
menyusui
Kapan Harus Berhenti Menyusui saat Hamil? Simak Kata Dokter
HaiBunda
Rabu, 05 Jul 2023 07:40 WIB

Saat tahu hamil, tak sedikit Bunda yang ragu untuk melanjutkan menyusui anak yang lebih tua. Ada perasaan cemas dan sedih pula untuk mempertimbangkan anak akan disapih lebih dini atau tidak. Tenang, Bunda enggak sendirian. Tentu ada banyak Bunda yang harus menghadapi realita seperti ini.
Menyusui saat hamil pada umumnya tidak dilarang, bahkan dianjurkan untuk terus bisa menyusui anak yang lebih tua apabila jarak kehamilannya dekat.
Dari sekian banyak hal yang membuat ragu, memang terdapat klaim bahwa ibu hamil harus berhenti menyusui karena hormon oksitosin yang membuat ibu hamil kontraksi.
Kapan harus berhenti menyusui saat hamil
Susan Crowe, seorang dokter dan profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Universitas Stanford, menjelaskan bahwa saran untuk berhenti menyusui saat hamil sudah umum sekitar 20 tahun yang lalu, meski praktiknya belum dipelajari dengan baik. "Tapi ada kekhawatiran teoretis karena ada pelepasan oksitosin selama menyusui," kata Crowe, dikutip dari Washington Post.
Tetapi Crowe mengatakan bahwa oksitosin yang dilepaskan secara alami selama menyusui belum terbukti meningkatkan risiko kelahiran prematur, meski dapat menyebabkan kram dan bahkan beberapa kontraksi. Ini sebagian, katanya, karena situs reseptor oksitosin, sel rahim yang mendeteksi oksitosin dan menyebabkan kontraksi, jumlahnya rendah selama awal kehamilan dan meningkat kira-kira dua belas kali lipat pada 37 hingga 41 minggu.
"Reseptor oksitosin tidak berkembang dengan baik di dalam rahim selama kehamilan, sehingga mungkin itulah alasan orang dapat mengalami kontraksi ringan dan tidak mengalami persalinan prematur," katanya.
Kapan Berhenti? Ini Kata Dokter
Sementara, menurut Tessa B. Scripps, dokter anak dan konselor laktasi bersertifikat di Rumah Sakit Anak Mount Sinai Kravis, menyusui saat hamil itu tidak apa-apa. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa ibu hamil sebaiknya berhati-hati memutuskan untuk menyusui ketika kehamilannya itu berisiko tinggi.
"Saya menyarankan ibu hamil yang mungkin berisiko tinggi melahirkan prematur untuk berbicara dengan dokter kandungan mereka," ujarnya.
Dilansir WebMD, ada beberapa kasus di mana penyapihan mungkin disarankan:
- Jika memiliki kehamilan berisiko tinggi atau berisiko mengalami persalinan prematur
- Jika mengandung anak kembar
- Jika telah disarankan untuk menghindari seks saat hamil (ada masalah rahim)
- Jika mengalami pendarahan atau nyeri rahim
Terlepas dari keamanan menyusui saat hamil, dr. Crowe melanjutkanya bahwa beberapa orang tua mungkin memutuskan untuk berhenti. “Trimester pertama kehamilan bisa melelahkan dan efek hormonal dapat membuat orang mengalami nyeri puting. Beberapa orang, setelah mengalami hal-hal ini, memutuskan bahwa mereka siap untuk disapih,” kata Crowe.
Anak menyapih sendiri
Kasus lainnya, anak yang lebih tua secara alami akan memutuskan untuk berhenti. Crowe mengatakan bahwa pasokan susu biasanya akan berkurang selama kehamilan. Umumnya mulai sekitar 16 minggu, ASI kembali menjadi kolostrum, tahap pertama ASI yang kaya nutrisi.
Di samping fakta kolostrum masih baik untuk diminum oleh anak yang lebih besar, Scripps juga mengatakan bahwa perubahan dalam ASI dapat membuat anak yang lebih tua berhenti menyusui.
“Seringkali, anak-anak yang menyusui saat ibunya hamil sebenarnya akan menyapih sendiri karena mereka tidak suka rasanya atau karena volumenya berkurang. Anak itu mungkin juga mulai frustrasi atau menolak payudara atau berat badannya juga tidak bertambah," kata Scripps.
Kembali ke pilihan Bunda
Tetap saja, semuanya kembali pada pilihan masing-masing Bunda. Sebagai dokter, Crowe mendukung setiap orang tua untuk membuat pilihan yang ingin mereka buat.
“Saya pikir orang memang membutuhkan kepastian tentang keperawatan. Mereka harus tahu bahwa mereka tidak harus berhenti jika hamil. Tapi sungguh, ini tentang mendukung orang untuk membuat pilihan yang ingin mereka buat. Banyak orang lebih nyaman melanjutkan laktasi dan kami ingin pilihan itu tersedia bagi mereka,” ujar Crowe.
Jika memang ingin melanjutkan, berarti Bunda nantinya akan melakukan menyusui secara tandem bersama anak-anak Bunda. Apa saja pertimbangan dalam menyusui tandem? Baca di halaman berikutnya ya, Bunda!
menyusui
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
MENYUSUI TANDEM
Kapan Harus Berhenti Menyusui saat Hamil? Simak Kata Dokter/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes
Jika suplai ASI masih banyak setelah melahirkan, Bunda dapat beralih ke menyusui tandem yaitu menyusui bayi yang baru lahir dan anak yang lebih tua.
Tapi perlu diingat, menyusui dua anak sekaligus bisa menjadi kerja keras dan berat. Selain menuntut secara fisik, menyusui tandem merupakan tantangan tersendiri yang melibatkan keseimbangan kebutuhan yang berbeda dari Si Kakak.
Konon, dengan support system yang baik dan banyak dukungan, menyusui tandem bisa sangat bermanfaat. Menyusui bayi yang baru lahir dan anak yang lebih besar adalah pengalaman ikatan yang mendalam, baik untuk Bunda maupun mereka berdua. Menyusui juga bisa menjadi cara untuk membantu anak yang lebih tua menghadapi perubahan karena memiliki adik.
Mengutip What to Expect, dari sudut pandang fisik, menyusui balita dapat membantu mengatasi pembengkakan yang tidak nyaman di masa-masa awal atau melindungi suplai ASI jika bayi baru lahir kesulitan untuk melakukan pelekatan.
Apakah menyusui tandem aman?
Secara umum dianggap aman untuk menyusui bayi baru dan anak yang lebih tua pada saat yang bersamaan. Tetapi Bunda harus berkonsultasi dokter anak agar dapat mengawasi berat badan bayi yang baru lahir.
Cara paling sederhana untuk memastikan bayi baru kenyang adalah dengan membiarkan anak yang lebih besar tidak menyusu sampai ASI keluar.
Bunda dapat menawarkan kepadanya susu yang sebelumnya dipompa atau hanya menjelaskan bahwa ia dapat menyusu lagi dalam beberapa hari. Karena, jika membuat menyusui seolah benar-benar terlarang nantinya Si Kakak akan terlalu menantang, paling tidak, pastikan Si Kecil mendapatkan makanan pertama setiap kali menyusui.
Simak juga video tentang pilihan alat KB tanpa bikin gemuk:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
7 Hal yang Harus Diketahui Jika Menyusui saat Hamil, Termasuk Rasa ASI yang Berubah

Menyusui
Ketahui Perubahan ASI Ibu Menyusui saat Hamil Lagi

Menyusui
Ketahui Risiko Menyusui saat Hamil dan Aturannya dalam Islam

Menyusui
Penyebab Anak Mogok Nyusu Saat Bunda Tandem Nursing, Rasa ASI Jadi Asin

Menyusui
5 Tips Aman dan Lancar Menyusui Saat Hamil Anak Kedua


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda