Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Agar Tidak 'Kebobolan', Bagaimana Cara Mencegah Kehamilan saat Menyusui?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 20 Mar 2022 10:30 WIB

Young woman looking miserable staring at pregnancy test
Ilustrasi tes kehamilan/Foto: Getty Images/SolStock

Banyak busui berpikir mereka bisa aman dari kehamilan karena sudah menyusui. Padahal, risiko kehamilan tetap ada selama aktivitas seksual dimulai kembali. Lantas, bagaimana ya, cara mencegah kehamilan buat saat menyusui?

Ya, setelah Bunda kembali aktif berhubungan seks dengan Ayah, tentu pilihan kontrasepsi perlu dipertimbangkan guna mencegah kehamilan. Biasanya, sebagian besar dokter pun akan merekomendasikan agar kembali berkunjung ke dokter dalam waktu enam minggu.

Selain itu, dokter juga akan menanyakan mengenai masalah KB dan preferensi pengendalian kehamilan yang akan digunakan. Hal ini memang penting ya, Bunda. Bagi pasangan yang ingin menunda memiliki buah hati kembali ataupun ingin 'setop' dari kehamilan tentunya alat kontrol kehamilan diperlukan.

Kenyataannya, banyak pasangan yang tak menunggu enam minggu untuk kembali menjalani hubungan seks dan peluang kehamilan pun bisa terjadi saat status Bunda menyusui, seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Lalu apa saja cara untuk menunda kehamilan untuk busui. Simak beberapa caranya yang telah HaiBunda rangkum dari beberapa sumber:

1. Alat kontrasepsi

Mengenai alat pengendalian atau memproteksi kehamilan saat menyusui, memang ada banyak pilihan yang bisa digunakan ya, Bunda. Salah satunya mengonsumsi pil KB saat menyusui.

Jusuf HamkaJusuf Hamka/ Foto: Novita Rizki

Kemudian, Bunda juga dapat memilih alat kontrasepsi non hormonal seperti kondom atau diafragma yang merupakan metode kontrasepsi yang efektif.

Kontrasepsi jenis tersebut tidak mengandung hormon apa pun sehingga tidak memengaruhi suplai ASI atau kemampuannya untuk menyusui ya, Bunda.

Dokter juga biasanya akan menyarankan busui untuk menunggui sampai pemeriksaan postpartum pertama sebelum memasukkan sesuatu ke dalam vagina. Ini dikarenakan adanya risiko infeksi yang lebih tinggi sampai serviks menutup dan semua robekan telah sembuh.

Selain alat kontrasepsi tersebut, Bunda juga dapat memilih IUD sebagai bentuk pengendalian kelahiran yang sangat efektif dan tidak memiliki efek pada suplai ASI. IUD merupakan kumparan kecil yang dibungkus sedikit tembaga.

IUD dapat mencegah implantasi, pergerakan sperma, dan pembuahan. Pemakaian IUD pun bisa untuk jangka panjang sehingga tidak merepotkan, Bunda.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga yuk video tentang 4 buah-buahan untuk Bunda yang ingin tunda kehamilan:

[Gambas:Video Haibunda]




3 CARA MENCEGAH KEHAMILAN BUAT BUSUI

Portrait of a loving mother in sofa breastfeeding baby girl. Newborn child fed with breast milk by mom.

Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

2. Metode amenorea laktasi 

Meski banyak alat kontrasepsi yang aman dan tak berpengaruh pada ASI, tak sedikit busui yang mengandalkan metode LAM atau lactational amenorrhea method  untuk mengendalikan kelahiran. Metode ini sendiri mengacu pada infertilitas postpartum alami yang terjadi ketika seorang wanita tak menstruasi karena menyusui.

LAM adalah salah satu metode dalam merencanakan kehamilan (kontrasepsi) yang bersifat alamiah dan sementara.

Nah, mengenai metode tersebut sebenarnya perlu diperhatikan betul ya, Bunda. Memang, pemberian ASI eksklusif sebenarnya telah terbukti sebagai bentuk pengendalian kelahiran yang sangat baik, tetapi ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar metode ini dapat digunakan secara efektif.

"Pemberian ASI eksklusif (dengan sendirinya) 98-99,5 persen efektif dalam mencegah kehamilan selama semua kondisi terpenuhi. Misalnya, bayi berusia kurang dari enam bulan, haid belum kembali, bayi menyusu sesuai isyarat (siang dan malam) dan tak mendapatkan apa-apa selain ASI,"ujar Kelly Bonyata, konsultan laktasi, seperti dikutip dari laman Kellymom.

Permasalahannya, perlu disadari bahwa waktu untuk kembalinya kesuburan sangatlah bervariasi dari wanita ke wanita dan tergantung pada pola menyusui bayi dan seberapa sensitif tubuh ibu terhadap hormon yang terlibat dalam laktasi.

Frekuensi menyusui dan jumlah total waktu yang dihabiskan untuk menyusui per 24 jam ialah faktor terkuat yang menyebabkan kembalinya kesuburan. Seorang ibu lebih mungkin untuk melihat kembalinya kesuburan jika frekuensi atau durasi menyusui bayi berkurang, terutama jika perubahannya mendadak.

3. Menyusui di malam hari

Pada beberapa populasi, penelitian menunjukkan menyusui di malam hari memperlambat kembalinya kesuburan. Satu studi menunjukkan bahwa ibu yang dipisahkan dari bayinya (tetapi memeras ASI untuk memberikan 100 persen ASI untuk bayi) memiliki risiko kehamilan yang lebih tinggi (5,2 persen) selama enam bulan pertama.

Selain itu, pengenalan makanan padat juga dapat menjadi faktor kembalinya kesuburan. Setelah bayi mulai makan makanan padat (jika siklus ibu belum kembali), periode alami infertilitas dapat diperpanjang dengan menyusui sebelum memberikan makanan padat, mulai makanan padat secara bertahap, dan tidak membatasi menyusui.

Kemudian, busui juga dapat mencapai efektivitas lebih tinggi dengan mempraktikkan menyusui ekologis yakni menjaga bayi tetap dekat, menyusui sesuai isyarat (siang dan malam), menggunakan menyusui untuk menghibur bayi, menyusui dalam posisi terbaring, dan tidak menggunakan botol atau dot.

Jika dengan praktik seperti di atas, tentunya peluang hamil praktis nol selama tiga bulan pertama, kurang dari 2 persen antara 3 dan 6 bulan, dan sekira 6 persen setelah enam bulan (dengan asumsi periode haid busui belum kembali).

Dan, busui yang siklusnya kembali lebih awal cenderung tidak subur untuk beberapa siklus awalnya. Biasanya, busui yang siklusnya telah kembali nanti lebih mungkin untuk berovulasi sebelum periode pertama mereka.

Agar lebih jelasnya, Bunda sebaiknya berkonsultasi hal ini terhadap dokter ya, Bunda. Sehingga, Bunda dapat memilih cara mencegah kehamilan yang paling efektif selama menyusui.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda