menyusui
3 Cara Mudah Menjaga Kenaikan Berat Badan Bayi yang Diberi ASI Eksklusif
Sabtu, 27 Jun 2020 16:48 WIB
Berat badan bayi serat bikin Bunda frustrasi? Seringkali bayi yang masih minum ASI susah mengalami kenaikan berat badan. Padahal, berbagai cara telah diupayakan agar berat si kecil bertambah.
Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal seperti Bunda tidak bisa menghasilkan cukup ASI, bayi Bunda tidak bisa ngisap cukup ASI, atau bayi memiliki masalah medis lainnya.
Menurut konsultan laktasi,Lindsey Shipley, RN, IBCLC, penambahan berat badan hanyalah bagian dari teka-teki bayi yang sehat. Pada dasarnya, ada beberapa indikator kesehatan lain yang dapat dijadikan bahwa bayi tetap sehat dengan berat badan ideal. Di antaranya dengan mencakup pertumbuhan kepala dan panjang, warna kulit dan otot, kemampuan untuk aktif dan kuat, volume urine di dalam popok, dan sebagainya.
"Saya mencoba menilai masing-masing faktor ini dan bukan hanya kenaikan berat badan sebagai satu-satunya indikator untuk menilai kesehatan bayi secara keseluruhan. Selain itu, jika bayi baik-baik saja di berbagai poin, saya pikir manajemen menyusui antara ibu dan bayi hanya perlu diperbaiki dengan pendekatan lain," ujar Shipley dikutip dari Lactationlink.
![]() |
Shipley menyarankan beberapa hal untuk mendorong penambahan berat badan pada bayi. Salah satunya dengan menggunakan ekspresi tangan selama dan di antara waktu pemberian ASI. Sebab, ekspresi tangan dapat mendorong pengosongan payudara yang efisien saat digunakan.
Ekspresi tangan merupakan cara efisien untuk menjaga persediaan ASI tetap tinggi dan menawarkan suplemen dengan ASI sendiri. Jadi, setelah Bunda memerah ASI, Bunda dapat menawarkannya kepada bayi dengan sendok atau cangkir obat.
Melansir Hopskinmedicine, Bunda dapat melakukan tips lainnya untuk mengatasi kenaikan berat badan yang buruk pada bayi yang disusui, seperti berikut ini:
1. Periksa jadwal menyusui
Perhatikan tanda-tanda dari bayi saat ia lapar. Bayi harus bangun dan memberikan isyarat untuk menyusui sekira 8-12 kali dalam 24 jam. Penting bagi Bunda untuk mengenali isyarat lapar yang ditunjukkannya dan meletakkan bayi di payudara saat ia memberi isyarat.
Jangan menunggu bayi sampai menangis ya, Bunda. Karena, menangis merupakan isyarat makan yang terlambat. Biasanya, bayi lebih baik menyusu sebelum menangis sehingga dia tidak harus menunggu sampai dia menangis, frustrasi dan terlalu lelah untuk menyusu.
2. Pelekatan dan posisi menyusui
Pastikan bayi Bunda terbuka selama menyusui. Bayi yang dibedong mungkin menjadi terlalu hangat dan nyaman sehingga ia cenderung tertidur terlalu cepat selama menyusu. Jika ada hawa dingin di udara, gantungkan selembar selimut tipis di atas bayi sesuai kebutuhan.
3. Mempertahankan atau meningkatkan persediaan ASI
Pompa payudara setelah menyusui setiap hari sebanyak mungkin terutama jika Bunda tidak yakin apakah bayi Bunda mengeluarkan ASI secara efektif selama menyusui. Dengan memompa akan mengeluarkan ASI secara efektif sehingga payudara akan tahu untuk menghasilkan lebih banyak ASI.
Selain itu, pemompaan juga akan mengekspresikan ASI tambahan untuk makanan. ASI dapat dikeluarkan dari payudara dengan tangan secara manual, pompa tangan, atau pompa elektrik.
Nah, selamat mencoba dan tetap semangat mengASIhi, Bunda!
Bunda, simak juga yuk cara memperbanyak ASI meski sedang menstruasi seperti dalam video berikut ini: