Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Beda Breastfeeding Jaundice & Breast Milk Jaundice, Penyebab Bayi Baru Lahir Kuning

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 13 Jun 2022 13:50 WIB

Newborn baby crying in mother hands
Beda Breastfeeding Jaundice & Breast Milk Jaundice, Penyebab Bayi Baru Lahir Kuning/ Foto: iStock

Bunda pernah dengar bayi kuning karena menyusu ASI? Kondisi ini ternyata memang dapat dialami bayi baru lahir lho.

Bayi menyusu dapat menjadi kuning karena dua kondisi, yakni breastfeeding jaundice dan breast milk jaundice. Meski sama-sama menyebabkan bayi kuning, kedua kondisi tersebut berbeda, Bunda.

Perlu diketahui nih, bayi kuning dapat terjadi setelah lahir dan menetap setelah beberapa hari. Menurut Dokter Spesialis Anak di RS Hermina Jatinegara, dr. Yaulia Yanrismet, Sp.A, ada 2 jenis bayi kuning yang dianggap normal dan tidak normal.

1. Bayi kuning normal

Bayi kuning dianggap normal bila terjadi di usia lebih dari 24 jam sampai 14 hari.

2. Bayi kuning abnormal

Bayi kuning abnormal terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir atau jika masih kuning di atas usia 14 hari.

Banner Risiko Hamil di Usia 35 TahunRisiko Hamil di Usia 35 Tahun/ Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

Lalu apa beda breastfeeding jaundice dan breast milk jaundice penyebab bayi kuning? Berikut penjelasan lengkapnya:

Breastfeeding jaundice

Dokter Yaulia mengatakan, breastfeeding jaundice adalah kondisi bayi kuning karena kekurangan cairan atau ASI. Bayi pada breastfeeding jaundice cenderung malas menyusu karena kadar bilirubinnya tinggi.

"Pada umumnya, bayi berusia satu bulan cenderung lebih sering haus dan menyusu tiap 2 sampai 3 jam. Kalau sudah terlihat malas menyusu atau isapannya berkurang disertai kuning, itu perlu curiga bilirubinnya tinggi," kata Yaulia saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.

Bilirubin tinggi dapat dicegah dengan sering menyusui, supaya bayi minum lebih banyak ASI dan bilirubin keluar dari urine. Untuk kelancaran proses menyusui, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat dilakukan usai melahirkan.

Baca halaman berikutnya untuk mengetahui penyebab breast milk jaundice yang berbeda dari breastfeeding jaundice.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 3 penyebab bayi suka berdecak saat menyusui, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PENYEBAB BREAST MILK JAUNDICE PADA BAYI BARU LAHIR

Newborn baby crying in mother hands

Beda Breastfeeding Jaundice & Breast Milk Jaundice, Penyebab Bayi Baru Lahir Kuning/ Foto: Getty Images/damircudic

Breast milk jaundice

Berbeda dengan breastfeeding jaundice, breast milk jaundice terjadi karena ada kandungan di ASI yang menyebabkan bayi menjadi kuning. Kondisi ini dapat bertahan sampai bayi berusia dua bulan lho, Bunda.

"Memang ada kandungan ASI yang menyebabkan metabolisme bilirubin terganggu. Pada beberapa anak bisa metabolisme dengan baik, tapi ada yang tidak bisa sehingga menjadi kuning. Tapi ini enggak semua anak mengalaminya," kata Yaulia.

Bayi kuning karena breast milk umumnya aktif, tidak memiliki penyakit lain, tumbuh dengan baik, warna BAB tidak berubah, dan bilirubinnya tidak begitu tinggi.

Bayi yang mengalami breast milk jaundice tetap harus menyusu ASI. Namun, bila kadar bilirubin tetap tinggi, pemberian ASI harus dihentikan selama dua hari.

"Breast milk jaundice ini adalah diagnosis preeksklusi, jadi sudah di eksklusi atau disingkirkan kemungkinan-kemungkinan penyebab bayi kuning," ujar Yaulia.

"Rekomendasinya tidak stop pemberian ASI, tapi terus dipantau. Kalau kadar bilirubin tinggi sekali, stop ASI selama 2 hari lalu dilanjutkan lagi," sambungnya.

Tata laksana breast milk jaundice tidak spesifik. Namun, bila kadar bilirubin sudah lewat batas normal, anak perlu mendapatkan terapi sinar biru, Bunda.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda