
menyusui
Amankah Obat Antivirus COVID-19 Favipiravir untuk Ibu Menyusui?
HaiBunda
Kamis, 24 Feb 2022 08:30 WIB

Jakarta - Saat terinfeksi COVID-19, penggunaan obat antivirus sering kali memang diperlukan, ya Bunda. Tetapi, bagaimana nasibnya bagi ibu menyusui ya? Apabila busui harus mengonsumsi antivirus seperti Favipiravir, amankah untuk ASI?
Memang ya, Bunda, salah satu kekhawatiran terbesar ibu menyusui saat harus mengonsumsi obat tentunya munculnya efek samping pada buah hatinya.
Ya, memang beberapa obat yang digunakan pada infeksi COVID-19 dapat digunakan pada ibu menyusui. Tetapi, informasi tentang penggunaan obat anti virus seperti Favipiravir masih terbatas, seperti dikutip dari laman Turkachpediatr.
Dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan obat, terlebih dahulu memang harus dievaluasi bagaimana obat tersebut akan digunakan dan bagaimana mempengaruhi ibu atau bayi, atau produksi ASI.
Melansir laman UGM, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menertibkan surat izin penggunaan darurat (EUA) terhadap produk obat Avifavir untuk COVID-19.Â
Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof Apt, Zullis Ikawati, Ph.D menyampaikan Avifavir merupakan obat COVID-19 buatan Rusia yang berbasis Favipiravir.Â
Favipiravir merupakan obat anti virus untuk mencegah influenza atau anti influenza yang telah dikembangkan Jepang sejak 2004. Selama pandemi COVID-19, obat tersebut telah dipakai dalam panduan terapi COVID-19 di Indonesia dan merupakan drug repurposing yaitu menggunakan obat yang sudah beredar untuk indikasi baru yaitu terapi COVID-19.
Obat ini bekerja dengan menghambat produksi RNA virus yang pada gilirannya menghambat replikasi virus.
"Jadi, Avifavir ini bukanlah obat baru. Sebelumnya sudah ada Favipiravir yang dikembangkan Jepang sebagai obat anti influenza, tetapi masa patennya sudah habis. Setelah itu, banyak industri farmasi di beberapa negara di dunia seperti India, China, juga Rusia memproduksinya dengan brand name yang berbeda dan digunakan untuk COVID-19, serta mendapatkan emergency use authorization (EUA) di beberapa negara," katanya.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Simak juga video tentang efek samping vaksin COVID-19 untuk ibu menyusui dan cara mengatasinya.
FAVIPIRAVIR UNTUK IBU MENYUSUI, AMANKAH?
Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM ini menjelaskan Avipirafir penggunaannya hanya diperuntukkan pasien COVID-19Â dengan gejala sedang sampai berat sesuai panduan terapi. Selain itu, pemberian Avipirafir juga harus berdasarkan resep dokter.
Avipiravir, kata Zullies, tidak bisa diperoleh secara bebas di pasaran. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak coba-coba mencari obat ini karena ketersediaannya terbatas dan hanya didistribusikan di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19.
"Untuk masyarakat tidak usah coba-coba membeli karena ini tidak dijual bebas dan hanya dipakai bagi pasien COVID-19 sedang dan berat. Jika terinfeksi COVID-19 ikuti saja saran dokter dalam menjalani pengobatan," tambahnya.
Dalam laman Kalbemed, ada beberapa peringatan dan perhatian yang disebutkan mengenai penggunaan obat Favipiravir, Bunda. Di antaranya Favipiravir harus diberikan dengan hati-hati pada pasien gout atau pasien yang memiliki riwayat gout, pasien hiperurisemia karena kadar asam urat dapat meningkat dan memperburuk gejala.
Kemudian, pada ibu menyusui, aktivitas menyusui harus dihentikan. Juga, wanita berpotensi melahirkan, hasil tes kehamilan harus negatif sebelum pengobatan dimulai. Jika kehamilan terjadi selama pengobatan, pengobatan harus dihentikan.
Sehingga, jelas disebutkan sebaiknya tidak disarankan menggunakan Favipiravir jika sedang atau diduga hamil atau menyusui. Selain itu, tidak digunakan apabila memiliki riwayat alergi terhadap Favipiravir.
Dan, perlu diingat bahwa semua obat memiliki efek samping. Tingkat keparahan dan gejala efek samping yang muncul mungkin akan bervariasi. Efek samping paling umum dilaporkan ialah gangguan saluran cerna berupa diare, mual, muntah, sakit perut, perut tidak nyaman, radang perut, tukak lambung, dan lainnya, seperti dikutip dari laman Farmasetika.
Terkait penggunaan Favipiravir, diketahui juga dapat menyebabkan gangguan hati dan penurunan produksi sel darah merah. Pada beberapa orang, Favipiravir juga dapat menyebabkan gatal dan eksim.
Bagi ibu menyusui, memang diharuskan untuk menghentikan menyusui karena Favipiravir dapat terdistribusi dalam ASI. Selain itu, pastikan untuk mengonsultasikan semua pengobatan pada dokter demi keamanan Bunda dan buah hati.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Ibu Menyusui Ragu Minum Obat Antivirus COVID-19? Ini Penjelasannya

Menyusui
Adakah Efek Samping Minum Obat COVID-19 Bagi Busui? Ini Penjelasan Dokter

Menyusui
Perlukah Busui Pisah Kamar dengan Bayi Positif COVID-19 seperti Audi Marissa?

Menyusui
ASI Eksklusif Sanggup Tingkatkan Antibodi Bayi selama Pandemi

Menyusui
Ibu Positif COVID-19, Bolehkan Bayi Baru Lahir Diberikan Susu Formula?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda