Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Demi Perkuat Antibodi Si Kecil saat Pendemi, Semakin Banyak Bunda Tunda Menyapih

Nisa Hayyu Rahmia   |   HaiBunda

Senin, 15 Nov 2021 10:31 WIB

A Japanese mother breastfeeding her baby girl in a home nursery.
Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

Jakarta - Karena sudah ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa bayi yang diberikan ASI memiliki antibodi lebih kuat, bahkan terhadap ancaman virus COVID-19. Banyak Bunda yang kini enggan menyapih bayinya. 

Apalagi menurut penelitian terbaru, antibodi dalam ASI dari ibu yang divaksin atau pernah terinfeksi COVID-19 ternyata mampu bertahan hingga 10 bulan. Maka itu, tak mengherankan semakin banyak saja Bunda yang tetap bertahan menyusui bayinya agar Si Kecil mendapatkan antibodi yang baik untuk tubuhnya.  

Dalam studi terbatas terhadap wanita dengan COVID-19 dan infeksi virus corona lainnya, pada sindrom pernafasan akut parah (SARS-CoV), ternyata virus tersebut belum terdeteksi dalam ASI. Berkat perlindungan imunologis yang diberikan kepada bayi dengan menyusui, para ahli sepakat untuk menyarankan ibu menyusui agar terus memberi ASI pada anaknya selama pandemi COVID-19.

Konsultan laktasi bersertifikat internasional Tiara Caldwell, LPN, IBCLC, bahkan mengatakan dengan tegas bahwa ibu menyusui harus menunda penyapihan selama pandemi COVID-19. “Lanjutkan menyusui. ASI adalah campuran sempurna dari antibodi, vitamin, dan faktor kekebalan lainnya terutama selama pandemi,” ujarnya, dikutip dari Romper pada Kamis (11/11/2021).

Ia juga mengatakan, “Ada masa inkubasi ketika virus dan bakteri memasuki tubuh sebelum Anda mengalami gejala. Ini berarti bahwa sebelum merasa sakit, tubuh tidak hanya melawan patogen jahat, tetapi juga menyesuaikan ASI untuk melindungi Si Kecil."

Banner Tips Merawat Tanaman Hias Indoor

Bagi Bunda yang sempat terinfeksi sebelum melahirkan, Bunda juga tak perlu khawatir. Tubuh Bunda akan menghasilkan antibodi IgA sekretori spesifik dan banyak faktor kekebalan penting lainnya dalam ASI untuk melindungi dan meningkatkan respons kekebalan bayi.

Caldwell juga menyarankan agar ibu yang didiagnosis dengan COVID-19 terus menyusui selama Bunda merasa cukup sehat untuk melakukannya secara fisik. Jika tidak, Bunda dapat memompa ASI dengan tangan untuk membantu menjaga suplai ASI agar tidak berkurang. 

Setelah mengetahui bahwa menyusui selama pandemi COVID-19 dapat menguatkan tubuh Si Kecil terhadap virus, Bunda tak perlu khawatir lagi, ya. Simak tips menyusui di masa pandemi menurut WHO di halaman berikutnya, yuk.

Simak juga video tentang efek samping pascavaksin untuk ibu menyusui di bawah ini ya:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS MENYUSUI SAAT PANDEMI COVID-19 MENURUT WHO

Young beautiful mother, breastfeeding her newborn baby boy at night, dim light. Mom breastfeeding infant

Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

Dilansir dari laman WHO (World Health Organization), terdapat empat tips yang dapat Bunda lakukan selagi menyusui di masa pandemi COVID-19 yakni:

1. Tetap menyusui dengan tetap menjaga kebersihan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sejauh ini, virus tersebut belum ditemukan dalam ASI dan semua ibu disarankan untuk terus menyusui, sambil mempraktikkan kebersihan yang baik selama menyusui.

Bunda disarankan untuk memakai masker saat menyusui untuk memastikan Si Jagoan terlindungi sepenuhnya, mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh bayi, serta membersihkan dan disinfeksi permukaan secara teratur.

Risiko utama bagi bayi adalah tertular virus dari kontak dekat dengan ibu atau anggota keluarga lain yang terinfeksi. Jika ada yang sakit di dalam rumah, lindungi bayi dengan mempraktikkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

2. Lakukan tindakan kebersihan tambahan dan terus menyusui jika jatuh sakit

Ibu yang terkena COVID-19 sesaat sebelum melahirkan atau terinfeksi saat menyusui akan menghasilkan faktor kekebalan (antibodi) dalam ASI untuk melindungi bayi dan meningkatkan respons kekebalan bayi itu sendiri.

Jika Bunda jatuh sakit dengan gejala demam, batuk atau kesulitan bernapas, Bunda harus mencari perawatan medis secepat mungkin dan mengikuti instruksi dari penyedia layanan kesehatan. Ibu yang cukup sehat untuk menyusui harus terus melakukannya dan jauh lebih berhati-hati dengan kebersihan.

3. Gunakan cangkir dan sendok untuk memberi makan bayi dengan ASI perah saat terlalu sakit untuk disusui

Ketika Bunda merasa terlalu sakit untuk menyusui, Bunda harus mendapat bantuan medis segera. Meski begitu, masih mungkin untuk memerah susu dan meminta anggota keluarga yang tidak terinfeksi untuk memberi makan bayi menggunakan cangkir atau sendok yang bersih. 

4. Berhati-hatilah saat memberi susu formula

Memberi ASI adalah cara terbaik untuk menyediakan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Namun, ada kasus saat seorang ibu tidak dapat menyusui atau memutuskan untuk tidak menyusui. Hal tersebut merupakan pilihan setiap Bunda.

Apabila Bunda tidak dapat atau tidak mau menyusui sehingga harus diberikan susu formula, berilah Si Kecil sesuai petunjuk pada kemasan dan lakukan perawatan ekstra dengan mencuci botol, dot, dan peralatan lain yang digunakan.

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda