Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Amankah Alpara Untuk Ibu Menyusui? Simak Manfaat & Dosis Penggunaannya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 20 Nov 2022 07:10 WIB

Demacolin untuk ibu menyusui
Alpara Untuk Ibu Menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FatCamera

Alpara untuk ibu menyusui banyak diandalkan saat imunitas sedang menurun dan busui terserang flu. Nah, kira-kira, penggunaan yang aman saat menyusui seperti apa ya, Bunda?

Tentunya Bunda tahu bahwa mengonsumsi obat saat sedang menyusui memang tidak bisa sembarangan. Sebab, ada Si Kecil yang menyusu ya, Bunda. Sementara, obat yang dikonsumsi tetap saja bisa berpengaruh pada ASI yang diasup Si Kecil. Karenanya, Bunda perlu berhati-hati sebelum mengonsumsi obat-obatan selama menyusui.

Alpara untuk ibu menyusui sendiri biasanya digunakan untuk meredakan flu dan batuk. Komposisi Alpara sendiri terdiri dari Acetaminophen, Chlorpheniramine Maleate, Dexttromethorphan hydrobromide, Phenylpropanolamine hydrochloride.

Alpara sendiri merupakan analgesic-antipyretic. Obat ini memiliki aksi analgesin, antipiretik dan antiinflamasi. Alpara biasa diresepkan untuk mengatasi nyeri lemah dan intensitas sedang dari berbagai asal termasuk sakit kepala, migrain, sakit gigi, neuralgia myalgia, dan lainnya. 

Pada orang dewasa dan remaja dengan berat badan lebih dari 60 kg, digunakan dalam dosis tunggal 500 mg, yang dapat dikonsumsi hingga 4 kali sehari dengan durasi maksimum pengobatan 5-7 hari.

Efek samping dari konsumsi Alpara sendiri dapat mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan (jarang), dyspepsia (penggunaan jangka panjang dengan dosis tinggi) efek hepatotoxic, methemoglobinemia, disfungsi ginjal dan hati, anemia hipokromik. Reaksi alergi (jarang) seperti ruam kulit dan gatal-gatal.

Pihak Alpara mengklaim bahwa sejauh ini pengamatan menunjukkan bahwa obat ini (acetaminophen) tidak ada efek samping  pada kehamilan dan menyusui. Alpara sendiri diekskresikan dalam ASI, kandungan dalam ASI ialah 0,04-0,23 persen dari dosis yang dikonsumsi.

Namun tetap perlu diingat bahwa penggunaan Alpara selama kehamilan dan menyusui memang harus hati-hati. Jika terpaksa harus meminumnya, pertimbangkan potensi manfaat untuk ibu dan potensi risiko pada janin atau bayi, seperti dikutip dari laman Ndrugs.

Saat flu ataupun batuk ketika menyusui, memang ada batasan saat terkait obat. Bahkan, ada beberapa obat yang harus dihindari sama sekali ya, Bunda. Selain itu, Bunda juga perlu mengetahui dosis yang aman selama mengonsumsinya, seperti dikutip dari laman Singlecare.

Sebagian besar, tidak apa-apa bagi ibu menyusui untuk minum banyak obat flu biasa. Banyak dari ibu mungkin menggunakannya untuk  meringankan gejala seperti dekongestan, penekan batuk, dan pereda nyeri dimana umumnya dianggap aman.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga efek samping ibu menyusui minum antibiotik dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



DOSIS DAN PENGGUNAAN ALPARA YANG AMAN UNTUK IBU MENYUSUI

Demacolin untuk ibu menyusui

Alpara Untuk Ibu Menyusui/ Foto: Getty Images/AsiaVision

Namun, ada beberapa peringatan bahwa banyak dari obat-obatan ini masuk ke dalam ASI dalam dosis kecil dan beberapa di antaranya berpotensi mengurangi ASI juga. Tak satu pun dari peringatan ini berarti bahwa Bunda tidak dapat meminumnya saat menyusui, tetapi artinya harus waspada terhadap kemungkinan efek samping dan memberikan perhatian khusus pada petunjuk dosis.

Jika Bunda sedang aktif menyusui, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter atau spesialis laktasi sebelum mengonsumsi obat "Banyak obat flu biasa yang boleh dikonsumsi saat menyusui," ujar Leah Mello, MD, seorang obgyn di Austin Regional Clinic di Austin, Texas.

Menurut Mello, salah satu cara terbaik untuk memilih obat flu yang ramah untuk menyusui dan mengurangi efek samping ialah dengan tetap menggunakan formulasi gejala tunggal daripada formulasi multigejala, misalnya mengonsumsi Sudafed dan Robitussin secara terpisah jika Bunda mengalami batuk dan hidung tersumbat.

Untuk itu, fokuslah untuk mengobati gejala individual bahkan jika itu berarti mengonsumsi berbagai obat yang kompatibel daripada bertujuan mengobati setengah lusin gejala atau lebih. Juga, lebih mudah untuk melacak kemungkinan efek samping dengan cara ini. 

Jika Bunda merasakan bahwa dengan mengonsumsi obat tersebut membuat bayi jadi sensitif, segera hentikan sambil terus minum obat lain untuk melihat apakah itu benar-benar yang jadi penyebabnya.

Secara umum, pseudoephedrine, dextromethorphan, pereda nyeri NSAID, acetaminophen dianggap sebagai pilihan yang aman untuk mengobati gejala pilek saat menyusui. Mello mengatakan, obat ini biasanya tidak melewati ASI dalam jumlah cukup tinggi untuk menyebabkan efek samping pada bayi.

Mello menyarankan agar ibu menyusui menghindari obat alergi generasi pertama seperti Benadryl, karena dapat menyebabkan sedasi pada bayi. Penting juga untuk memperhatikan lebih dari sekadar bahan aktif. Bahkan lain yang sering dimasukkan dalam obat flu biasa terutama sirup obat batuk bisa berbahaya.

"Banyak sediaan yang mengandung kombinasi dextromethorphan and ethanol dan sediaan tersebut harus dihindari saat menyusui,"kata Hannah R. Fudin, Pharm. D, seorang apoteker klinis di U.S Department of  Veterans Affairs.

Pastikan juga untuk memeriksa label obat batuk khususnya untuk sediaan alkohol sebelum meminum apa pun saat menyusui. Meskipun banyak obat yang tidak menyertakan alkohol, masih banya obat OTC, termasuk sirup obat batuk yang menggunakannya untuk meningkatkan efek obat penenang.

Apa pun itu, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat selama masa menyusui demi kesehatan Bunda dan buah hati. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda