Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bunda yang Banyak Makan saat Menyusui Bikin Bayi Cepat Gemuk, Benarkah?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 08 Jul 2022 07:05 WIB

wanita sedang makan makanan diet
Bunda yang Banyak Makan saat Menyusui Bikin Bayi Cepat Gemuk, Benarkah?/Foto: Getty Images/Paul Bradbury

Apakah Bunda sering merasa lapar saat masa menyusui? Kondisi ini wajar kok dan dialami sebagian besar semua busui. Karena tubuh Bunda memang memerlukan asupan bergizi untuk menghasilkan ASI yang berkualitas untuk Si Kecil?

Lalu, apakah dengan begitu busui perlu makan dengan porsi lebih banyak supaya bayi juga lebih cepat gemuk? Dan, sebenarnya apa sih yang menyebabkan ibu menyusui menjadi cepat sekali lapar? Simak pejelasannya berikut ini yuk Bunda.

Miho Hatanaka, RDN, L.D., ahli gizi terdaftar menjelaskan bahwa ada alasan busui sering kelaparan saat menyusui bayinya. Ini karena ketika memproduksi ASI, tubuh membutuhkan kalori ekstra serta makanan yang kaya nutrisi.

ASI itu mengandung nutrisi bergizi dan senyawa pelindung yang penting untuk perkembangan bayi. Karena itulah ASI dikenal dengan 'cairan emas'. 

"Tidak mengherankan, dibutuhkan banyak energi untuk menghasilkan emas cair ini dan kebutuhan ibu akan banyak nutrisi meningkat untuk memenuhi permintaan ini," kata Hatanaka dikutip dari Healthline.

Hatanaka mengatakan kebutuhan energi busui selama menyusui diperkirakan meningkat sekitar 500 kalori per hari. Kebutuhan nutrisi tertentu, termasuk protein, vitamin D, vitamin A, vitamin E, vitamin C, B12, selenium, dan seng juga ikut naik.

Inilah sebabnya mengapa makan berbagai makanan padat nutrisi dan utuh sangat penting untuk kesehatan Bunda dan bayinya. 

Menurutnya, busui sangat penting untuk memilih makanan yang padat nutrisi dan bergizi untuk mendukung produksi ASI. Memilih makanan yang kaya nutrisi dapat membantu memastikan Bunda dan Si Kecil mendapatkan semua nutrisi makro dan mikro yang dibutuhkan.

Pola makan sehat untuk busui

Selain itu, makan makanan sehat pasca melahirkan dapat membantu busui merasa lebih baik baik secara mental maupun fisik. 

"Jika seluruh menu makan tidak memberikan cukup nutrisi, itu dapat memengaruhi kualitas ASI dan kesehatan ibu sendiri," ujarnya.

Apa busui harus mengikuti diet sehat yang padat nutrisi? Diet sehat ini selain meningkatkan kesehatan, kata Hatanaka, juga sehat sangat penting untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk berkembang.

Trik dapatkan ASI bergizi

Penelitian menunjukkan ASI terdiri dari 87 persen air, 3,8 persen lemak, 1,0 persen protein, dan 7 persen karbohidrat, serta menyediakan 60 hingga 75 kkal/100 ml.

Berbeda dengan susu formula, kandungan kalori dan komposisi ASI bervariasi. ASI berubah setiap menyusui dan selama periode menyusui. Ini untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Pada awal menyusui, ASI lebih encer dan biasanya untuk menghilangkan dahaga bayi. Susu yang keluar kemudian (hindmilk) lebih kental, lebih tinggi lemak, dan lebih bergizi.

Menurut sebuah studi pada 2005, ASI mungkin mengandung lemak 2 hingga 3 kali lebih banyak daripada ASI pada awal menyusui, dan 7 hingga 11 kalori lebih banyak per ons.

"Karena itu, untuk mendapatkan ASI yang paling bergizi, ibu sebaiknya mengosongkan satu payudara sebelum beralih ke payudara lainnya," ujar Hatanaka.

Untuk jenis makanan bernutrisi agar bayi cepat gemuk klik halaman berikutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 5 penyebab tubuh Bunda semakin gemuk saat menyusui.

[Gambas:Video Haibunda]




MAKANAN BERNUTRISI AGAR BAYI CEPAT GEMUK

Happy mom and baby with a breastfeeding together in bedroom.

Bunda yang Banyak Makan saat Menyusui Bikin Bayi Cepat Gemuk, Benarkah?/Foto: Getty Images/iStockphoto/staticnak1983

Pilihan makanan bernutrisi untuk busui

Dalam laman Mayoclinic, busui sebaiknya berfokus memilih makanan yang sehat. Pilihlah makanan kaya protein, seperti daging tanpa lemak, telur, susu, kacang-kacangan, lentil, dan makanan laut yang rendah merkuri. Pilih berbagai biji-bijian serta buah-buahan dan sayuran.

Untuk memastikan Bunda dan bayi mendapatkan semua vitamin yang dibutuhkan, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan untuk terus mengonsumsi suplemen multivitamin dan mineral setiap hari sampai busui menyapih bayinya.

Berikut beberapa pilihan makanan bergizi dan lezat yang harus diprioritaskan saat menyusui:

  • Ikan dan makanan laut: salmon, rumput laut, kerang, sarden
  • Daging dan unggas: ayam, sapi, domba, babi, jeroan (seperti hati)
  • Buah-buahan dan sayuran: beri, tomat, paprika, kubis, kangkung, bawang putih, brokoli
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian: almond, kenari, biji chia, biji rami.
  • Lemak sehat: alpukat, minyak zaitun, kelapa, telur, yogurt penuh lemak
  • Pati kaya serat: kentang, butternut squash, ubi jalar, kacang-kacangan, lentil, gandum, quinoa, soba
  • Makanan lain: tahu, cokelat hitam, kimchi, asinan kubis

Semua makanan di atas bagus untuk kesehatan Bunda dan bayi. Tetapi, khusus busui tak terbatas pada makanan tersebut ya. Yang jelas, busui sebaiknya mengurangi asupan makanan olahan seperti makanan cepat saji dan sereal sarapan manis sebanyak mungkin. 

Pembagian nutrisi dalam ASI

Dalam ASI, kandungan nutrisinya dikategorikan menjadi dua kelompok:

1. Nutrisi kelompok 1 penting untuk busui dan bayinya

2. Nutrisi kelompok 2 sebagian besar hanya penting bagi Bunda.

Bunda yang kehabisan nutrisi kelompok 1 membuat ASI-nya tak mudah mendapatkannya. Dengan mengonsumsi makanan yang bernutrisi atau suplemen dapat mendorong konsentrasi nutrisi ASI sehingga bayi sehat.

Di sisi lain, konsentrasi nutrisi kelompok 2 dalam ASI tidak tergantung pada seberapa banyak busui makan, sehingga suplemen tidak akan meningkatkan konsentrasi nutrisi ASI. Meski begitu, nutrisi kelompok 2 dapat meningkatkan kesehatan ibu.

Banner Perjuangan Hamil Anisa RahmaFoto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Berikut nutrisi kelompok 1 dan cara menemukannya di beberapa sumber makanan umum:

  • Vitamin B1 (Thiamin): ikan, daging, biji-bijian, kacang-kacangan, buncis
  • Vitamin B2 (Riboflavin): keju, almond, kacang-kacangan, daging merah, ikan berminyak, telur
  • Vitamin B6: buncis, kacang-kacangan, ikan, unggas, kentang, pisang, buah kering
  • Vitamin B12: kerang, hati, yogurt, ikan berminyak, ragi nutrisi, telur, kepiting, udang
  • Kolin: telur, hati sapi, hati ayam, ikan, kacang tanah
  • Vitamin A: ubi jalar, wortel, sayuran berdaun gelap, jeroan, telur
  • Vitamin D: minyak ikan cod, ikan berminyak, beberapa jamur, makanan yang diperkaya
  • Selenium: Kacang Brazil, makanan laut, kalkun, gandum utuh, biji-bijian
  • Yodium: rumput laut kering, ikan cod, susu, garam beryodium

Sedangkan nutrisi kelompok 2 ada di beberapa sumber makanan ini:

  • Folat: kacang-kacangan, lentil, sayuran hijau, asparagus, alpukat
  • Kalsium: susu, yogurt, keju, sayuran hijau, kacang-kacangan
  • Besi: daging merah, babi, unggas, makanan laut, kacang-kacangan, sayuran hijau, buah kering
  • Tembaga: kerang, biji-bijian, kacang-kacangan, kacang-kacangan, jeroan, kentang
  • Seng: tiram, daging merah, unggas, kacang-kacangan, kacang-kacangan, susu

Bayi akan selalu mendapatkan jumlah yang tepat, tetapi simpanan tubuh Bunda akan habis jika tidak mendapatkan jumlah yang cukup dari makanan. Untuk menghindari kekurangan, nutrisi ini harus berasal dari makanan atau suplemen. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda