Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ibu Menyusui Minum Tolak Angin, Boleh Enggak Ya?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 08 Feb 2022 18:30 WIB

Tired mother holding her newborn child at home after tying to pump.
Ilustrasi masuk angin/Foto: Getty Images/FatCamera

Jakarta - Hampir semua orang tentu pernah merasakan masuk angin. Bila iya, salah satu cara alami untuk mengatasinya yaitu dengan minum minuman hangat yang mengandung jahe serta kandungan herbal lain.

Biasanya, banyak orang yang mengambil jalan pintas dengan meminum produk herbal semisal tolak angin yang dipercaya bisa membuat badan terasa lebih hangat dan nyaman saat masuk angin. Namun, apakah bagaimana dengan ibu menyusui, apakah aman untuk meminumnya juga?

Produk tolak angin yang banyak beredar di pasaran biasanya termasuk golongan obat herbal ya, Bunda. Manfaatnya memang biasa diandalkan untuk masuk angin, perut kembung, mual, pusing, meriang, dan tenggorokan kering. 

Komposisi bahannya juga tergolong aman. Umumnya terdiri dari buah adas, kayu ules, daun cengkeh, jahe, daun mint, dan madu. Selain membantu mengatasi gejala masuk angin, biasanya memang produk tolak angin membantu menjaga daya tahan tubuh kalau sudah mau 'tumbang'.

Dalam kemasannya sendiri memang ada info bahwa tolak angin tidak direkomendasikan untuk wanita hamil dan jika keluhan berlanjut hubungi dokter. Artinya, memang secara spesifik tidak disebutkan bahwa tolak angin tidak bisa diperuntukkan untuk ibu menyusui.

Tips Diet Cynthia LamusuTips Diet Cynthia Lamusu/ Foto: Novita Rizki/ HaiBunda

 

Mengenai aman enggaknya busui minum tolak angin yang termasuk obat-obatan herbal, secara umum memang disarankan agar ibu menyusui menghindarinya. Ini karena kurangnya informasi tentang masuk atau tidaknya berbagai obat herbal ke dalam ASI, dan data keamanan ilmiah.

Selain itu, kontaminasi produk herbal dengan obat-obatan konvensional, pestisida, atau logam berat tidak dapat dikesampingkan. Herbal yang mengandung PAz atau pyrrolizidine alkaloids dapat menjadi hepatotoksik dan karenanya berpotensi berbahaya bagi bayi yang terpapar melalui ASI.

Beberapa sumber menyarankan untuk tidak menggunakan tanaman yang mengandung antranoid yang memiliki efek pencahar. Obat-obatan herbal lainnya memiliki efek hormonal yang membuatnya tidak cocok untuk ibu menyusui, seperti dikutip dari laman NHS.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.


BUSUI MINUM TOLAK ANGIN, AMANKAH?

ilustrasi sakit

Ilustrasi masuk angin/Foto: iStock

Selain itu, obat-obatan herbal yang mengandung sifat obat penenang harus dihindari karena potensi efek samping pada bayi. Jika obat herbal diminum selama menyusui, harus dengan sepengetahuan dokter, apoteker, dan tenaga profesional kesehatan. 

Melansir laman IDAI, Dr Eveline P.N, Sp.A menuliskan umumnya hanya sekitar 1 persen dari dosis obat untuk ibu yang akan sampai ke bayi melalui ASI. Hanya terdapat sejumlah kecil obat yang benar-benar dilarang dikonsumsi selama menyusui. 

Obat-obatan ini mungkin mempunyai pengaruh buruk pada bayi atau memengaruhi produksi ASI. Dan, bagi ibu menyusui, sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum minum obat apa pun, termasuk herbal ya.

Dan, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum ibu menyusui memutuskan mengonsumsi obat:

1. Apakah ibu benar-benar memerlukan obat, seberapa efektif obat itu, dapatkah obat tersebut ditunda setelah selesai menyusui, apakah dosisnya tidak berlebihan, dan obat yang dipilih harus yang paling aman.

2. Upayakan dulu penanganan yang tidak menggunakan obat, misalnya pemberian kompres hangat daripada menggunakan obat antipiretik, menghindari alergen daripada menggunakan obat antihistamin, makan makanan yang mengandung banyak serat dan minum banyak daripada menggunakan obat laksatif.

3. Jika harus konsumsi obat, pilih dosis minimal yang masih efektif. Pilih cara pemberian obat lokal. Minum obat segera setelah menyusui untuk mengurangi konsentrasi dalam air susu.

4. Untuk sementara menghentikan ASI bila ibu memerlukan obat-obatan yang mempunyai pengaruh kurang baik pada bayi, dengan sebelumnya ibu memerah ASI untuk diberikan selama ibu mendapatkan obat tersebut.

5. Faktor obat (berat molekul obat, makin besar BM, tidak dapat melalui ASI), faktor ibu (kesehatan ibu, gangguan ginjal atau hati), faktor bayi ( bayi cukup bulan atau prematur, bayi kecil)

Atau, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai apa pun yang Bunda konsumsi saat menyusui demi kesehatan Bunda dan juga buah hati. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda