Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bunda Ingat Ya! Ini Alasan Air Tajin Tak Bisa Gantikan ASI

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 13 Apr 2021 12:15 WIB

Wash rice in wooden bowl
Ilustrasi air tajin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Guiyuan

Pada gaya pengasuhan zaman dulu, mungkin enggak aneh kalau air tajin atau masakan air beras diberikan pada bayi. Katanya, air tajin ini bisa sebagai pengganti Air Susu Ibu (ASI).

Air tajin ini merupakan pati atau cairan putih yang diperoleh ketika kita memasak nasi.  Air tajin biasanya juga dimanfaatkan sebagai makanan pertama bayi dalam praktik penyapihan tradisional.

Dr. Anuradha Bansal, dokter spesialis anak mengatakan kalau fokus pada nilai gizinya, air tajin ini tak bisa menjadi pengganti ASI, Bunda. 

"Penggunaan air beras sebagai satu-satunya sumber nutrisi bagi bayi juga harus dihindari," kata Bansal dilansir Mom Junction.

Banner nasi tak cepat basi

Untuk nilai gizi air tajin ini, Swati Patwal, ahli nutrisi menjelaskan bahwa air tajin ini terdiri dari pati, senyawa bioaktif tertentu, vitamin yang larut dalam air seperti vitamin-B1 (tiamin), B2 (riboflavin), dan B3 (niasin), serta mineral seperti natrium dan kalium.  

"Jika dibandingkan dengan nasi utuh, air beras kekurangan serat, vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, dan beberapa protein beras yang juga penting," ujarnya.

Bagaimana manfaat air tajin untuk bayi? Patwal mengatakan, air tajin memang memiliki beberapa manfaat tetapi bukan sebagai pengganti ASI.

Air beras adalah pati yang pecah ke permukaan saat nasi direbus.  Ini adalah cairan rehidrasi yang murah dan bisa mengembalikan kondisi tubuh setelah diare, muntah, atau gastroenteritis ketika larutan elektrolit tidak tersedia.

Selain itu, sebaiknya air tajin hanya digunakan sebagai makanan pendamping untuk dikonsumsi dengan bahan makanan dari kelompok makanan lain atau dapat digunakan saat bayi haus.

"Air beras adalah produk yang semuanya air, oleh karena itu, tidak mengandung semua nutrisi yang terdapat pada beras utuh.  Kualitas gizi air beras jauh lebih rendah dibandingkan beras utuh.  Jadi, air beras bukanlah makanan yang sehat untuk bayi," ujarnya.

Patwal juga menyarankan agar Bunda berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi anak sebelum mengenalkan bayi dengan air tajin. Beberapa tahun lalu, Departemen Kesehatan (DOH) di Filipina juga mengingatkan para ibu untuk tidak memberikan air tajin kepada bayinya sebagai pengganti ASI atau susu formula.

Asisten Sekretaris Kesehatan pada masa itu, Paulyn Ubial, mengatakan air beras tidak sepenuhnya buruk tetapi hanya boleh diberikan sebagai suplemen vitamin B, terutama setelah mengalami diare.

"Air beras tidak bisa menggantikan ASI atau bahkan susu formula karena hanya mengandung vitamin B. Tidak mengandung protein, karbohidrat dan vitamin dan mineral lain yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya,” kata Ubial dikutip inquirer.

Nah mulai sekarang, para Bunda menyusui jangan pernah memberikan Si Kecil air tajin sebagai pengganti ASI ya, Bunda.

Menyusui memang mendatangkan suka dan duka, agar ASI tidak mampet simak tips dari dr.Reisa Broto Asmoro berikut ini:

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda