
menyusui
Benarkah Bayi yang Tak Disusui saat Lahir Berisiko SUDI? Ini Penjelasannya Bun
HaiBunda
Senin, 25 Apr 2022 07:10 WIB

Jakarta - Bunda, Setelah melalui proses persalinan, tahap yang selanjutnya harus dihadapi adalah menyusui Si Kecil. Memberikan ASI di awal kehidupan bayi sangat penting untuk perkembangan selanjutnya.
Bahkan menurut Kemkes.go.id, ASI merupakan salah satu sumber asupan nutrisi yang pastinya dibutuhkan oleh bayi yang baru saja lahir. ASI bersifat eksklusif karena pemberiannya berlaku untuk bayi yang baru lahir atau berusia 0 hingga 6 bulan.
Lalu bagaimana bila bayi tidak disusui? Salah satunya yakni kematian bayi yang tidak terduga secara tiba-tiba ketika tidak ada penyebab kematian yang jelas, disebut sudden unexpected death in infancy (SUDI). Ini termasuk sudden infant death syndrome (SIDS) dan kecelakaan tidur yang fatal.
SUDI lebih sering terjadi pada bayi berusia antara dua dan empat bulan, tetapi juga bisa terjadi pada bayi yang lebih muda dan lebih tua. Bayi yang lahir prematur, tidak sehat, atau berat badan lahir rendah memiliki risiko yang lebih tinggi, lho Bunda.
Seorang bayi dapat meninggal karena SUDI kapan saja, baik pagi, siang, atau malam, tetapi sebagian besar meninggal dengan tenang dalam tidurnya. Namun, belum lama ini beredar kabar bahwa tidak menyusui bayi yang baru lahir juga dapat meningkatkan risiko SUDI, lho Bunda.
Benarkah tidak menyusui bayi yang baru lahir bisa meningkatkan risiko SUDI? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, ya Bunda.
Bayi yang tidak disusui berisiko mengalami SUDI
Ada banyak alasan mengapa tidak menyusui dapat menempatkan bayi pada risiko yang lebih tinggi. Penelitian tersebut menemukan bahwa secara keseluruhan, tidak menyusui saat lahir jelas terkait dengan peningkatan risiko SUDI.
“Bahkan, setelah disesuaikan untuk 12 karakteristik yang berbeda tentang ibu dan bayi yang kami pertimbangkan, masih ada kemungkinan 14 persen lebih besar dari SUDI pada bayi yang tidak disusui,” kata Melissa Bartick, asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School dan seorang mahasiswi MPH di Harvard TH Chan School of Public Health, dikutip dari laman HARVARD T.H. CHAN.
Hasil tersebut memperkuat temuan sebelumnya dengan memperhitungkan banyak faktor risiko ibu dan bayi tambahan dan masih menunjukkan hubungan antara tidak menyusui dan risiko SUDI.
Melansir dari laman Rednose, para peneliti lain juga menyatakan SIDS adalah 56 persen lebih tinggi di antara bayi yang tidak pernah disusui jika dibandingkan dengan bayi yang pernah disusui.
![]() |
Dalam studi kasus-kontrol Jerman, Vennemann dan rekannya meneliti faktor risiko SIDS dan hubungannya dengan menyusui. Pemberian ASI eksklusif pada usia 1 bulan dapat mengurangi risiko hingga separuhnya dan pemberian ASI parsial pada usia 1 bulan juga bisa mengurangi risiko SIDS.
Kurva kelangsungan hidup menyusui menunjukkan menyusui parsial dan menyusui eksklusif dikaitkan dengan penurunan risiko SIDS. Para penulis ini menyimpulkan menyusui bisa mengurangi risiko SIDS sebesar 50 persen pada semua usia selama masih bayi.
Durasi menyusui berapa pun bersifat protektif terhadap kematian bayi mendadak, sedangkan efek protektif lebih kuat untuk ASI eksklusif dalam jangka waktu yang lebih lama.
Lalu, apa saja faktor lain yang memengaruhi SUDI dan bagaimana cara menurunkan risiko SUDI pada bayi? Simak di halaman selanjutnya, ya Bunda.
Baca Juga : 7 Desain Tangga untuk Rumah Sempit dan Sederhana |
Simak juga yuk video tentang 4 faktor penghambat keluarnya ASI saat bayi baru lahir.
FAKTOR PENYEBAB SUDI DAN TIPS MENCEGAHNYA
Benarkah Bayi yang Tak Disusui saat Lahir Berisiko SUDI?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rachaphak
Faktor lain yang memengaruhi SUDI
Melansir dari Better Health, ada beberapa faktor lain yang mungkin bisa mempengaruhi risiko SUDI selain bila Bundanya tidak menyusui. Faktor-faktor ini meliputi:
1. Suhu
Overheating merupakan faktor risiko yang signifikan dari SUDI. Bayi mengatur suhu mereka terutama melalui wajah dan kepala mereka. Oleh karena itu, kenakan bayi dengan pakaian yang hangat dan nyaman, ya Bunda.
2. Peletakan barang-barang di sekitar tempat tidur bayi
Tahukah Bunda bahwa meletakkan barang-barang di tempat tidur Si Kecil juga bisa meningkatkan risiko SUDI? Memperkenalkan barang-barang tambahan ke dalam ranjang bayi dapat meningkatkan risiko bayi kepanasan dan mati lemas, lho Bunda.
3. Berbagi tempat tidur
Berbagi tempat tidur dengan bayi bisa meningkatkan risiko SUDI. Tertidur saat menggendong bayi di sofa atau kursi selalu tidak aman. Pindahkan Si Kecil ke tempat tidurnya sendiri dan hindari untuk tidur bersama Si Kecil, ya Bunda. Sangatlah penting untuk tidak berbagi tempat tidur atau berbaring sambil menggendong bayi.
Tips menurunkan risiko SUDI pada bayi
Beberapa praktik pengasuhan anak sederhana dapat sangat membantu dalam menurunkan risiko SUDI pada bayi, seperti berikut ini:
1. Selalu letakkan bayi dalam posisi telentang saat mereka tertidur, ya Bunda, karena posisi telentang adalah posisi yang paling aman agar Si Kecil terhindar dari risiko SUDI.
2. Jaga agar area wajah dan kepala Si Kecil tetap terbuka. Ranjang bayi yang aman adalah dengan kasur yang kokoh dan datar yang tidak dimiringkan.
3. Setiap bayi membutuhkan lingkungan tidur yang aman. Jika Bunda memiliki bayi kembar, sebaiknya membeli ranjang yang berbeda, ya Bunda.
4. Idealnya, Si Kecil perlu tidur di kamar tidur Bunda, tetapi tetap biarkan mereka tidur sendiri di ranjangnya, ya Bunda.
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Cara agar ASI Mengandung Lebih Banyak Lemak agar Berat Badan Si Kecil Bertambah

Menyusui
Pecahkan Rekor Dunia, Bunda Ini Jadi Donatur ASI Terbanyak Hampir 1.600 Liter

Menyusui
Viral Bayi Usia Satu Hari Diberi Air Putih, Ini Kata Dokter

Menyusui
Bayi Baru Lahir Bisa Bertahan 3 Hari Tanpa Minum ASI, Mitos atau Fakta?

Menyusui
6 Penyebab Bayi Baru Lahir Enggan Menyusu, Salah Satunya Mengantuk Bun


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda