Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Obat Sakit Kepala yang Aman Dikonsumsi Ibu Menyusui, Bunda Perlu Tahu

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Rabu, 21 Jul 2021 09:57 WIB

Motherhood Exhaustion Concept. Tired young mom breastfeeding baby and working on laptop at home, feeling frustrated, free space
Ilustrasi obat sakit kepala untuk ibu menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Idealnya, ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak minum obat apa pun karena ada sejumlah bagian dari obat tertentu yang dapat terserap langsung oleh Si Kecil. Namun pada kenyataannya, tidak semua hal dapat berjalan sesuai dengan konsep idealnya ya. Ada kalanya beberapa penyakit terpaksa harus disolusikan dengan minum obat, salah satu contoh penyakit yang terkait ini adalah sakit kepala. 

Memang, ada beberapa obat yang bisa dibeli dengan bebas yang dapat terserap melalui ASI dan diminum oleh Si Kecil. Namun ternyata terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah obat yang terserap ke ASI sangat sedikit, sehingga tidak akan memberi pengaruh apa pun bagi Si Kecil.

Jadi, apakah obat sakit kepala seperti ibuprofen akan aman jika dikonsumsi oleh ibu menyusui? Dilansir dari Healthline, berikut info lengkap mengenai keamanan obat sakit kepala untuk ibu menyusui.

Dosis

Ibu menyusui dapat mengonsumsi ibuprofen hingga dosis maksimum harian tanpa dampak negatif pada mereka atau anak-anak mereka. Satu studi dari tahun 1984 menemukan bahwa ibu yang mengonsumsi 400 miligram (mg) ibuprofen setiap enam jam mengeluarkan kurang dari 1 mg obat melalui ASI mereka. Sebagai perbandingan, dosis ibuprofen untuk bayi adalah 50 mg.

Jika bayi Bunda juga mengonsumsi ibuprofen, maka Bunda tidak perlu menyesuaikan dosisnya. Agar aman, bicarakan dengan dokter anak atau apoteker tentang dosis sebelum Bunda minum ibuprofen.

Meskipun ibuprofen aman dikonsumsi saat menyusui, Bunda tidak boleh mengonsumsi lebih dari dosis maksimum ya, Bun. Batasi obat-obatan, suplemen, dan herbal yang Bunda masukkan ke dalam tubuh untuk mengurangi kemungkinan efek samping bagi Bunda dan Si Kecil. 

Jangan minum ibuprofen jika Bunda menderita tukak lambung. Obat pereda nyeri ini bisa menyebabkan pendarahan lambung. Selain itu juga jika Bunda menderita asma, hindari ibuprofen karena dapat menyebabkan bronkospasme.

Pereda nyeri dan menyusui

Mayoritas penghilang rasa sakit, terutama varietas OTC, masuk ke dalam ASI dalam kadar yang sangat rendah dan terbilang aman. Maka untuk obat pereda nyeri, Bunda menyusui dapat menggunakan:

  • asetaminofen
  • ibuprofen
  • naproxen (hanya untuk penggunaan jangka pendek)

Jika Bunda sedang menyusui, Bunda dapat mengonsumsi asetaminofen atau ibuprofen hingga dosis maksimum harian. Namun, jika Bunda bisa meminimalisir minum obat, maka itu akan lebih baik.

Demi kesehatan dan keselamatan bayi Bunda, ibu menyusui tidak boleh mengonsumsi aspirin. Paparan aspirin meningkatkan risiko bayi untuk sindrom Reye, kondisi langka namun serius yang menyebabkan pembengkakan dan peradangan di otak dan hati.

Demikian juga, ibu menyusui tidak boleh mengonsumsi kodein, obat nyeri opioid, kecuali jika diresepkan oleh dokter Bunda. Jika Bunda menggunakan kodein saat menyusui, cari bantuan medis jika bayi Bunda mulai menunjukkan tanda-tanda efek samping. Tanda-tanda ini meliputi:

  • peningkatan rasa kantuk
  • masalah pernapasan
  • perubahan dalam makan atau kesulitan makan
  • tubuh lemas

Kaitan obat-obatan dan ASI

Saat Bunda minum obat maka obat akan mulai larut, atau bermetabolisme segera setelah Bunda menelannya. Saat larut, obat tersebut ditransfer ke dalam darah Bunda. Begitu masuk ke dalam darah Bunda, sebagian kecil obat bisa masuk ke ASI Bunda.

Seberapa cepat Bunda minum obat sebelum menyusui atau memompa dapat memengaruhi seberapa banyak obat yang mungkin ada dalam ASI yang dikonsumsi bayi Bunda. Ibuprofen umumnya mencapai tingkat puncaknya sekitar satu hingga dua jam setelah diminum. Ibuprofen tidak boleh dikonsumsi lebih dari setiap 6 jam.

Jika Bunda khawatir akan mentransfer obat yang Bunda cerna kepada bayi Bunda, cobalah mengatur waktu dosis Bunda setelah menyusui sehingga lebih banyak waktu berlalu sebelum anak Bunda menyusui berikutnya. Bunda juga dapat memberi makan bayi Bunda dengan ASI yang telah Bunda perah sebelum minum obat, jika tersedia, atau mungkin susu formula jika itu pilihan yang dirasa paling baik menurut Bunda.

Jika Bunda mengalami sakit kepala saat menyusui namun tidak ingin minum obat sakit kepala, maka ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk meredakan sakit kepala Bunda. Dilansir dari Parenting First Cry, berikut beberapa hal yang bisa membantu meringankan sakit kepala saat Bunda menyusui.

1. Minum air putih yang cukup

Bunda menyusui harus minum banyak air putih setiap hari untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik. Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan jauh dari keluhan-keluhan rasa sakit seperti sakit kepala.

2. Pijat

Bunda menyusui dapat melakukan pijatan lembut untuk mengendurkan otot-otot yang sedang terasa sakit dan sekaligus juga dapat menghilangkan stres.

3. Istirahat yang cukup

Bunda yang sedang menyusui harus memastikan bahwa mereka mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup untuk meningkatkan energi dan melawan kelelahan. Coba manfaatkan waktu yang tersedia saat Si Kecil tidur siang, Bunda. Sesekali saat Si Kecil tidur, Bunda juga bisa ikut tidur. Walau mungkin durasinya pendek, tapi biasanya cukup untuk mengembalikan energi Bunda yang terkuras dan bisa menjadi obat sakit kepala yang cukup manjur.

4. Makan makanan yang sehat

Para ahli merekomendasikan bahwa mengonsumsi makanan yang tepat seperti apel, selada, dan bayam (yang kaya akan riboflavin) dapat menjadi obat sakit kepala dan meredakan rasa sakit yang mendera Bunda menyusui.

5. Memastikan asupan kafein rendah

Bunda menyusui sebaiknya mengawasi jumlah kafein yang dikonsumsi, hal ini karena kafein dapat memperburuk sakit kepala lho, Bun.

6. Mandi air hangat

Bersantai di bak mandi berisi air hangat merupakan salah satu cara yang bagus untuk menenangkan dan menenangkan otot-otot yang stres. Jika Bunda tidak memiliki bak mandi untuk berendam, mandi air hangat dengan cara lainnya juga cukup memberi rasa nyaman pada tubuh dan membantu mengurangi otot-otot yang tegang.

7. Jangan sampai telat makan

Terkadang, rasa lapar bisa memicu sakit kepala. Jadi, penting untuk makan tepat waktu dan tidak melewatkan waktu makan. Hal ini juga karena Bunda menyusui sangat membutuhkan asupan nutrisi yang bagus dan lengkap. Selain untuk memastikan ASI yang diminum oleh Si Kecil memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan, juga agar Bunda memiliki energi yang cukup untuk menjalankan segala kegiatan sehari-hari sebagai seorang Bunda menyusui.

8. Meditasi

Bunda menyusui dapat mencoba meditasi, pernapasan dalam, dan mendengarkan musik yang menenangkan untuk mengurangi stres dan meredakan sakit kepala.

Jika Bunda mengalami sakit kepala saat menyusui, sudah minum obat sakit kepala dan mencoba melakukan tips-tips di atas namun masih belum juga reda, maka ada baiknya untuk memeriksakan kondisi keluhan tersebut ke dokter ya, Bun, agar bisa segera diobati dan sakit kepala tidak mengganggu aktivitas Bunda lagi.

 

 

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda