
menyusui
5 Jenis Obat Flu untuk Ibu Menyusui, Mampu Meredakan Demam dan Sakit Kepala
HaiBunda
Rabu, 07 Jul 2021 16:58 WIB

Flu adalah kondisi sakit yang bisa dialami siapa pun, termasuk Bunda menyusui. Sakit flu dapat terjadi karena perubahan musim, alergi, atau virus.
Penyakit saluran napas ini bisa menular bila disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan terkadang paru-paru. Flu dapat menyebabkan penyakit yang ringan hingga berat lho, Bunda.
Meski tengah sakit flu, Bunda tetap boleh menyusui ya. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ASI ibu mengandung antibodi dan faktor imunologis yang dapat melindungi bayi dari flu.
"Flu tidak menular ke bayi melalui ASI. Flu menyebar terutama dari kontak melalui droplet ketika orang batuk, bersih, berbicara, atau menyentuh permukaan benda yang terpapar virus," tulis CDC dalam laman resminya.
Jika Bunda terlalu sakit sampai tidak bisa menyusui, maka sebaiknya Bunda memerah ASI secara teratur agar bayi terus mendapatkan nutrisi yang tepat. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan sebelum memerah ASI agar virus flu tidak terbawa ke dalam ASI perah.
Penggunaan obat flu selama menyusui mungkin diperlukan ya, Bunda. Sebelum minum obat, sebaiknya Bunda konsultasikan dulu ke dokter karena ada beberapa obat yang bisa mengganggu suplai ASI dan memengaruhi buah hati.
Obat flu ibu menyusui
Kebanyakan obat flu ibu menyusui bisa didapatkan di pasaran. Beberapa di antaranya merupakan obat umum yang bisa digunakan segala usia.
Meski begitu, Bunda tetap perlu hati-hati dalam memilih obat ya. Dilansir berbagai sumber, berikut 5 jenis obat flu yang bisa dikonsumsi ibu menyusui karena dianggap aman:
1. Acetaminophen
Acetaminophen adalah obat yang ditemukan di Tylenol. Selain untuk flu, obat ini juga sering digunakan untuk mengatasi rasa sakit pada pemulihan setelah melahirkan atau operasi caesar.
Mengutip Today Parents, obat ini telah dipelajari dengan baik pada ibu menyusui. Sejumlah kecil dari jenis obat ini diketahui masuk ke dalam ASI. Namun, jumlahnya tidak cukup untuk mempengaruhi bayi dan suplai ASI.
Dosis penggunaan obat pada orang dewasa atau remaja yang memiliki berat bada setidaknya 49 kg, tidak boleh melebihi 1000 miligram (mg) dalam satu waktu atau lebih dari 4000 mg dalam 24 jam.
Meski dianggap aman, Bunda sebaiknya konsultasi ke dokter dahulu untuk penggunaan obat jenis ini ya. Konsumsi dosis berlebih atau bersamaan dengan obat-obat lain bisa menyebabkan efek samping yang serius.
![]() |
2. Antihistamin
Menurut dokter dan ahli medis, Carol DerSarkissian, MD, antihistamin adalah obat yang sebagian besar digunakan untuk mengobati alergi atau gejala flu dan pilek. Jenis obat ini bekerja dengan memblokir histamin, sehingga menghentikan gejala alergi.
"Obat-obatan ini bekerja dengan baik untuk meredakan gejala berbagai jenis alergi, termasuk alergi musiman, alergi yang didapat dalam ruangan, atau makanan. Tapi, obat ini tidak bisa menghilangkan setiap gejala," kata DerSarkissian, mengutip Web MD.
Obat jenis antihistamin tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, cair, semprotan hidung, dan obat tetes mata. Beberapa ada yang tersedia di apotek atau hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter.
Banyak jenis antihistamin yang dianggap aman untuk Bunda menyusui. Beberapa di antaranya adalah Zyrtec, Zatador, Loratadine, Cetirizine, dan Fexofenadine.
Antihistamin cenderung memiliki efek samping yang lebih sedikit, sehingga mungkin menjadi pilihan yang lebih baik bagi sebagian orang. Meski begitu, Bunda tetap perlu konsultasi ke dokter karena ada beberapa obat yang menyebabkan kantuk.
3. Dekongestan
Dekongestan adalah obat-obatan yang bisa mengurangi pembengkakan, peradangan, dan pembentukan lendir di dalam saluran hidung dan mata. Obat jenis ini biasanya digunakan untuk mengatasi sinus dan hidung tersumbat karena flu.
Dilansir Kelly Mom, Bunda menyusui bisa mengonsumsi jenis dekongestan pseudoefedrin dan fenilefrin. Kedua obat ini dianggap aman untuk bayi yang menyusu.
Meski begitu, pseudoefedrin dapat mengurangi suplai ASI. Jika kita menggunakan pseudoefedrin dan melihat ada penurunan suplai ASI, cukup hentikan penggunaan obat dan ambil tindakan untuk kembali meningkatkan suplai ASI.
Bunda juga perlu berhati-hatilah dalam menggunakan pseudoefedrin secara teratur karena berpotensi mengurangi suplai ASI secara permanen. Penggunaan pseudoefedrin (120 mg/hari) secara teratur terkadang hanya digunakan untuk menurunkan produksi ASI pada ibu yang ASI-nya berlebih atau ingin berhenti menyusui.
Selain obat minum, penggunaan obat semprot juga bisa diberikan selama menyusui. Jenis obat semprot hidung Nasalcrom dianggap paling efektif dan aman digunakan pada ibu menyusui.
Tingkat plasma obat ini sangat rendah dan hanya sedikit ditemukan dalam ASI. Biasanya Nasalcrom yang diresepkan dokter mengandung dekongestan atau antihistamin.
Meski efektif mengatasi flu, Bunda enggak boleh menggunakannya sembarangan. Jangan lupa untuk konsultasi ke dokter, terutama bila memiliki alergi.
4. Ibuprofen
Ibuprofen bukanlah obat flu. Namun, obat ini bisa membantu mengatasi gejala yang timbul karena sakit flu, seperti sakit kepala dan demam.
Ibuprofen dengan dosis sedang aman dikonsumsi selama menyusui. Sebab, hanya sejumlah kecil dari obat ini yang akan masuk ke dalam ASI.
Dikutip dari BMA Concise Guide To Medicines & Drugs, Dr Michael Peters menjelaskan bahwa kandungan ibuprofen tetap bisa masuk ke dalam ASI. Tapi pada dosis normal, efek sampingnya pada bayi tidak ada.
"Ibuprofen memiliki sedikit efek samping terutama pada dosis rendah, dibandingkan banyak obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) lain, dan risiko perdarahan gastrointestinal dan ulserasi yang lebih rendah," kata Peters.
Ibuprofen bentuk tablet yang dijual bebas biasanya memiliki dosis 200 hingga 400 mg. Mengutip berbagai sumber, Bunda yang menyusui bisa mengonsumsi maksimal 400 mg atau 2 kali 200 mg setiap 4 sampai 6 jam (perlu ada waktu jeda).
Pada orang dewasa, konsumsi maksimal ibuprofen adalah 1200 mg per hari. Penggunaan dosis tinggi pada Bunda menyusui perlu dikonsultasikan ke dokter.
5. Oseltamivir
Oseltamivir (Tamiflu) dapat digunakan sebagai obat anti-virus dalam sakit influenza tipe A dan B. Menurut CDC, obat ini bisa digunakan untuk mengatasi flu saat menyusui.
Tingkat kandungan oseltamivir dalam ASI cukup rendah dan hanya sedikit diterima oleh bayi. CDC menganggap obat ini aman untuk digunakan selama menyusui.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Penggunaan Tera F untuk Ibu Menyusui: Kegunaan, Efek Samping, Dosis & Manfaat

Menyusui
25 Obat Flu untuk Ibu Menyusui dari Alami dan Tersedia di Apotek

Menyusui
20 Obat Flu untuk Ibu Menyusui Beserta Manfaat dan Efek Sampingnya

Menyusui
5 Rekomendasi Obat Flu untuk Ibu Menyusui yang Aman Dikonsumsi

Menyusui
Pilih-pilih Obat Flu, Apakah Oseltamivir Aman untuk Ibu Menyusui?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda