pintu.

Berapa lama ASI bertahan pada suhu ruang?

Lamanya waktu ASI dapat bertahan pada suhu ruang bergantung pada jenisnya. ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu ruang idealnya hingga 4 jam. 

Sementara itu, ASI yang sudah dicairkan sebelumnya hanya dapat disimpan pada suhu ruang selama 1-2 jam. Jika bayi memiliki sisa ASI yang tidak dihabiskan, setelah 2 jam maka harus segera dibuang. 

Bagaimana cara mengetahui ASI perah masih layak konsumsi atau tidak?

Perhatikan warna dan bau ASI sebelum diberikan pada bayi. Penting bagi Bunda untuk memastikan ASI tersebut masih layak konsumsi. Jika ragu dengan baunya, Bunda bisa mencicipinya sedikit. Rasa asam menandakan ASI sudah tidak layak konsumsi.

Selain itu, perhatikan bagaimana pergerakan komponen ASI. ASI yang masih layak konsumsi biasanya akan lebih mudah bercampur kembali saat botolnya sedikit diputar. 

Cara menghangatkan ASI perah

Selain menyimpan ASI, hal lain yang juga perlu diperhatikan dengan tepat yakni menghangatkannya. Menurut IDAI, berikut beberapa tips dalam menghangatkan ASI perah yang telah dibekukan:

  • Cek tanggal pada label wadah ASI, gunakan ASI yang lebih dulu disimpan
  • Untuk ASI beku: pindahkan botol ke lemari es selama satu malam sebelumnya. Bunda juga bisa meletakkan botol ASI di wadah berisi air biasa, kemudian naikkan suhu airnya perlahan-lahan hingga mencapai suhu pemberian ASI
  • Untuk ASI dalam lemari es: Hangatkan wadah ASI dalam wadah berisi air hangat atau air dalam panci yang telah dipanaskan selama beberapa menit. Jangan menghangatkan ASI dengan api kompor secara langsung
  • Jangan memanaskan wadah dalam microwave. Microwave tidak dapat memanaskan ASI secara merata dan justru dapat merusak komponen ASI. Botol juga dapat pecah bila dimasukkan ke dalam microwave dalam waktu lama
  • Teteskan pada pergelangan tangan terlebih dahulu untuk mengecek apakah suhu sudah cukup hangat
  • Berikan ASI yang dihangatkan dalam waktu 24 jam. Jangan membekukan ulang ASI yang sudah dihangatkan

Demikian ulasan tentang metode penyimpanan ASI yang penting Bunda ketahui. Ingatlah untuk selalu memastikan kualitas ASI perah sebelum memberinya pada Si Kecil, ya!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda