Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

5 Risiko bila Menyusui Lebih Sering di Satu Payudara Saja

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 03 Jul 2023 13:23 WIB

Ilustrasi Krim Menyusui
5 Risiko bila Menyusui Lebih Sering di Satu Payudara Saja/Foto: Getty Images/iStockphoto/SVPhilon

Bayi seringkali merasa nyaman menyusu pada satu sisi saja. Lantas, apa risiko bila menyusui lebih sering di satu payudara saja ya, Bunda?

ASI menjadi nutrisi penting bagi bayi sejak lahir. Bayi pun dapat menyusu langsung secara eksklusif pada ibunya langsung dari dua payudara ibunya. Namun, tak sedikit bayi yang terkadang lebih suka menyusu dari satu payudara saja. 

Bagi ibu menyusui, hal ini tentu membuat dilema karena membuat payudaranya jadi tidak seimbang karena hanya satu sisi saja yang sering disusui. Sementara bagi bayi, mereka merasa nyaman menyusu pada satu sisi karena berbagai alasan.

5 Risiko bila menyusui lebih sering di satu payudara saja

Dari berbagai alasan, salah satunya yang membuat bayi senang menyusu di satu sisi yakni kurangnya suplai ASI. Terkadang, ibu mungkin memiliki suplai ASI yang lebih sedikit pada satu payudara.

Selain itu, wanita yang telah menjalani operasi payudara, yang melibatkan pengangkatan jaringan kelenjar, mungkin tidak memiliki cukup ASI di payudaranya.

Ada kemungkinan aliran ASI lebih lambat atau lebih kuat. Itu juga dapat mempengaruhi bayi untuk memilih sisi tertentu yang menyebabkan pemberian makan yang tidak seimbang, selain suplai ASI, seperti dikatakan Dr Bisny T. Joseph, dikutip dari laman Momjunction.

Kemudian, permasalahan trauma puting ataupun puting pecah-pecah juga dapat menjadi masalah yang mengakibatkan bayi senang menyusu di satu payudara saja. Jika ini terjadi pada satu payudara, ibu mungkin lebih memilih untuk menyusui bayinya di payudara yang lain.

Lazada

Meski permasalahan tersebut menjadikan tantangan tersendiri, ada baiknya ibu menyusui tetap pada dua sisi payudara secara bergantian ya, Bunda. Berikut ini risiko bila menyusui lebih sering di satu payudara saja ya, Bunda:

1. Dapat mengurangi suplai ASI

Menjaga bayi pada satu payudara per menyusui atau untuk waktu tertentu umumnya merupakan cara untuk mengurangi suplai ASI. Menawarkan payudara yang lain setelah bayi selesai menyusu pertama, atau beralih di antara payudara biasanya merupakan cara untuk meningkatkan suplai ASI.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.


5 RISIKO BILA MENYUSUI LEBIH SERING DI SATU PAYUDARA SAJA

Ilustrasi Krim Menyusui

5 Risiko bila Menyusui Lebih Sering di Satu Payudara Saja/Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999

2. Berpotensi membuat bayi tidak mendapatkan hindmilk

Jika mempertahankan menyusu pada satu payudara saja berpotensi bagi bayi untuk mendapatkan hindmilk secara merata dari kedua payudara. Untuk itu, pastikan, bayi menyusu secara merata di kedua payudara untuk mendapatkan foremilk dan hindmilk dari masing-masing payudara, seperti dikutip dari laman Breastfeedingsupport.

3. Payudara besar sebelah

Sangat umum bagi satu payudara untuk memiliki lebih banyak susu daripada yang lain atau bayi memiliki sisi favorit dikarenakan mereka lebih suka satu puting daripada yang lain atau aliran susu di satu sisi terasa pas.

Seiring waktu, sisi yang disukai biasanya akan mengompensasi dan menghasilkan lebih banyak susu, sedangkan sisi yang paling tidak disukai akan memperlambat produksi.

Hal ini dapat menyebabkan payudara besar sebelah untuk sementara waktu tetapi setelah menyusui berakhir akan rata kembali. Karenanya, menyusuilah secara merata di masing-masing payudara.

Banner Obesitas Ibu Hamil

4. Produksi ASI tidak seimbang

Payudara menghasilkan susu sesuai permintaan, sehingga semakin cepat bayi meminum susu yang tersedia, semakin cepat payudara menghasilkan lebih banyak susu untuk menggantikannya, tanpa batas waktu. Payudara mengukur permintaan berdasarkan tingkat kepenuhannya. Setiap kali payudara penuh, produksi ASI melambat.

Dan, setiap kali payudara dikosongkan secara teratur, produksi ASI meningkat. Untuk itu, menyusui secara lebih sering dan merata di kedua sisi agar produksi ASI merata ya, Bunda.

5. Muncul risiko pembengkakan payudara

Salah satu kelemahan menyusui hanya dari satu sisi pada setiap menyusui adalah payudara yang tidak disusui anak dapat menjadi terlalu penuh dan membesar dengan menyakitkan.

Bunda lebih mungkin mengalami pembengkakan payudara jenis ini selama beberapa minggu pertama saat suplai ASI menyesuaikan dengan kebutuhan bayi.

Jika Bunda mengalami pembengkakan payudara di satu sisi saat menyusui di sisi lain, Bunda dapat meredakan tekanan dan ketidaknyamanan tersebut. Gunakan pompa payudara atau menggunakan tangan untuk mengeluarkan sedikit ASI dari payudara yang terlalu penuh.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Simak pula video tentang apakah ASI dalam payudara bisa basi:

[Gambas:Video Haibunda]



 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda