Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Tips Mencegah Kehamilan saat Bunda masih Menyusui

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 29 Jan 2022 19:31 WIB

Young mother is breastfeeding her baby. In Vitro Fertilization (IVF). Family of asians.
Ilustrasi ibu menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nestea06

Jakarta - Saat menyusui, peluang kehamilan bisa terjadi kapan pun ya, Bunda. Lantas, bagaimana ya cara mencegah kehamilan saat menyusui? Cari tahu yuk, Bunda.

Secara umum, banyak busui yang merasa santai dengan risiko kehamilan saat menyusui. Apalagi, mereka merasa bahwa menyusui secara eksklusif dapat menjadi alat kontrol kehamilan secara alami. Padahal kenyataannya, peluang kehamilan tetap saja bisa muncul ya, Bunda. Dan, inilah yang kerap tak disadari banyak busui di luar sana.

Menurut Kelly Bonata, BS, IBCLC, metode pengendalian kelahiran dengan ASI eksklusif atau disebut LAM mengacu pada infertilitas postpartum alami yang terjadi ketika seroang wanita tidak menstruasi karena menyusui. Banyak ibu  menerima informasi yang bertentangan tentang masalah menyusui dan kesuburan.

Misalnya muncul mitos bahwa pemberian ASI dalam jumlah berapa pun akan mencegah kehamilan terlepas dari frekuensi menyusui atau apakah menstruasi ibu telah kembali.

"Pemberian ASI eksklusif sebenarnya telah terbukti sebagai bentuk pengendalian kelahiran yang sangat baik, tetapi ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar ASI dapat digunakan secara efektif," ujar Kelly, seperti dikutip dari laman Kellymom.

Banner Nama Bayi Perempuan IslamiBanner Nama Bayi Perempuan Islami/ Foto: Novita Rizki/ HaiBunda

Dan, pemberian ASI esklusif (dengan sendirinya) ialah 98-99,5 persen efektif dalam mencegah kehamilan selama semua kondisi terpenuhi. Diantaranya bayi berusia kurang dari enam bulan, haid belum kembali, dan bayi menyusu siang dan malam dan tidak mendapat apa-apa kecuali ASI.

Peluang kehamilan sendiri praktis nol selama tiga bulan pertama, kurang dari 2 persen antara 3 dan 6 bulan. Dan, sekitar 6 persen setelah 6 bulan (dengan asumsi busui belum kembali siklus menstruasinya). 

Bagi busui yang siklus haidnya telah kembali lebih awal cenderung tidak subur untuk beberapa siklus pertama. Dan, busui yang siklusnya kembali nantinya lebih mungkin untuk berovulasi sebelum haid pertamanya.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga video tentang pijat ASI yang bisa dimulai sejak kehamilan di bawah ini ya:

[Gambas:Video Haibunda]




BAGAIMANA CARA MENCEGAH KEHAMILAN SAAT MENYUSUI?

Cropped shot of a young woman taking a pregnancy test

Ilustrasi tes kehamilan/Foto: Getty Images/katleho Seisa

Meskipun kehamilan mungkin terjadi bagi busui sebelum mengalami menstruasi pertamanya, ini memang jarang terjadi ya, Bunda. Kebanyakan, Bunda tidak hamil sampai setelah kehadiran siklus haid pertama. 

Dan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kesuburan dan aktivitas ovarium kembali selangkah demi selangkah. Sehingga, Bunda mungkin dapat sedikit bernapas lega walau tetap harus waspada karena peluang kehamilan tetap bisa terjadi.

Untuk itu, setelah aktivitas seks dimulai kembali, Bunda dan Ayah perlu memikirkan pilihan kontrasepsi sebagai cara mencegah kehamilan saat menyusui.

Segera setelah melahirkan, biasanya dokter merekomendasikan agar melakukan pemasangan kontrasepsi dalam waktu 6 minggu untuk memastikan semuanya baik-baik saja. 

Banyak pasangan yang tak menunggu 6 minggu untuk melakukan kembali hubungan seksual dan peluang kehamilan bisa terjadi bahkan saat Bunda menyusui sekalipun, seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Bunda pun dapat berdiskusi dengan pasangan untuk menentukan alat kontrasepsi yang dapat digunakan sebagai proteksi kehamilan selama menyusui. Sehingga, hubungan seksual yang dilakukan tetap terproteksi dari risiko kehamilan selama menyusui.

Secara umum, tersedia berbagai alat KB baik hormonal dan juga non hormonal yang bisa Bunda pilih bersama dengan pasangan. Jika Bunda termasuk yang tak mau ribet bersama dengan pasangan, alat KB yang relatif murah seperti kondom bisa menjadi pilihan. 

Kontrasepsi seperti kondom tidak mengandung hormon apa pun sehingga Bunda tidak perlu khawatir karena tidak akan memengaruhi suplai ASI atau kelancaran menyusui sama sekali ya, Bunda.

Atau, jika Bunda ingin yang simpel dan jangka panjang, biasanya dokter menyarankan alat kontrasepsi IUD. IUD sendiri dipercaya sebagai bentuk pengendalian kelahiran yang sangat efektif dan tidak memiliki efek pada suplai ASI.

IUD sendiri merupakan kumparan kecil yang dibungkus sedikit dengan tembaga. Alat KB ini sendiri dapat mencegah implantasi, pergerakan sperma, dan pembuahan secara efektif. 

Atau, jika Bunda masih bingung mempertimbangkan berbagai alat KB yang cocok dan aman selama menyusui, Bunda pun dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar menemukan varian KB yang tepat.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda