Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ibu Menyusui Ragu Minum Obat Antivirus COVID-19? Ini Penjelasannya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 11 Mar 2022 12:33 WIB

Young Asian woman sitting on bed and feeling sick, taking medicines in hand with a glass of water
Ilustrasi minum obat/Foto: Getty Images/AsiaVision

Jakarta - Pandemi COVID-19 hingga kini masih berlangsung ya Bunda. Infeksi virus ini masih membuat semua otang cemas dan takut karena memang efeknya yang tidak main-main, terlebih untuk mereka yang rentan. Misalnya saja anak-anak, lansia, ibu hamil, dan menyusui.

Saat kelompok yang rentan itu terinfeksi, tentu juga harus menjalani pengobatan, termasuk mengonsumsi obat-obatan tertentu. Nah, konsumsi obat inilah yang membuat ragu karena khusus ibu hamil dan menyusui karena pastinya akan memiliki efek pada bayi.

Tak perlu ragu ya Bunda, meskipun ada kekhawatiran karena ibu menyusui terpaksa minum obat COVID-19, pemberian ASI memang sebaiknya tetap dilanjutkan. Apalagi, ibu yang terpapar COVID-19 memiliki antibodi yang tinggi dalam ASI mereka yang akan melapisi bagian dalam hidung dan mulut bayi. Inilah yang membantu memblokir infeksi ya, Bunda.

Menyusui juga dapat membantu melindungi bayi dari penyakit jangka pendek dan jangka panjang. Ada manfaat kesehatan bagi ibu juga termasuk penurunan risiko kanker tertentu, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi. 

"Sebagian besar obat memang melewati ASI sampai batas tertentu. Jadi, penting sekali untuk membicarakan hal ini dengan dokter atau apoteker mengenai obat apa pun yang dipakai," ujar Ashley Pullium, seorang apoteker, seperti dikutip dari laman Express Scripts.

Banner WNI UkrainaBanner WNI Ukraina/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

Dengan mengetahui status busui, penyedia layanan kesehatan dapat menimbang manfaat dan risiko dan memberitahukan Bunda jika ada alternatif lainnya yang bisa digunakan.

Ya, sebagian besar obat memang memiliki sedikit atau bahkan tidak berpengaruh pada kesehatan bayi atau suplai ASI, tetapi sangat penting untuk waspada terhadap risiko tersebut. Ada keadaan yang jarang terjadi ketika busui harus berhenti menyusui sama sekali saat minum obat tertentu.

Melansir Liebertpub, salah satu obat yang digunakan untuk pengobatan COVID-19 ialah Remdesivir. Obat ini bermanfaat menghambat replikasi virus dengan memblokir RNA polymerase yang bergantung pada RNA. 

Bagaimana efektivitas obat ini? Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Saksikan juga video tentang 4 cara atasi stres akibat COVID-19 pada busui:

[Gambas:Video Haibunda]




PAHAMI KEAMANAN OBAT COVID-19 UNTUK BUSUI

Two people, mother with protective mask breastfeeding her baby son at home, they are at home do to pandemic outbreak quarantine.

ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

Remdesivir sebagai obat COVID-19 untuk busui 

Obat ini cukup efektif dalam mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan pada pasien rawat inap dengan infeksi berat. Pedoman dari US National Institues of Health (NIH) merekomendasikan durasi 5 hari untuk pasien rawat inap dengan COVID-19 yang parah yang tidak diintubasi.

Durasi dapat diperpanjang hingga 10 hari untuk pasien dengan ventilasi mekanik, mereka yang menggunakan oksigenasi membran ekstrakorporeal, atau pada pasien yang tidak membaik setelah 5 hari pengobatan.

Bunda dengan penyakit serius mungkin tidak akan menyusui bayinya, tetapi studi klinis pada pasien dengan infeksi yang tidak terlalu parah sedang berlangsung. Remdesivir diberikan melalui infus karena diserap dengan buruk secara oral sehingga bayi tidak mungkin menyerap sejumlah obat yang penting secara klinis dari susu.

Selain itu, bayi baru lahir telah menerima terapi Remdesivir IV untuk ebola tanpa efek samping obat yang serius. Mengingat informasi yang terbatas ini, tampaknya Bunda yang menerima Remdesivir tidak perlu menghindari menyusui.

Tetapi sampai lebih banyak data tersedia, penggunaan Remdesivir pada ibu menyusui harus dilakukan dengan pengawasan ketat ya Bunda.

Favipiravir sebagai obat COVID-19 untuk busui

Dalam laman Kalbemed, ada beberapa peringatan dan perhatian yang disebutkan mengenai penggunaan obat Favipiravir, Bunda. Di antaranya Favipiravir harus diberikan dengan hati-hati pada pasien gout atau pasien yang memiliki riwayat gout, pasien hiperurisemia karena kadar asam urat dapat meningkat dan memperburuk gejala.

Kemudian, pada ibu menyusui, aktivitas menyusui harus dihentikan. Juga, wanita berpotensi melahirkan, hasil tes kehamilan harus negatif sebelum pengobatan dimulai. Jika kehamilan terjadi selama pengobatan, pengobatan harus dihentikan.

Sehingga, jelas disebutkan sebaiknya tidak disarankan menggunakan Favipiravir jika sedang atau diduga hamil atau menyusui. Selain itu, tidak digunakan apabila memiliki riwayat alergi terhadap Favipiravir.

Untuk itu, pastikan obat COVID-19 busui yang memang digunakan semuanya atas rekomendasi dokter ya, Bunda. Tentunya, demi keamanan Bunda dan juga buah hati selama menyusui.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda