Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

11 Cara Mengatasi Payudara Keras dan Sakit saat Menyusui

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 10 Mar 2023 10:15 WIB

Menyusui
11 Cara Mengatasi Payudara Keras dan Sakit saat Menyusui/ Foto: iStock
Jakarta -

Payudara keras dan sakit saat menyusui dapat terjadi karena pembengkakan. Kondisi ini bisa membuat ibu menyusui atau busui merasa tidak nyaman saat mengASIhi anaknya.

Pembengkakan payudara atau breast engorgement dapat terjadi ketika ASI terperangkap di salurannya (milk duct). Payudara yang menjadi besar akan terasa kencang dengan pembengkakan bisa sampai ke area ketiak.

"Engorgement adalah pembengkakan payudara yang disertai nyeri karena payudara terlalu penuh (ASI menumpuk di saluran ASI) akibat kegagalan mengeluarkan ASI dengan cukup atau sering," kata Konselor Laktasi F.B. Monika dalam Buku Pintar ASI dan Menyusui.

"Ibu perlu membedakan antara kondisi payudara penuh dan membesar yang normal dengan payudara bengkak," sambungnya.

Payudara keras dan sakit karena bengkak dapat terjadi pada satu atau dua payudara sekaligus. Bunda juga dapat mengalami demam saat payudara keras dan sakit.

Tanda payudara bengkak

Berikut tanda-tanda payudara bengkak saat menyusui yang perlu diwaspadai:

  • Payudara terasa keras dan kulit tertarik kencang, sehingga terlihat mengkilat.
  • Payudara terasa hangat dan berdenyut-denyut.
  • Pembengkakan bahkan dapat menyebar ke area ketiak.
  • Areola menjadi keras dan melebar.
  • Diameter puting tampak membesar, lebih kencang dan lebih datar, sehingga bayi sulit menyusui.
  • Bunda bisa mengalami demam ringan sekitar 38,3 derajat Celsius.

Dalam ulasan di Breastfeeding Medicine tahun 2015 dijelaskan bahwa beberapa tingkat pembengkakan payudara adalah normal selama satu hingga dua minggu pertama setelah melahirkan. Peningkatan aliran darah ke payudara, bersamaan dengan lonjakan suplai ASI, sering menyebabkan payudara menjadi terlalu penuh.

Tahap pembengkakan payudara ini biasanya akan mulai membaik dalam beberapa hari karena kebiasaan menyusui Si Kecil dan produksi ASI yang menyesuaikan kebutuhan bayi. Namun, bila sulit mengelolanya, pembengkakan dapat berlanjut menjadi nyeri yang bikin Bunda enggak nyaman mengASIhi.

Ilustrasi Nyeri di PayudaraIlustrasi Nyeri di Payudara/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Tahap payudara penuh hingga menjadi keras dan sakit

Payudara penuh terbagi menjadi 4 tahap sampai akhirnya menjadi keras dan sakit. Berikut tahapan payudara penuh:

  1. Pada tahap pertama, payudara akan menjadi lembut dan ASI mengalir dengan lancar.
  2. Di tahap kedua, payudara menjadi kencang dan tidak nyeri, serta ASI masih keluar dengan baik.
  3. Memasuki tahap ketiga, payudara tetap kencang namun menjadi perih. Pada kondisi ini, aliran ASI mulai lambat, tapi masih bisa diatasi.
  4. Pada tahap keempat, payudara berubah menjadi keras dan sakit. Aliran ASI lambat dan tidak mudah untuk diatasi.

Dampak payudara keras dan sakit karena bengkak

Payudara keras dan sakit karena bengkak bisa menimbulkan dampak pada busui dan bayinya. Berikut dampak payudara keras dan sakit:

  1. Pembengkakan terkadang menyebabkan refleks let-down yang terlalu aktif, sehingga bayi bisa tersedak, muntah, atau menelan udara dalam jumlah banyak saat menyusu.
  2. Bayi dapat mogok menyusui karena frustrasi sulit menyusu.
  3. Suplai ASI dapat menurun saat pembengkakan terjadi, sehingga bisa menyebabkan berat badan sulit baik.
  4. Payudara yang keras dapat menyebabkan puting menjadi rasa, sehingga menyebabkan pelekatan buruk dan bayi mendapatkan sedikit ASI.
  5. Pembengkakan payudara yang tak diatasi bisa meningkatkan faktor risiko mastitis, saluran ASI tersumbat, dan puting pecah-pecah.
Ibu menyusuiIlustrasi Ibu Menyusui/ Foto: iStock

Cara mencegah payudara keras dan sakit karena bengkak

Berikut cara mencegah payudara keras dan sakit karena pembengkakan:

  1. Pastikan posisi dan pelekatan bayi tepat saat menyusu.
  2. Biarkan Si Kecil menyusu sesuai keinginannya. Misalnya, bila ia tidur agak panjang di malam hari, coba lakukan pemerahan minimal dua kali sepanjang malam.
  3. Jangan biarkan payudara penuh atau tidak dikosongkan lebih dari 5 jam.
  4. Biarkan bayi menyelesaikan waktu menyusu di satu payudara terlebih dulu sebelum menawarkan ke payudara yang lain.

Cara mengatasi payudara keras dan sakit karena bengkak

Dilansir beberapa sumber, berikut cara 11 mengatasi payudara keras dan sakit karena bengkak:

  1. Sebelum menyusui, Bunda dapat memijat lembut payudara.
  2. Kompres dingin payudara sekitar 20 menit sebelum menyusui, lalu lanjutkan dengan kompres hangat beberapa menit (tidak lebih dari 5 menit) untuk membantu mengeluarkan ASI.
  3. Biasakan untuk sering menyusui dan memompa ASI karena tubuh akan memproduksi ASI secara teratur, terlepas dari jadwal menyusui.
  4. Lakukan penekanan dan pijat payudara selama menyusui.
  5. Kenakan bra menyusui yang pas dengan payudara. Beberapa ibu mungkin memilih untuk tidak mengenakannya sama sekali.
  6. Menyusui Si Kecil secara bergantian untuk mengosongkan payudara.
  7. Cobalah berbagai variasi posisi menyusui, sehingga pengosongan payudara terjadi di beberapa lokasi.
  8. Menyusui secara rutin sesuai sinyal lapar bayi.
  9. Jika bayi sulit melekat dengan benar, perah ASI untuk membuat Bunda merasa nyaman dan payudara lebih ringan. Setelah itu, Bunda bisa kembali menyusui Si Kecil.
  10. Jangan berhenti menyusui secara tiba-tiba karena bisa memperparah kondisi payudara bengkak.
  11. Konsumsi obat pereda nyeri sesuai resep dokter.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga penyebab payudara perih usai pumping, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda