Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

4 Cara Menyimpan ASI di Kantong ASI, Jangan Sampai Salah Suhu

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Selasa, 08 Mar 2022 12:01 WIB

Mother is pouring milk from breast milk storage bags to baby bottle with measuring scale,  Breast Pumping milk concept. selective focus.
Ilustrasi cara menyimpan ASI di kantong ASI/Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Untuk Bunda bekerja, memerah ASI adalah cara agar asupan gizi pada Si Kecil tetap terpenuhi. Memerah ASI juga dilakukan untuk mencegah pembengkakan payudara.

Namun setelah memerah ASI, Bunda tidak bisa sembarang menyimpan 'cairan emas' itu. Sebab, salah metode penyimpanan dan keliru memilih wadah bisa memengaruhi kualitas ASI. Paling fatal adalah ASI bisa saja basi.

Wadah yang termasuk sering digunakan adalah kantong ASI. Adapun cara menyimpan ASI di dalam kantong ASI adalah sebagai berikut ya, Bun:

Banner Crazy Rich PalsuBanner Crazy Rich Palsu/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

1. Mencuci tangan

Terkadang masih saja Bunda ada yang kurang memperhatikan kebersihan seperti mencuci tangan sebelum memerah ASI. Padahal dengan metode sederhana macam ini sudah dapat mencegah terjadinya perkembangan bakteri dari ASI perah. Jadi pastikan untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebelum memerah ya, Bun.

2. Perhatikan wadah penyimpanan ASI

Hal selanjutnya yang perlu Bunda perhatikan saat menyimpan ASI adalah pemilihan wadah penyimpanan yang tepat. Diketahui terdapat tiga macam wadah penyimpanan ASI yang bisa Bunda jadikan pertimbangan yaitu: botol kaca; botol plastik; dan kantong plastik khusus ASIP. Masing-masing wadah ini mempunyai perlakuan berbeda pada saat penyimpanan.

Botol kaca

Meski memiliki bobot yang lebih berat, botol kaca cukup menjadi pilihan tempat menyimpan ASI bagi para Bunda karena harganya yang cukup terjangkau di pasaran. Tapi sebaiknya Bunda wajib menghindari mengisi ASI terlalu penuh di botol kaca. Ini karena cairan akan memuai ketika didinginkan di freezer sehingga membuat botol bisa pecah. Penuhi 3/4-nya saja ya, Bun untuk mencegah botol pecah dan memuntahkan isinya.

Botol plastik

Untuk mengurangi risiko botol pecah, selanjutnya wadah botol plastik juga sering menjadi pilihan karena bahannya yang ringan, terutama ketika dibawa bepergian. Apabila Bunda memutuskan memilih botol plastik, pastikan untuk memilih botol yang bebas BPA ya.

Kantong AS

Kantong ASI biasanya sudah cukup steril sehingga Bunda tidak perlu melakukan sterilisasi saat hendak memasukkan ASI. Perhatikan juga cara menyimpan ASI di kantong ASI karena dikhawatirkan rentan bocor atau sobek karena dalam keadaan beku ASI perah cenderung akan mengembang. Jadi sebelum membeli kantong ASI jangan lupa untuk memperhatikan kualitasnya seperti ketebalan kantong ASI.

3. Periode penyimpanan pengisian ASI

Setelah memerah, segera dinginkan ASI kurang dari sejam dan usahakan untuk menulis tanggal pengisian ASI pada kantong. Hal ini merupakan salah satu upaya agar mencegah ASI basi.

Perlu Bunda ingat bahwa ASI yang disimpan di dalam lemari es (chiller) memiliki ketahanan maksimal lima hari. Sedangkan penyimpanan di freezer bisa tiga hingga empat bulan.

4. Suhu penyimpanan

Bunda bisa menyesuaikan tempat menyimpan ASI di kulkas dengan waktu akan digunakannya ASI. Saat ASI ingin segera digunakan maka pilihlah tempat yang tidak membuat ASI membeku. ASI perah tahan hingga  4 - 5 hari biasanya didinginkan dalam suhu minimal 4°C. Sedangkan untuk penyimpanan ASI hingga maksimal dua pekan biasanya diletakkan pada freezer dengan suhu -15°C.

Selalu perhatikan cara menyimpan ASI di kantong ASI yang tepat untuk mencukupi kebutuhan bayi Bunda. Jangan lupa juga untuk memperhatikan kondisi fisik ASI serta aroma yang dihasilkannya agar ASI tetap berkualitas saat diberikan pada Si Kecil (PK)

Simak juga video berikut mengenai penyebab vertigo pada ibu menyusui.

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda