Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Puting Payudara Lepas karena Menyusui, Apakah Bisa Terjadi?

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Rabu, 05 Jul 2023 14:50 WIB

Ilustrasi menyusui
Puting Payudara Lepas karena Menyusui, Apakah Bisa Terjadi? /Foto: Getty Images/iStockphoto/SVPhilon
Jakarta -

Puting bisa saja menjadi sangat sakit saat Si Kecil menyusu, namun apakah bisa sampai terjadi puting lepas dari payudara? Melansir dari Melanin Milk Chardá Bell, fenomena puting lepas dari payudara biasa disebut nekrosis puting.

Pada laman konsultan laktasi dan pendidik persalinan Melanin Milk Chardá Bell, juga dijelaskan jika kondisi tersebut sangat langka terjadi pada Bunda menyusui. 

Nekrosis mempunyai makna matinya suatu jaringan, yang disebabkan jaringan di sekitar puting tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. Akibatnya mengering dan bahkan bisa terlepas. 

Yuk ketahui penyebab dan cara mengatasinya. Simak terus ya, Bunda. 

Efek menyusui pada payudara

Kegiatan menyusui, dapat berpengaruh terhadap payudara, Bunda. Apa saja? Simak sesuai penjelasan Todays Parent berikut:

1. Puting berubah warna

Jika puting Bunda putih setelah menyusui (dikenal sebagai blansing), itu bisa menjadi tanda bahwa Si Kecil tidak menempel dengan baik dan memotong suplai darah ke puting.

Ini disebut vasospasme, dan sering disertai rasa terbakar, menyengat, atau nyeri menusuk. Memperbaiki pelekatan biasanya menyelesaikan masalah, meski vasospasme juga bisa menjadi gejala penyakit Raynaud, dan tidak terkait dengan menyusui. Vasospasme sering salah didiagnosis sebagai sariawan, karena memiliki gejala yang mirip.

2. Puting lecet-lecet, pecah-pecah, atau berdarah 

Bunda mungkin pernah mendengar bahwa puting pecah-pecah dan berdarah adalah efek samping menyusui yang tidak dapat dihindari, tetapi bukan itu masalahnya, kata Taya Griffin, konsultan laktasi di Toronto. "Jika bayi menempel dengan baik, Anda seharusnya tidak mengalami retakan atau pendarahan," katanya pada laman Todays Parent.

3. Melepuh

Istilah lain kondisi ini adalah blebs, bisa berwarna putih, kuning atau bening dan terlihat seperti jerawat di puting. Mereka bisa sangat menyakitkan, dan disebabkan oleh susu yang tertahan di belakang lubang saluran susu, yang dapat menyebabkan saluran tersumbat dan berpotensi mastitis, infeksi payudara. 

Lepuh sering kali dapat diobati di rumah dengan waslap hangat dan larutan garam, tetapi jika tidak kunjung hilang, temui dokter atau konsultan laktasi.

4. Sariawan

Sariawan adalah infeksi jamur yang bisa terjadi pada puting, atau di mulut bayi, atau keduanya. Bunda mungkin merasakan gatal, nyeri, atau serpihan putih.  

Si Kecil mungkin memiliki bercak putih seperti dadih keju di mulutnya. Griffin mencatat bahwa sariawan sebenarnya jarang terjadi, dan sering salah didiagnosis. Salah satu tanda Bunda menyusui terkena sariawan adalah bisa menyusui dengan lancar tanpa rasa sakit atau adanya gejala, kemudian gejala tiba-tiba berkembang.

5. Puting tampak lebih besar

Begitu menyusui, puting Bunda akan tampak lebih besar karena ditarik keluar oleh Si Kecil waktu menyusu. Dalam hal ini, puting Bunda tidak benar-benar tumbuh, tetapi setelah ditarik keluar kemungkinan besar tampak lebih menonjol dibanding biasanya. 

6. Areola gelap atau bergelombang

Jika Bunda perhatikan, areola atau area melingkar kulit berpigmen di sekitar puting, menjadi lebih gelap dan timbul benjolan kecil, yang disebut tuberkul Montgomery. Perubahan ini sebenarnya terjadi selama kehamilan, tetapi banyak wanita tidak menyadarinya sampai menyusui, ketika mereka menghabiskan banyak waktu untuk melihat payudara mereka.

7. Puting kendur

Salah satu efek menyusui yang bertahan lama adalah puting Bunda mungkin terlihat kendur, atau menetap lebih rendah dari sebelumnya, setelah Bunda berhenti menyusui. Meskipun Bunda mungkin tidak sepenuhnya senang dengan penampilan baru ini, namun inilah yang terjadi pada perubahan payudara Bunda.

Produk Lazada

Penyebab dan cara mengatasi puting lepas 

Mengutip dari NHS, dinyatakan bahwa jika puting Bunda sakit saat menyusui, hal itu terjadi karena Si Kecil tidak dalam posisi menempel dengan benar di payudara. 

Berikut merupakan saran dari NHS untuk mengatasi terjadi luka saat Bunda menyusui:

  1. Jika kedua puting Bunda sakit setiap kali menyusui, atau mulai retak atau berdarah, penting untuk mendapatkan bantuan dari bidan, petugas kesehatan atau konsultan laktasi. 
  2. Dapatkan bantuan dari tenaga kesehatan atau konsultan laktasi agar dapat memposisikan Si Kecil dengan benar dan melekat pada payudara.
  3. Ketika Si Kecil melekat secara efektif, pastikan puting susu Bunda bersandar dengan nyaman pada langit-langit lunak di bagian belakang mulutnya.
  4. Cobalah untuk terus menyusui atau memeras ASI dengan tangan jika memungkinkan, dan minta bantuan lebih awal.
  5. Kenakan bra katun agar udara dapat bersirkulasi.
  6. Terus susui Si Kecil selama yang mereka inginkan – menyusui Si Kecil dalam waktu singkat untuk mengistirahatkan  puting tidak akan meredakan nyeri puting dan dapat memengaruhi suplai ASI Bunda.
  7. Hindari penggunaan pelindung puting (penutup pelindung tipis yang dikenakan di atas puting saat menyusui) atau penutup payudara (penutup pelindung keras yang dikenakan di dalam bra) – ini tidak akan meningkatkan kelekatan bayi pada payudara.
  8. Jika puting mulai pecah-pecah, cobalah mengoleskan sedikit ASI ke puting setelah menyusui.
  9. Apabila Si Kecil diposisikan dengan benar dan melekat pada payudara selama menyusu dan puting Bunda masih sakit, mintalah bantuan bidan, petugas kesehatan atau pendukung menyusui. Mungkin ada masalah mendasar, seperti infeksi seperti sariawan yang harus Bunda atasi.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda