Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Manfaat Vitamin D untuk Busui, Bisa Cegah Bayi Alami Kelainan Bentuk Tulang

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 12 Oct 2021 08:50 WIB

Happy woman giving breast milk to her newborn baby while sitting in living room stock photo
Vitamin D ibu menyusui/ Foto: iStock

Jakarta - Tahukah Bunda, vitamin D bermanfaat penting untuk ibu menyusui. Tak hanya untuk menopang kesehatan Bunda saja, karena bagus juga bayi yang sedang disusuinya.

Vitamin D diketahui membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor dari makanan. Selain itu,  kecukupan vitamin D juga penting untuk menunjang perkembangan tulang Bunda.

Ketika Bunda memenuhi kebutuhan vitamin D selama menyusui dengan baik, otomatis melindungi kesehatan Si Kecil lewat ASI. Perlu Bunda tahu nih, bayi juga membutuhkan vitamin D yang didapatkan dari ASI yang dikonsumsinya.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan semua anak, termasuk bayi mendapatkan 400 IU vitamin D perhari. Selain didapat dari ASI, Bunda menyusui bisa mencukupi kebutuhan vitamin D Si Kecil dari sinar matahari dan suplemen tetes vitamin D segera setelah lahir.

Banner Wanita RI jadi Buruh di SwediaWanita RI jadi Buruh di Swedia/ Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari

Hal ini penting untuk diperhatikan ya, Bunda, karena anak-anak yang sangat kekurangan vitamin D dapat berisiko mengalami rakhitis, gangguan di mana tulang melemah yang nantinya dapat menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk tulang.

"Sebelum 2008, AAP merekomendasikan anak-anak dan bayi menerima 200 IU vitamin D per hari. Tetapi berdasarkan rekomendasi lama, kasus rakhitis masih muncul, dan penelitian menemukan bahwa anak yang tidak mendapatkan cukup vitamin D. Sehingga, AAP memutuskan menggandakan rekomendasinya,"ujar Dr Joyce Lee, ahli endokrinologi anak di University of Michigan, seperti dikutip dari laman Live Science.

Ya, vitamin D memang diperlukan untuk mendukung perkembangan tulang yang sehat dan mencegah rakhitis, suatu kondisi yang menyebabkan tulang lemah atau cacat. Rakhitis dan defisiensi vitamin D pada bayi yang disusui jarang terjadi, tetapi dapat terjadi jika bayi tak menerima tambahan vitamin D dari makanan, suplemen vitamin D, atau paparan sinar matahari yang memadai, seperti dikutip dari laman CDC.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda, untuk melengkapi informasi mengenai vitamin D untuk ibu menyusui.

Selain kebutuhan Vitamin D, Bunda juga cukupi kebutuhan Vitamin A pada anak. Simak penjelasannya melalui video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PENTING DIPENUHI! MANFAAT VITAMIN D IBU MENYUSUI YANG TAK BISA DIANGGAP SEPELE

A Japanese mother breastfeeding her baby girl in a home nursery.

Vitamin D ibu menyusui/ Foto: iStock

Vitamin D tidak bisa hanya dipenuhi dari pemberian ASI saja, Bunda. Karenanya, tak lama setelah lahir, sebagian besar bayi akan membutuhkan sumber vitamin D tambahan. 

Untuk menghindari berkembangnya kekurangan vitamin D, the Dietary Guidelines for Americans dan American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi yang disusui membutuhkan vitamin 400 IU per hari mulai dari beberapa hari pertama kehidupannya.

Melansir dari laman Breast Feeding Network, bayi yang lahir dari ibu dengan status vitamin D rendah berisiko terkena rakhitis. Untuk itu, sejak kehamilan, ibu perlu memenuhi kebutuhan vitamin D dengan cukup.

Setelah melahirkan, vitamin D ibu menyusui juga perlu dipenuhi. Asupan vitamin D yang memadai tentunya dapat mendukung kebutuhan bayi yang menyusui dan mendukung tumbuh kembang bayi dengan baik.

Sumber makanan vitamin D yang dapat memenuhi kebutuhan vitamin D ibu menyusui bisa didapat dari ikan salmon, sarden, tuna. Ada juga minyak ikan, kuning telur, jamur, sereal, margarin, dan sumber makanan lainnya. Serta, lengkapi juga dengan sumber utama dari vitamin D dengan menjemur bayi di bawah paparan sinar matahari yang memberikan pasokan 90 persen vitamin D. 

Semoga informasinya mengenai vitamin ibu menyusui membantu ya, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda