Penyebab Bayi Sering Tampak Mengejan saat Menyusu, Ketahui juga Cara Mengatasinya

Bayi sering tampak mengejan saat menyusu tanpa alasan yang jelas. Hal ini normalkah terjadi ya, Bunda? Dan, apakah penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Mengejan pada bayi biasanya ditandai dengan suara parau pendek yang menandakan ketegangan, terutama saat mereka mencoba buang air besar.

Bayi juga tampak mengejan untuk meredakan ketegangan, mengungkapkan kekesalan atau frustrasinya, atau pun menarik perhatian orang tuanya, seperti dikatakan Sati Patwal, M.Si, dikutip dari laman Mom Junction.

Bayi sering tampak mengejan saat menyusu

Kemudian, alasan lain bayi mengejan tampaknya terjadi saat mereka mencoba menyesuaikan diri dengan perubahan dalam menyusu. Namun, dalam kebanyakan kasus, mengejan ialah tanda bahwa bayi sedang menyesuaikan diri untuk BAB.

Mengejan pada bayi merupakan hal yang biasa tetapi mungkin itu m merupakan tanda masalah mendasar dalam beberapa kasus Biasanya, mengejan merupakan alat komunikasi bayi ya Bunda. Karena bayi tidak tahu bagaimana berbicara, mereka membuat berbagai suara untuk berkomunikasi.

Bersamaan dengan jeritan, tawa, dan mengejan, bisa menjadi upaya bayi untuk menghibur diri atau pun berkomunikasi. Jika Bunda menemukan bayi mengejan akibat rangsangan eksternal atau bersamaan dengan suara lain, kemungkinan besar itu hanya untuk menarik perhatian orang tuanya saja.

Biasanya, bayi mengejan saat belajar BAB. Namun suara ini terkadang dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan, seperti lendir yang terperangkap, refluks gastroesofagus, atau pernapasan tidak teratur. Penyebab lainnya mungkin termasuk buang air besar dan mimpi.

Bayi baru lahir cenderung mengejan karena terbiasa BAB. Untuk BAB sendiri, orang dewasa sering mengendurkan dasar panggul mereka dan menggunakan otot perut untuk memberikan tekanan yang membantu memindahkan tinja melalui usus.

Foto: Lazada

Pada awalnya, otot perut bayi yang baru lahir tidak cukup kuat untuk melakukan ini, jadi mereka menggunakan otot diafragma untuk menggerakkan ususnya. Saat mereka melatih diafragma, hal ini dapat menekan kotak suara, dan mengakibatkan suara mengejan.

Sejumlah pengobatan rumahan dapat membantu mengatasi bayi mengejan. Tetapi, hal itu tergantung pada penyebabnya ya, Bunda.

Jika bayi yang mengejan hanya belajar bagaimana BAB, satu-satunya obat yang benar untuk mereka yakni bagaimana mereka mengendurkan anusnya sambil mendorong dengan perutnya. Ini merupakan kondisi yang akan dipelajari bayi dari waktu ke waktu melalui trial error.

Dan, perlu diingat bahwa mengejan pada bayi dimulai pada bulan-bulan pertama kehidupan mereka dan akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Setiap bayi juga berbeda ya, Bunda. Itu semua akan tergantung pada berapa lama waktu yang dibutuhkan bayi untuk menguasai koordinasi gerakan ususnya.

Pada kondisi bayi mengejan yang menampakkan pernapasannya tidak teratur, biasanya ini tidak perlu dikhawatirkan kecuali bayi baru lahir menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas. Hal terpenting, monitor bayi untuk memeriksa indikasi pernapasan abnormal saat bayi baru lahir tertidur. 

Untuk bayi yang tampaknya mengalami lendir yang terperangkap, penggunaan aspirator hidung dapat membantu. Sementara untuk bayi yang mengalami gangguan pencernaan dapat memberikannya makan sedikit demi sedikit tetapi sering seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Kemudian, menyusuilah dengan lebih lambat atau perlahan. Hindari juga menggunakan botol dengan dot yang berlubang besar dimana menyebabkan aliran terlalu cepat. Jangan lupa juga untuk menyendawakan bayi lebih sering usai menyusu.

Jika pengobatan rumahan tidak kunjung membantu dan membuat situasi pada bayi membaik, segera cari pertolongan medis sesegera mungkin. Terutama saat bayi tampak tertekan, demam, atau jeda di antara napas. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Simak juga video tentang mengenal istilah grow spurt:

[Gambas:Video Haibunda]